1

75 4 1
                                    

Agiska Natalea!!!

Nama seseorang dipanggil oleh seorang ketua osis dengan lantangnya,semua orang menengokkan wajahnya ke kanan dan kekiri untuk melihat bahkan mencari tau siapa dari pemilik nama itu.

Dan orang yang merasa namanya terpanggil kini sedang berlari dengan kencangnya menuju ruang aula sekolahnya dan berdiri tepat di depan kaka osis yang memanggilanya.

"Kamu yang namanya Agiska?"tanya seorang anggota osis dengan angkuhnya "I-iya"ujar sang pemilik nama dengan ragu "10 Menit kamu telat datang kesini berarti 10 menit juga lari ngelilingin lapangan tanpa henti"ujarnya dengan pasti dan membuat Gigis melonggo.

"Tap-" "Saya gabutuh penolakan atau penjelasan dari kamu,lakukan sekarang apa yang saya suruh"ujar kaka osis itu dengan sombongnya.

Namanya Agiska Natalea,tapi kalian bisa ko memanggilnya dengan sebutan Gigis,karna apa?ia sendiri tak tau mungkin ia hanya menyukai panggilan itu yang di beri oleh teman semasa kecilnya dulu.

Ia memiliki sifat yang sangat kekanakan,walau kini ia sudah menginjak bangku SMA tapi sifatnya masih saja seperti anak berusia 5 tahun,karna sifatnya yang manja,wajahnya yang seperti baby face yang membuat orang-orang yang melihatnya gemas dan lucu disaat bersamaan.

Gigis mulai berlari,diliati oleh seluruh murid yang lainnya yang membuatnya tambah malu.

Gigis berhenti sejenak,hanya untuk sekedar mengatur nafasnya,dan tanpa ia ketahui ada seorang yang menjulurkan tangannya untuk memberi sebotol air mineral dingin.

Gigis mengeryit dengan orang yang sedang ditatapnya saat ini,pasalnya orang yang memberinya air mineral adalah kaka kelasnya,dan termasuk dalam anggota osis

"Kalo cape istirahat aja"ujarnya yang membuat Gigis mengeryitkan dahinya "Nanti saya di marahin sama kaka osis yang galak ka" ujarnya yang membuat orang tersebut terkekeh "Buktinya saya ga marahin kamu,saya juga ga galak"ujarnya yang membuat Gigis mendengus, sok asik.

"Bukan Kaka,tapi kaka yang satu lagi"ujarnya membela "Oh ya?yang mana ya?bisa tolong kasih tau saya?"ujarnya yang membuat Gigis bergidik takut bila ia salah bicara ia yang akan mendapat hukuman tambahan.

"Kalo gue kasih tau yang mana,gue bisa mati di hukum ama anggota osis yang lain,ah mending kaga usah dah"

"Saya duluan kak"ujarnya tanpa memperdulikan sang kaka osis yang tersenyum dengan tingkah laku adik kelas barunya yang ia yakini sangat menggemaskan.

---------
Rizaldy Pov

"Dy,gue tadi yang salah liat atau itu emang beneran lo sih?"tanya Kanye teman Aldy sekaligus anggota osis juga "Liat apanya?"tanya Aldy balik,binggung dengan pertanyaan yang baru saja vanye lontarkan

"Itu yang lo sama adik kelas baru yang tadi Sifa hukum"ujar Kanye menjelaskan,Aldy yang mendengar pengakuannya hanya tersenyum "Tuh lo kenapa sih?kesambet?ko malah senyum-senyum ga jelas gitu?"tanya Kanye yang mulai ngeri dengan perubahan sifat Aldy

Aldy tak menghiraukan perkataan Kanye,yang ia tau mungkin ia sedang merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama "Inget Sany Dy"ingat Kanye kepada Aldy,ya pasalnya Aldy sudah memiliki kekasih yaitu Sany.

"Sany mah udah kelaut aja"ujar Aldy dengan santainya "Dasar Playboy cap kampak,ada aja ya cewe yang mau sama orang tolol kaya lo,yang bisanya cuma modal tampang tapi prestasi-" ujar Kanye menggantung

"Gue ga kaya playboy yang lain nye,gue punya prestasi bahkan gue lebih pinter daripada lo"ujar Aldy yang membuat Kanye mengerucutkan bibirnya karena ucapan Aldy memang bebar nyatanya.

