"Baiklah kelas hari ini selesai. Kalian semua boleh pulang"
Kalimat itu berhasil membuat hampir seluruh isi kelas menghembuskan nafas. Lega. Akhirnya kebosanan selama dua jam itu. Terlewatkan juga.
Pria tua berambut putih itupun keluar. Disambut oleh siswa-siswinya. Mengekor dari belakang.
"Masih menjalani hukuman?"
Yoongi menatap Jimin sekilas.
"Ya" Jawabnya datar.
"Perlu kami temani?" Tanya Jimin lagi.
Tidak ada balasan dari pria dingin itu.
Melihat reaksi Yoongi. Namjoon langsung menarik dengan paksa lengan Jimin, membawanya keluar.
Setelah kedua temannya itu pergi, Yoongi lalu mendengus pelan, tangannya langsung mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
Sebuah kertas. Ya sebuah kertas partitur yang sudah agak sobek karena sering digulung dan diremukkan.
Dengan malas Yoongi pun berjalan kearah gedung itu.
"Jika wanita itu benar-benar ada. Aku mungkin tidak begitu kesepian sekarang" Ucapnya.
Lalu sedetik kemudian dia terkejut sendiri. Apa yang diucapkannya tadi?
Kesepian? Sejak kapan dia memikirkan itu?Bukankah dia selalu kesepian?
Bukankah itu yang dia mau?
Oh tuhan Yoongi- ada apa denganmu? Dia hanya seseorang yang baru kau kenal. Sekarang kau berharap bahwa dia nyata?
Racauan Yoongi terhenti begitu mendengar sesuatu yang tidak asing ditelinganya.
Refleks. Tubuhnya langsung menjadi kaku.
Nada-nada itu?
Dada Yoongi langsung berdebar keras.
Moonlight Sonata?
Alunan musik yang meningatkannya akan sebuah luka yang amat dalam.
Keringat mulai bercucuran didahinya. Dengan kaku dibukanya pintu yang berada tepat didepan dirinya.
Mata Yoongi membulat seketika.
Seorang wanita berseragam seperti dirinya sedang duduk dikursi piano. Jari-jarinya menari-nari diatas tuts-tuts piano itu.
"Son Seungwan?"
Wanita itu sepertinya tidak mendengarnya, dan tidak mengetahui keberadaannya diruangan itu.
"Berhenti memainkan lagu itu!"
Seungwan yang tersentak kaget langsung menghentikan aktivitasnya. Dengan cepat dia langsung mencari asal suara.
Matanya langsung menatap pria berwajah pucat,berdiri diambang pintu.
"A-Ada apa?" Seungwan mengeryitkan dahinya. Menatap heran.
"Ja.. Jangan mainkan lagu itu"
"Ada apa? Kenapa harus berhenti? Ini musik favoritku"
"Berhentilah memainkan itu! Aku tidak perduli itu musik kesukaanmu atau tidak"
"Ha?"
"Lebih baik kau menyingkir dari piano itu. Aku mau berlatih" Yoongi langsung berjalan menuju piano itu, walaupun ia tahu. Debaran di hatinya masih tersisa.
Seungwan hanya terdiam, heran. Wanita itu lalu berdiri. Mengalah. Seungwan benar-benar tidak bisa menebak apa yang ada diotak Yoongi sekarang.
🍉🍉
YOU ARE READING
15DAY'S[WENGA]✔
Fanfiction[COMPLETE] Kau percaya takdir itu ada? Awalnya. Min Yoongi tidak mempercayainya. Tetapi seluruh hidupnya menjadi berubah saat Son Seungwan. Wanita itu. Datang kekehidupannya. ⏩start;oct,16 2k16