"Kau percaya keajaiban itu ada?"
"Sialan!" Pria itu mendengus untuk kesekian kalinya. Entah bagaimana sudah rupa bentuk kertas yang sedang digenggamnya.
"Seandainya saja binatang itu tidak memaksaku untuk masuk jurusan ini. Aku tak akan mau masuk kesini. Menginjakkan kaki pun tak akan sudi!" Lagi-lagi pria berambut hitam legam itu mengumpat.
"Hei Min Yoongi!"
Panggilan itu berhasil menghentikan langkah pria itu. Tanpa diperintah pria itu langsung membalikkan tubuhnya, mencari asal suara.
"Kau gagal lagi?" Tanya pria berpipi chubby itu sambil tersenyum, menunjukkan deretan giginya yang rapi.
"Itu tidak penting! Ada apa kau memanggilku?!" Pria bernama Yoongi itu membulatkan matanya, menatap pria itu dengan wajah penuh emosi.
"Hoo yoongi, sabar dulu. Aku hanya bertanya. Apa salahnya bertan-"
"Sudahlah Jimin. Aku bosan mendengar omonganmu yang setiap harinya itu-itu saja. Nah,kalaubegitu aku pergi dulu" Ucap Yoongi memotong kata-kata Jimin sambil melangkahkan kakinya pergi.
"Mau kemana?"
Yoongi mengabaikan pertanyaan itu,dan terus melangkah pergi.
"Hei Yoongi!!Kau mau kemana?!"
Yoongi menghentikan langkahnya sejenak "Kau pasti tahu Park Jimin. Ketempat favoritku"
Pria itu lalu melanjutkan langkah kakinya sambil membuang kertas yang ada digenggamannya.
Jimin menatap nanar kertas patitur itu, sebegitu bencinyakah Yoongi dengan piano dan musik klasik? Jimin lagi-lagi menatap sedih sahabatnya itu, dia benar-benar sudah berusaha semampunya untuk mengubah Yoongi. Tetapi nihil, hasilnya sama saja, pria itu bukanlah Min Yoongi yang dia kenal dahulu.
**
"Tambah lagi"
Barternder itu langsung tersenyum kepada pria yang ada didepannya. Dengan cepat ia langsung menuangkan lagi sebotol wine digelas kaca yang ada didepan pria itu.
"Terima kasih" Ucap Yoongi dengan suara serak dan beratnya.khas minyoongi.Dengan cepat pria itu langsung meminum kembali air yang ada didalam gelas kaca itu. Matanya sibuk melirik sekeliling. Seperti mencari sesuatu.
"Hei baby!" Yoongi langsung tersenyum begitu melihat seorang wanita berdress minim diatas lutut berjalan mendekatinya.
"Mengapa kau lama sekali? Aku..."
Yoongi langsung menghentikan kalimatnya. Karena wanita itu langsung memeluk tubuhnya.
"Oh chagi.. Maafkan aku.." Jawabnya dengan nada mendesah. Tepat ditelinga Yoongi. Membuat dada Pria itu langsung berdegup kencang.
"Oh tuhan.. Rae Mi.. Kau.. Jangan mulai sekarang. Kau mau aku berbuat lebih huh?!" Suara Yoongi terbata. Sekarang kesadarannya sudah hilang sebagian akibat wine tadi.
"Bukankah itu yang kau inginkan sehingga menelfonku tuan Min?" Wanita itu melepaskan pelukan. Nada bicaranya masih seperti tadi. Membuat Yoongi semakin gila.
YOU ARE READING
15DAY'S[WENGA]✔
Fanfiction[COMPLETE] Kau percaya takdir itu ada? Awalnya. Min Yoongi tidak mempercayainya. Tetapi seluruh hidupnya menjadi berubah saat Son Seungwan. Wanita itu. Datang kekehidupannya. ⏩start;oct,16 2k16