"Udah ah gue mau balik dulu,bye Kanye hati-hati di jalan"ujar Aldy yang sebelumnya mencubit pipi Kanye terlebih dahulu dan tanpa Aldy tau pipi Kanye sudah bersemu merah.

-------

Gigis Pov

"Sumpah ya Din,coba kalo lo yang ada di posisi gue pasti lo udah gregetan banget sama kaka osis yang nyuruh gue lari ngelilingin lapangan"ujar Gigis yang seperti omelan

Baru saja Dina sampai di rumah Gigis 5 menit yang lalu,dan sekarang ia sedang menerima banyak sekali ocehan dan keluhan yang Gigis alami di sekolah barunya.

"Udahlah Gis,namanya juga MOS ya lo harus terima apa yang kaka kelas lo lakukan"ujar Dina yang membuat Gigis tambah kesal

"Tetep aja Dinaaaa. Lo gatau sih gimana muka so garangnya dia,andai dia bukan osis udah gue remek-remek dia jadi rempeyek!"ujar Gigis yang makin kesal,Dina yang mendengar curhatan Gigis hanya bisa terkekeh sekekali karna sikap Gigis yang masih saja kekanakan.

"Btw ada yang lo suka ga Gis di TB?kan di sana banyak cogan"ujar Dina yang langsung mendapat lemparan bantal dari Gigis "Palelu peyang!mikirin buat deketin cowo aja gue udah malu. Mau di taro dimana coba harga diri gue?"tanya Gigis penuh dramatis.

Terkadang,Dina saja sampai tepok jidat bila Gigis sudah berprilaku seperti ini,manja dan sangat terlalu lebay.

"Yakali aja gitu ada yang bikin lo kepincut atau enggak cowonya yang kepincut,kan jelas lo dulu primadonanya Al-Azhar,tapi dulu waktu SMP gatau deh sekarang wkwk"ujar Dina yang kemudian tertawa.

"Apaan kepincut?yang ada mereka semua pada ilfeel sama gue"ujar Gigis kesal "Yaudah si Gis,ngomel-ngomel mulu lagi PMS lu ya?"tanya Dina yang membuat Gigis menatapnya sangar

"Yee,Ya kali PMS gue ngomel-ngomel. Lu tau kan gue kalo PMS itu cuma diam dan meratapi nasib perutku yang sakit"ujar Gigis yang kini mulai dramatis kembali "Yaudah si,gausah lebay gitu gue kan juga cuma nanya,eh iya Gis gue denger watos lu ganteng ya?"tanya Dina sambil menaik turunkan alisnya

"Yang mana?"tanya Gigis binggung "Ini yang ini"ujar Dina sambil menunjukan hpnya yang sudah menampilkan foto yang terdapat orang yang Dina maksud

Gigis melihat dan sekali hanya mengangguk "Oh yang itu,gak ah b aja malahan tadi dia ngajak gue ngobrol"ujar Gigis santai namun ekspresi Dina yang tak santai.

"Tuh kan! Demi apa lo?gue rasa dia suka sama lo Gis! Secara lo cantik"ujar Dina histeris "Lebay lo palingan cuma basa-basi doang"ujar Gigis yang hanya  memainkan hpnya tanpa memperdulikan sikap Dina yang seperti ingin membunuh Gigis saja.

"Yahh,sayang"ujar Dina terdengar kecewa "Kenapa lagi?" "Sayang udah punya pacar,harapan kita musnah seketika Gis"ujar Dina yang berpura-pura melow

"Harapan kita gigi lu,lo aja yang berharap gue mah engga"ujar Gigis memeletkan lidahnya yang kemudian keluar dari kamarnya.

Yaa,Dina memang sering menginap di rumah Gigis bahkan lebih sering bila orang tua Gigis sedang ada tugas keluar kota seperti ini.
-----------
Terimakasih yang sudah baik untuk membaca cerita ini atau hanya sekedar melihat sekilas. Jangan lupa untuk vote dan comment yaaa!

Terimakasihhhh😊

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang