LITD *2*

81 22 6
                                    

Jean mencari data tentang Shawn agar ia dapat memasuki kehidupan Shawn tanpa di curigai siapapun, terutama Shawn.

Ketika Jean sibuk mencari data, ia menemukan informasi jika Shawn membutuhkan seorang asisten pribadi.

Jean langsung mengambil keputusan untuk melamar menjadi asisten Shawn, "Aku tak akan membuang kesempatan emas ini, ini akan menjadi celah untuk memasuki kehidupannya." Kata Jean sambil tersenyum miring.

***
Tap..tap..tap..

   
Jean melangkah menuju ke ruangan Shawn, yang kebetulan berada di lantai 14. Semua mata memandangi Jean yang sangat cantik, terutama karyawan pria.

Jean sebenarnya tak suka jika banyak pria yang memandangi, walaupun ia memang sedap dipandang mata.

Kini Jean telah sampai di depan pintu ruangan Shawn, meski agak ragu dia menarik napas panjang dan mengetuk pintu ruangan Shawn. "Ya, silakan masuk." kata Shawn. Jean membuka pintu dan, "What the fu*k!" Gumam Jean.

Jean terkejut melihat video game dan majalah pria dewasa berserakan di ruangan Shawn.

'Astaga, pria seperti apa dia? Pria mesum? Aaa tidaakkk' jean terus menggerutu di dalam hatinya.

Jean menelan saliva nya dan mulai membuka mulutnya, "Ekhem, Saya ingin melamar menjadi asisten anda pak. Dan ini surat lamaran nya." Jean meletakkan surat itu di meja, entah mengapa ia merasa agak takut berhadapan dengan Shawn.

"Ya aku terima lamaran kerja mu." Kata Shawn dengan jelas. "Ta.. tapi anda belum membaca lamaran saya?".

"Tak usah, aku sudah tau bila kau cocok menjadi asisten ku. Dan mulai hari ini kau bisa langsung bekerja, sekarang mendekatlah pada ku." kata shawn seraya berjalan menuju sofa. Shawn duduk di sofa dan mulai memandangi Jean dari atas ke bawah dengan tatapan yang penuh arti.

'What the fu*k!!! Apa yang harus ku lakukan, baru hari pertama saja dia sudah memperlakukan ku seperti ini.. bos macam apa diaaa? Aaaaaaaaaaa' pikiran jean terus mengelana entah kemana, Jean melangkah perlahan dengan keringat dingin yang bercucuran.

"Cepat kesini." Ucap Shawn yang seketika menyambar bagai petir di telinga Jean.

Jean melangkah menuju sofa, dan kemudian duduk berjauhan dengan Shawn. Namun Shawn terus saja menggeser posisi nya agar lebih dekat dengan Jean.

Jantung jean semakin berdebar kencang, dan ekspresi jean sudah seperti orang yang berhadapan dengan orang gila.

Shawn terdiam, raut wajahnya mulai berubah. "Pfft wajah mu itu sudah seperti kepiting rebus, dan asalkan kau tau saja aku bukan pria mesum seperti apa yang kau pikirkan tadi Hahahahaha." Kata Shawn sambil tertawa puas.

Sekarang giliran Jean yang membatu, 'apa-apaan dia -_-'.

Jean memanyunkan bibirnya "Maaf, tapi ini sama sekali tidak lucu! Kau hampir saja membuat aku mati muda, karena candaan mu tadi huh!" Jean lalu bangkit dari duduknya dan memasang tampang yang sangat lucu hingga membuat Shawn tertawa terbahak-bahak (lagi).

"Oke oke maaf jika candaan ku tadi membuat mu marah, tapi aku hanya ingin mengetes mu saja. Sudahlah santai saja, oh iya jam 10 nanti aku ingin kau menemani ku meeting." Kata Shawn dengan santai, "Tapi sumpah kau hampir saja membuat ku mati muda dengan candaan mu!" Kata Jean sambil memanyunkan bibirnya.

"Kau itu terlihat jelek jika seperti itu, kau lebih cantik jika tersenyum. Dan satu lagi jangan anggap kita ini seperti atasan dan bawahan, anggap saja kita sahabat lama yang kebetulan bertemu dan bekerja sama." Kata Shawn sambil tersenyum pada Jean.

"Sahabat?" tanya jean. "Iya sahabat." Senyuman Shawn membuat Jean seperti tersengat listrik.

Jean merasa bahagia bisa di anggap sebagai sahabat, namun sesaat ia teringat apa tujuannya dan membuatnya harus mengubur dalam-dalam harapannya.

'Aku ingin berterima kasih pada takdir karena, telah mempertemukan aku dan dia. Namun aku juga ingin menyalahkan takdir karena, membuat ku harus melenyapkan dia.' batin jean tak karuan.

Shawn mengambil gitar, dan mulai menyanyikan lagu yang membuat Jean membuyarkan lamunan nya.

I promise that one day, I'll be around
I'll keep you safe
I'll keep you sound
Right now it's pretty crazy
And I don't know how to stop or slow it down

Hey..
I know there are some things
We need to talk about

And I can't stay, just let me hold you for a little longer now

Take a piece of my heart
and make it all your own
So when we are apart
You never be alone..  you never be alone..

You'll never be alone
When you miss me close your eyes
Maybe far but never gone
When you fall asleep tonight
Just remember that we lay under the same star

And hey..
I know there are some things
We need to talk about

And I can't stay, just let me hold you for a little longer now

Take a piece of my heart
and make it all your own
So when we are apart
You never be alone
You never be alone
You never be alone
You never be alone
You never be alone
You never be alone

And take a piece of my heart
and make it all your own
So when we are apart
You never be alone
You'll never be alone

Nyanyian shawn membuat hati Jean bergetar, lagu shawn tadi seolah memang di peruntukan untuk nya.

Tanpa sadar air mata Jean mengalir di pipi dan hati nya remuk.


Bersambung~~

Light in the darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang