~Prewedding? Wtf! ~
Hinata menatap pantulan wajahnya di cermin dengan pandangan lesu, tentu saja alasannya bukan karena ia kecewa dengan penampilannya, tapi karena ia kecewa pada nasibnya. Berawal dari sebuah kecelakaan di ruang pemeriksaan, dan berakhir dengan sesi pemotretan Pre-wedding bersama pria asing.
Ya! Hari ini Hinata dan Naruto akan melakukan sesi pemotretan untuk pre-wedding mereka. Bayangkan saja kalau kau harus menikah dengan pria yang baru saja kau kenal, belum lagi semua orang mengira kalau kau sedang hamil padahal sebenarnya tidak.
Menyebalkan sekali bukan?
Tapi tentu saja tidak ada yang bisa Hinata lakukan untuk menolong dirinya sendiri. Yang bisa ia lakukan hanyalah diam dan menuruti semua kata Naruto. Hal itu juga bukannya tanpa alasan... Ancaman pria itulah yang membuat Hinata terus jadi follower dan tak bisa melawan.
Ancaman langsung maupun tak langsung, tidak ada yang belum pernah Naruto lakukan. Bahkan Hinata sudah sangat hapal dengan kode keras Naruto yang lebih kedengaran seperti ancaman baginya. Seperti misalnya...
Sayang, apa kau merasa malam ini dingin sekali? Kau juga kedinginan kan? Kalau kau mau aku bisa menghangatkanmu lho....
Atau...
Astaga sayangku! Ternyata hari ini adalah hari anak sedunia! Aku ingin merayakannya juga... Ayo kita membuat anak!
Atau...
Sayang, aku mau beli ranjang baru... Tapi aku tidak yakin dengan kekuatan ranjang itu, bagaimana kalau kita bercinta disana untuk menguji apakah ranjang itu kuat atau tidak?
Hiiiiiiiiiiiiii....
Hinata bergidik ngeri membayangkan betapa mesumnya Naruto itu. Apa yang pria itu bicarakan dengannya tidak pernah jauh-jauh dari gonjang-ganjing di ranjang atau ritual membuat anak.
Dan sebentar lagi dirinya akan menikah dengan pria itu? Yang benar saja!
"Apa harus seperti ini akhirnya..? Apa aku benar-benar harus menikahi pria itu?" gumam Hinata pada dirinya sendiri.
"Nona?apa anda sudah siap? Anda sudah berada di ruang ganti selama setengah jam nona,tuan Namikaze pasti sudah menunggu..dan pemotretannya juga harus segera dimulai..." ujar seorang staff studio pemotretan khusus pernikahan yang sejak tadi menunggu Hinata di luar ruang ganti.
Hinata mendengus pelan, kemudian seperti biasa dokter muda itu menarik napas panjang dan mengehembuskannya perlahan, bagi Hinata ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mengusir stress.
"Apa dia masih di dalam?"
Deg!
'Itu suara Naruto! Bagaimana kalau dia masuk?aku kan belum pakai baju? Bagaimana kalau dia memperkosaku disini?'
"Iya tuan...saya sudah memanggil nona Hyuga, tapi dia tidak menjawab."
"Begitu ya..? Kalau begitu kau kembali saja ke tempat pemotretan, katakan pada crew fotografer untuk menunggu...mungkin kami akan sedikit terlambat." ujar Naruto sambil menatap pintu ruang ganti dengan pandangan yang sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Read Me!
FanfictionCuma butuh waktu kurang dari 1 detik untuk membaca pikiran seseorang. Aku memang bukan psikolog, atau orang jenius, tapi aku lahir dengan bakat ini. Jujur saja aku tidak terlalu nyaman dengan 'bakat' ku ini. Apalagi saat aku harus melihat pikiran 'l...