Kiara mondar-mandir di ruang tamu apartemennya. Berulangkali ia melirik jam dinding yang kini telah menunjukkan pukul 20.30. Juga sudah tiga puluh tiga kali ia menelepon dan meng-sms kakaknya itu, namun tidak ada jawaban. Tidak biasanya Daniel belum pulang sampai malam begini. Sebenarnya ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk akibat pekerjaan di kafè yang menumpuk, namun ia ingin menunggu kakaknya pulang dulu.
Setengah jam kemudian ia memutuskan untuk menelepon teman-teman Daniel—Daniel sengaja mencatatkan nomor telepon teman-temannya untuk Kiara jika terjadi sesuatu—, tetapi tak seorangpun yang tahu keberadaan Daniel.
Cewek itu mulai putus asa. Airmata menumpuk di pelupuk matanya. Dia takut jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada kakaknya tercinta. Kini tinggal seorang lagi yang belum dihubunginya. Reynaldo Pradana alias Rey.
“ Halo?” setelah beberapa saat menunggu, akhirnya suara Rey terdengar.
“ Kak Rey...” Kiara menelan ludah, “ ini Kiara.”
“ Oh, Kiara. Ada apa?” tanya Rey.
“ Kakak tau nggak Daniel ada di mana? Soalnya dia belum pulang sampe sekarang...” gumam Kiara lirih.
“ Hah? Apa? Danny belum pulang?”
“ Iya. Kakak tau nggak dia di mana?”
“ Waduh, aku nggak tau, Ki. Kamu sendirian di rumah?”
“ Iya, kak...” Kiara terduduk di sofa dengan lemas setelah mendengar jawaban Rey. Tanpa bisa dicegah, ia mulai menganak sungai di pipi.
“ Kamu tunggu bentar, ya? Aku kesana sekarang.” Rey langsung memutuskan sambungan sedetik setelah mengatakan itu. Kiara meletakkan ponselnya di meja. Airmatanya mengalir semakin deras.
Danny, lo di mana?
***
Rey sampai lima belas menit kemudian. Begitu sahabat kakaknya itu tiba, Kiara langsung menghapus airmatanya. Bagaimanapun ia tidak mau kelihatan lemah, apalagi di depan cowok yang disukainya.
“ Danny masih belum pulang juga?” tanya Rey langsung. Kiara menggeleng.
Rey mendesah. Ia mengambil tempat duduk di sebelah Kiara, mengambil ponselnya yang tersimpang di sakunya, lalu menelpon abangnya, Gilang.
“ Ya, Rey?” sapa Gilang dari seberang.
“ Bang, gue nginep di apartemennya Danny. Kiara sendirian. Ntar kalo abang pulang kuncinya gue taruh di bawah pot.” Rey menyahut dengan cepat.
“ Oh, oke.”
“ Ya udah kalo gitu. Assalamualaikum.”
“ Waalaikumsalaam...”
Rey meletakkan ponselnya di meja. Kemudian ia merengkuh Kiara ke dalam pelukannya. Gadis itu langsung berbunga-bunga, namun ketika mengingat Daniel yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya, perasaannya menjadi down lagi.
“ Kamu tenang, ya? Danny pasti pulang. Nggak usah khawatir, ya?” Rey berusaha menenangkan adik sahabatnya tersebut. Kiara mengangguk pelan.
Semoga...
***
Rey memarkirkan mobilnya di tempat parkir kantor BEPIA. Dia baru saja mengantarkan Kiara ke kampusnya. Kebetulan hari ini cewek itu ada jadwal kuliah pagi. Ketika ia akan berjalan menuju ruang kerjanya, ia berpapasan dengan Bowo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Worlds Apart
Romantik-Sequel to 'Between Love and Crime'- Setelah sembilan bulan memendam rasa, akhirnya Diandra berhasil jadian dengan Daniel. Tetapi, ketika mereka sedang berkencan, saingan berat Diandra di kampus muncul dan menghancurkan semuanya. Kencan tersebut pun...