3 : Kenan's moron

16 3 0
                                    

NAYA merapihkan buku dan peralatan tulisnya. Begitu pun dengan Gina. Gina masih mendiami Naya, ya gadis itu sempat marah pada Naya dan meminta Naya untuk tidak lagi berurusan dengan The Bravo--nama geng Farrel. Dan jawaban Naya membuat Gina mendiami Naya sampai pulang sekolah.

Saat Gina bangkit berdiri tangan Naya menarik pergelangan Gina.

"Gue nggak janji, Gin. Maksud gue, kita nggak bisa ngebiarin mereka kayak gitu. Gue pikir... gue pikir lo itu pemberani maksud gue. First impression gue ke elo itu uhm..." Naya mengusap tengkuknya.

"Nay gue cuma--gue nggak mau lo kenapa-napa. Ngerti kek."

"Gue diem kayak gini bukan karena gue takut gu--" suara teriakkan dari luar kelas menghentikan ucapan Gina.

"Anjenggg bebep Kenan gue jemputttt!"

"Anjirrr Kenan masih bersinar euyy padahal udah siang lho."

"Taik Kenan ganteng banget astaga."

"Tuhan jadikanlah dia imam hambamu ini."

"Yaampun Ken Ken sebuah keajaiban banget kamu jemput aku!"

Naya tersenyum lalu menarik Gina keluar kelas karena hanya mereka berdua lah yang tersisa di kelas.

Naya melihat segerombolan gadis tengah mengerubuni sesuatu dan dia yakin orang yang sedang dikerubuni itu adalah adiknya. Kenandra Alvero Zachary. Dia menarik Gina menghampiri kerubunan itu dan berusaha menyelak gadis-gadis centil yang menghalangi pandangannya.

"Sayang?!" Panggilan Naya sontak membuat suasana hening seketika.

Kenan tampak menghela nafas lega dan wajahnya berubah riang begitu melihat Naya. Dia berjalan menghampiri Naya.

"Maaf lama. Tadi meja berantakan banget."

Kenan yang menangkap sinyal Naya pun menepuk pucuk kepala Naya penuh sayang.

"Kamu piket?" Naya menggeleng.

"Buku sama temen-temennya aku keluarin semua tadi gegara nyari note kecil yang keselip gitu." Kenan mengangguk dan tersenyum penuh pengertian membuat para gadis yang mengerubuninya menahan teriakkan mereka. Rasanya mereka ingin sekali berada di posisi Naya sekarang.

"Yaudah yuk, katanya mau jalan tadi? Ayo!" Kenan dengan cepat menautkan tangannya dengan tangan Naya. Kenan menarik Naya dari kerubunan itu dengan tangan Naya yang satu lagi menarik tangan Gina. Dan ketiganya pergi dengan sejuta pertanyaan di benak gadis-gadis yang memandang kepergian Kenan dengan kecewa.

"Lo pulang naik apa Gin?"

Gina yang tengah melamun pun tersadar. Dia melirik tangan Naya yang masih bertautan dengan Kenan.

"Ehmm.." dia mencari supirnya dan tepat saat itu pula supir nya muncul membuatnya pamit pada Naya dan Kenan. Kenan mengambil helm dan memakaikannya ke Naya lalu mengulang kegiatan itu pada dirinya sendiri. Kenan naik lebih dulu dan mengulurkan tangannya, membantu Naya untuk naik ke atas motornya. Tanpa Kenan suruh, Naya segera melingkarkan tangannya di perut Kenan dan Kenan segera melajukan motornya keluar dari tempat parkir sekolah.

"Kok lo bisa manggil gue mesra kayak tadi kak?"

Naya yang tengah menyandar di punggung Kenan tertawa. "Yahh, tadi gue keinget ama yang tadi pagi jadi yaa--yaudah gue nyoba cara lo."

"Makasih kak. Sumpah kalo nggak ada lo mungkin gue udah abis di cipok ama kakak chabai-chabai an. Nggak mungkin gue kasarin mereka. Gini-gini gua masih sadar kelamin,"

With You, I FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang