PART 2

374 35 0
                                    

Untuk kesekian puluh kalinya aku melihat kecermin kecil yang ada ditanganku. Aku tak percaya ini!!

Wajah ini...

Ini aku??!

Ini beneran aku??!

Tapi kok....

*Tok!! Tokk!!
"Dinda sayang, kamu nggak apa apakan? mau sampai kapan kamu di dalam toilet terus??! "

Aku terperanjat mendengar suara dibalik pintu itu.

Aku masih bingung.... ini kedua kalinya aku terbangun dengan wajah dinda kirana, emmm... maksudku... aku menjadi dinda kirana... eh, emmm... Ahh, aku masih bingung cara menjelaskannya...

Kucubit pipi dan lenganku berkali-kali. Rasanya sakit. Itu berarti ini bukan mimpi kan!!
Tapi kalau ini bukan mimpi, trus apa dong??!

*Tok!! Ttokk!!
"Dinda!! Kalau kamu nggak keluar dari sana sekarang ,mama akan nyuruh orang buat dobrak pintu ini!!
Dinda sayang kamu jangan bikin mama cemas dong, nak!! "

Aku jadi panik. Kenapa aku tidak bisa ingat apapun?!! Aku tidak ingat kejadian kemarin, kecuali kejadian saat pertama kali aku menemukan diriku didalam tubuh Dinda Kirana.

Huuffhhh.... tenang, aku harus memikirkan semua dengan tenang.

Aku ..... cuma seorang cewek SMA biasa, dengan kehidupan biasa, keluarga biasa, dan wajah yang biasa biasa saja. Oh, iya... aku juga seorang fans couple yang sangat... sangat... sangaaaattt tak bisa lepas dari yang namanya sosial media, karna dari sana aku bisa dapat info terbaru dari dua artis idolaku.... Rizky Nazar dan Dinda Kirana.... yipppiiyeeeiiiii!!!

Dan sekarang... entah bagaimana caranya... aku berada di dalam tubuh idolaku Dinda kirana yang.... aww... sudah kupastikan dengan mencubiti diriku berkali-kali kalau ini bukan mimpi.

"Din... "

"I... iya aku keluar... "
Oh, okay!! Waktu berpikir sudah selesai, sekarang waktunya aku mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dengan cara keluar dari toilet ini dan... mungkin aku bisa bertanya pada seseorang diluar sana.

Dengan sedikit was was aku keluar dari toilet dan...

"Kamu nggak apa apa kan sayang?! Kepala kamu masih sakit? Apa perlu kita ke dokter sekarang? "
Disambut dengan meriah oleh mama nya Dinda. Uh.. Oh...

Demi dewa... itu beneran mamanya Dinda!!!

"A.. aku nggak apa apa kok. " diperhatikan seperti itu membuatku jadi salting sendiri.

"Kamu yakin?? "

Mamanya Dinda menyentuh keningku lama sekali. Sorot matanya nampak khawatir, dan mana mungkin aku bilang kalau aku sebenarnya bukan Dinda kalau keadaannya seperti ini. Lagipula walau aku bilang pun mamanya dinda nggak bakal percaya dan pasti berpikir kalau anaknya lagi bercanda.

"Huuffh, mama kaget banget waktu kamu bilang sakit kepala dan tiba-tiba ngunci diri di toilet, kayaknya secepatnya kamu harus ke rumah sakit buat periksa!! " Mamanya Dinda terus bicara sambil menuntunku pergi meninggalkan toilet itu, dan aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Sambil berjalan menuju entah kemana... dari pada mendengarkan semua ucapan kekhawatiran mamanya Dinda, aku lebih terfokus untuk melihat lihat kesekitar, mencari tau dimana sebenarnya aku sekarang.

"Untung syuting kamu sudah selesai, jadi kita bisa langsung ke rumah sakit!! " mamanya Dinda masih terus bicara.

Oohh... jadi ini di lokasi syutingnya Dinda ya. Amazing!! Gak nyangka akhirnya aku bisa melihat lokasi syuting idolaku!!
Kira-kira Dinda lagi syuting apa ya?! FTV atau sinetron??!
Trus kira -kira lawan mainnya siapa ya??!
Mungkin nggak ya Rizky Nazar ada disini juga?! Kalo ada, aku pengen ketemu... pengen minta tanda tangan... trus pengen foto bareng!!

"Din, dinda!! Kamu nggak apa apa kan sayang!! "

Semua pikiran indahku bubar saat mamanya Dinda menepuk-nepuk pipiku. Tampak jelas sorot matanya menatapku khawatir sekaligus aneh...
Kayak lagi liat alien gelayutan dipuncak monas gitu!!
Emangnya aku bersikap aneh ya??!

"Kamu harus cepat diperiksa dokter!! Kayaknya kamu kecapean makanya jadi sering linglung gini!! " mamanya Dinda semakin menarikku dan mempercepat langkahnya menuju... oh, itu tempat parkir. Sepertinya mamanya Dinda nggak sabar banget buat bawa aku ke rumah sakit, tapi...

No no noo!!! Ini bukan waktunya ke rumah sakit. Aku tidak butuh rumah sakit, karna yang kubutuhkan sekarang adalah berteriak. Yah... aku harus berteriak. Sekarang juga.

"HYAAAAAAAAA!!! RIZKY NAZAR!! " aku berteriak sekeras mungkin dan melonjak kegirangan melihat idolaku Rizky Nazar berada didepanku.
Dia baru turun dari mobilnya dan nampak tengah sibuk menelfon seseorang.

"Itu... itu beneran Rizky Nazar kan??! Aku nggak mimpi kan??!
Terima kasih ya Allah!! Engkau telah mengabulkan permintaan hambamu yang unyu bin geulis ini!! "
Kalau bisa sekarang juga aku siap sujud syukur berterimakasih atas kemurahan Allah yang langsung mengabulkan doaku untuk bertemu dengan idolaku... tapi karna terlalu senangnya, sebelum melakukan sujud syukur kakiku sudah berlari duluan menuju mahluk tampan mempesona tak ada duanya didepan sana.

Ya Allah, ini best day ever yang pernah ada.

"Iya, ini aku udah nyampe kok. Gak usah cerewet gitu, ah!! Aduh... ehh.. "
Rizky yang sedang menelfon nampak terkejut karna aku tiba memeluknya dan berlompatan kegirangan. Maklumlah, fans girling ketemu idolanya gitu... jadi wajarlah kalo reaksinya extreme gini... hihii.

"RIZKY!! RIZKY NAZAR!! YA ALLAH, GANTENG BANGET!! Gak nyangka aku bisa ketemu langsung sama kamu. Boleh minta foto sama tanda tangannya nggak?! " akhirnya kesampean juga buat foto bareng Rizky Nazar.
Aku segera mencari bolpoin dan ponsel di setiap saku yang kupunya. Oh, sial... semuanya kosong. Nggak ada bolpoin apalagi ponsel. Ah, gagal deh dapet tanda tangan dan foto bareng rizky nazar.

"Lo kesambet, Din ??! "

Aku tersentak dan segera mengangkat wajahku untuk mendapati tatapan aneh dari Rizky.

Ya ampun, dia ganteng banget ya Allah!! Begitu indahnya ciptaanmu.

"Iya, aku kesambet. Kesambet cintamu, mas!! " tanpa sadar kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku dan berefek pada Rizky yang jadi melongo mendengarnya.

"Dinda sayang... "
Lagi asik asik mandangin indahnya ciptaan tuhan, tiba-tiba mamanya Dinda datang dengan tergopoh dan raut cemasnya.

Ya ampun, aku lupa sama mamanya Dinda. Dia pasti bingung banget ngeliat anaknya mendadak jadi alay gini.
Sebenernya aku nggak enak sama mamamya Dinda, tapi hasrat fans girl ku lebih besar dari pada rasa seganku.

"Eh, ibuk... ibuk punya bolpoin atau spidol nggak?!! trus hanpon juga kalo bisa!! "
Please, tolong jangan salahkan aku atas semua tindakan konyolku. Aku seorang fans yang histeris bertemu dengan idolanya, ingat.

"Ibuk??! " mamanya dinda ikutan melongo.

Ah lama.
Aku yang tidak sabaran segera merebut tas yang dibawa mamanya dinda dan mencari sesuatu yang kuperlukan didalamnya.

Apa sikapku ini keterlaluan?!! Emmm... mungkin sedikit.

"Ah ini dia!! Pinjem ya, buk. " Oh, akhirnya!! Sebuah spidol!!
Tanpa basa basi lagi langsung kuberikan spidol itu pada rizky, dan memintanya menandatangani kaos putih yang tengah kukenakan.
"Sini, tanda tangan disini ya... please!! trus kita foto bareng juga ya..!! "

Tapi bukannya menandatangani bajuku, rizky malah menatapku horror sambil menggeleng gelengkan kepalanya bingung.

"Wah... lo benar kesambet, din!!
Kalo ini lelucon, sumpah... ini beneran nggak lucu!! " ucapnya keras. Dia kelihatan tak nyaman dan begitu pula aku yang mendadak merasa tak nyaman karna kepalaku terasa sakit lagi.

Oh, tidak lagi!!

Dan semuanya kembali gelap.

BERSAMBUNG

#AntaraAku Dinda&RizkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang