N I N E

2.4K 486 27
                                    

[Dont be a siders guys. Thq💝]

Dengan cepat pria itu berjalan menuju kamarnya.

Ting

Pintu lift terbuka.

Ia sudah sampai dilantai 3.

Kamar bernomor 115 itu langsung terbuka begitu pria itu memencet beberapa password yang terletak disamping pintunya.

Yoongi mendadak menjadi kaku setelah melihat siapa orang yang duduk disamping adiknya saat ini.

Suhu AC didalam ruangan itu mendadak menjadi hangat.

ACnya seperti sudah rusak.

Tubuh Yoongi juga, mendadak menjadi panas.

“Yoongi?”

Suara itu berhasil membuat dada Yoongi menjadi sesak.

Yoongi menatap dingin pria tua yang duduk disamping adiknya itu.

Sudah satu tahun ia tidak melihat wajah pria tua itu.

Mengapa pria itu harus memperlihatkan wajahnya lagi?

Tahun lalu, pria itu datang dengan wajah murka. Ya. Pria itu marah besar karena Yoongi membolos dan melakukan perbuatan yang tidak-tidak disekolahnya.

Yoongi membuat kerusuhan saat sekolahnya melakukan pertunjukan akhir tahunan.

Karena perbuatannya itulah, ia melihat Hyeri disiksa.

Bukan. Bukan pria tua itu yang melakukannya. Tetapi salah satu pesuruhnya.

Ia melihat dengan jelas. Bagaimana mereka membuat sekujur tubuh Hyeri sampai membengkak. Gadis kecil itu hanya menangis pasrah.

Sangat kejam bukan?

Pantaskah seorang ayah melakukan seperti itu?

Tidak!

Tentu saja tidak!

“Kenapa kau kemari?!” Tanya Yoongi dingin.

Seketika atmosfir ruangan menjadi berubah, Hyeri juga merasakannya.

“Yoongi. Appa kesini karena- Appa ingin meminta maaf kepada kalian”

“Kami tidak punya Appa!” Yoongi menggeram.

“Yoongi. Appa tahu. Kau sangat membenci pria tua yang ada dihadapanmu sekarang. Tetapi izinkanlah Appa merubah segalanya. Appa ingin memulai hidup yang baru bersama kalian. Appa sadar, apa yang Appa perbuat kepada kalian ini salah”

Tidak. Tidak ada yang perlu dirubah.

Tidak ada.

Yoongi diam. Pria itu menggigit bibir bawahnya lagi. menahan rasa benci yang teramat dalam dihatinya.

“Appa..” Suara lembut Hyeri berhasil membuat Yoongi mengalihkan pandangannya.

“Hyeri! Kita tidak punya Appa!”

“Oppa, Appa sudah meminta maaf kepada kita”

“Apakah kau dapat memaafkan dengan mudah kepada seseorang yang membunuh Eomma?!” Suara Yoongi meninggi. Matanya memerah.

“Yoongi-a” Pria tua itu berdiri, lalu berjalan kearah Yoongi berada.

“Maafkan Appa..”

“Sudah kukatakan! Aku tidak memiliki Appa!”

“Eommamu hanya salah paham nak. Dia mengira Appa…”

“Sudah kubilang diam! Aku tidak butuh penjelasanmu! Kau membunuh Eommaku. Secara tidak langsung kau membunuhnya!” Intonasi suara Yoongi semakin meninggi. Air matanya pun jatuh saat itu juga.

15DAY'S[WENGA]✔Where stories live. Discover now