6

20 3 0
                                    

Gigis bersama teman-temannya duduk di satu meja,yang isinya terdiri dari 10 orang. Anggap saja kini mereka tengah reunian atau seperti teman lama yang baru kumpul kembali,karna memang merekalah yang paling berisik dan paling mencolok diantara yang lainnya.

"Gis lu apa?"tanya Citra,teman sekelas Gigis. Gigis sedikit berfikir kemudian tersenyum "Batagor sama frestea"ujarnya yang diberi anggukan oleh Citra sebagai jawaban.

Gigis memainkan hpnya,tapi sesekali ia juga ikut tertawa dengan tingkah yang teman-temannya lakukan,apalagi Gigis berfikir bahwa teman perempuannya ini sama sekali tidak memiliki urat malu,atau bahkan urat malunya yang sudah putus karna sering melawak tanpa henti.

Gigis membuka Instagramnya, ada beribu notif yang muncul namun Gigis hanya terpaku pada satu account yang memfollownya dan meng-comment di salah satu foto yang Gigis kirim.

Gigis membuka account tersebut dengan berharap cemas,semoga orang yang ia hindari bukan orang yang memfollow dirinya,namun harapan itu pupus ketika orang yang memang ia hindari kini sudah memfollow nya,yaitu Aldy - kaka kelas Gigis yang kini akan Gigis hindari.

Gigis menimang-nimang untuk memfollback atau tidak,karna Gigis malas bila nantinya Aldy hanya akan mengomentari setiap foto yang Gigis kirim dengan ejekan atau sebagainya,namun Gigis juga berfikir bahwa Aldy adalah teman kakanya,bahkan sudah lama dan dengan bimbang Gigispun memfollback account yang baru saja memfollownya 2jam terakhir.

                          ***

Gigis sudah bersiap dengan pakaian yang super duper casualnya,beginilah Gigis,tak pernah mau repot soal penampilannya,tapi tetap saja mau se casual apa pakaian yang Gigis kenakan itu akan sangat keren dan orang yang baru melihat saja mungkin akan berfikir bahwa Gigis adalah seorang yang mengerti dengan mode.

Gigis akan pergi bersama kakanya menuju salah-satu mall di daerah bekasi selatan,yaitu Galaxi. Entah mengapa Gigis ingin sekali kesana karna Gigis memang belum pernah berkunjung ke mall tersebut.

Tujuan Gigis dan Adlan kesana hanyalah untuk menemani Gigis mencari novel - ya Gigis sangat senang membaca novel di waktu senggangnya,bahkan ia bisa saja membaca 5 novel dalam waktu kurang dari satu minggu. Bila orang lain bilang : Gigis hanya membuang-buang waktunya untuk membaca hal yang hanya menghabiskan waktu,menurut Gigis sama sekali tidak,justru membaca novel adalah satu cara dirinya untuk tau bagaimana cara menulis sebuah novel.

Karna,Gigis ingin sekali membuat novel di saat ini entah itu saat ia masih duduk di bangku SMA atau mungkin nanti saat ia sudah kuliah atau kerja atau bahkan ia sudah berkeluarga.

"Udah?"tanya Adlan yang dari tadi sudah menunggu Gigis diruang tamu sambil menonton TV,Gigis mengangguk dan tersenyum "Ayo jalan"ajaknya yang membuat Adlan hanya bisa menggelengkan kepalanya,tak habis fikir dengan sikap adiknya tersebut.

Adlan kali ini menggunakan motornya,karna bagi Adlan berkunjung ke mall daerah bekasi dengan menggunakan mobil itu hanya membuang waktu,mungkin mereka hanya akan menghabiskan banyak waktu di jalan di banding di mall itu tersebut.

Gigis duduk dibelakang, memakai helm dan memeluk kakanya itu dari belakang,Gigis teringat akan hal masa lalu,masa lalunya bersama Rendy,bayangan tentang hari itu masih saja melekat bahkan Gigis masih menginggat apa saja perkataan yang Rendy ucapkan kepadanya,ada perasaan kesal,sedih,kecewa bahkan kasian.

Gigis binggung,mengapa bayangan itu harus datang disaat moodnya sedang bagus?menggapa tidak datang disaat moodnya sedang kacau saja?tanpa terasa satu bulir air mata menetes di pipinya,dengan cepat Gigis menghapus air mata itu,mencoba untuk tersenyum dan melupakan hal-hal yang hanya akan mengganggu fikirannya.

Adlan memberhentikan motornya di tempat parkir yang sudah berada di dalam mall tersebut yaitu di basement.

"Kamu mau beli apa selain novel?"tanya Adlan yang membuat Gigis berfikir "Gaada,udah itu aja"jawabnya yang membuat Adlan tersenyum,tersenyum dengan sikap adiknya yang membuatnya jauh-jauh ke bekasi selatan hanya untuk membeli novel yang Adlan saja tidak suka atau bahkan tidak pernah suka untuk membacanya.

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang