Part 2

19.4K 818 24
                                    


MASA KINI 2

Oh Tuhan, tolonglah aku, janganlah kau biarkan diriku jatuh cinta kepadanya.

Sebab andai itu terjadi, akan ada hati yang terluka.

Tuhan, tolong diriku, walaupun terasa indah andaikan ku dapat juga dirinya.

Namun ku harus tetap bertahan menjaga cinta yang t'lah lebih dulu ku jalani.

Derby Romero –Tuhan Tolong-

****

Ivan POV

Beberapa bulan setelah kepulanganku kembali ke Indonesia.

Sore ini aku tengah menikmati waktu santaiku dengan berada di sebuah café eksklusif di sebuah pusat perbelanjaan besar di Bandung, menemani Reandra yang menyempatkan diri dari sejuta kesibukannya untuk menemuiku disini sore ini. Seharian ini kami sudah menghabiskan waktu kami berdua, yang kalian para pembaca tidak usah mengetahuinya.

"Kapan kamu akan melamarku?"

Mendengar pertanyaan Reandra aku sangat terkejut.

Air yang sedang aku minum tersangkut di kerongkonganku, hingga membuatku batuk-batuk. Reandra dengan lembut menepuk-nepuk punggungku pelan untuk meredakan batukku.

Setelah batukku reda aku raih gelas didepanku yang isinya tinggal setengah dan menegak isinya, setelah itu aku tatap wajah cantik di sampingku. Reandra wanita yang aku pikir aku cintai tengah duduk disebelahku.

Hal inilah yang tidak kusukai dari seorang wanita. Karena mereka tidak bisa menjaga hubungan dengan baik tanpa hal-hal yang seperti ini.

"Kenapa?" tanyaku setelah ketenanganku kembali.

Reandra menatapku dengan tatapan memuja, "karena aku lelah hubungan kita hanya sebatas ini saja, aku ingin memiliki hubungan yang sebenarnya denganmu, aku ingin kamu menikahiku," jawabnya sambil menggelayut manja di lenganku. Kupandang wajah Reandra dengan tajam, sorot yang belum pernah aku perlihatkan kepadanya.

Dan aku juga berusaha mengabaikan, bahwa wajah di sampingku ini begitu cantik, dan aku sangat mencintainya. Hingga aku tega menyakiti istriku.

Aku menghela napas.

Ingatanku melayang ke kejadian kurang lebih tiga tahun yang lalu, saat itu aku begitu frustasi karena Papih dan Mamih, tidak bisa kuajak kompromi saat mereka memaksaku untuk menikahkan aku dengan anak kolega bisnisnya. Aku marah, sebagai laki-laki dewasa egoku terlukai, seolah aku tidak bisa mencari sendiri calon istriku sendiri saja.

Malam itu aku mengajak teman-teman gaulku Dion dan Arka juga pacar-pacar mereka Resya dan Ardina untuk menghabiskan malam di sebuah klub malam paling bergengsi di Bandung. Kami bersuka ria menghabiskan malam yang semakin merangkak naik. Setelah menegak enam slot tequilla, aku pun menari dengan gila-gilaan di dance floor, sampai akhirnya tubuhku nyaris ambruk, dan disanalah aku bertemu dengan Reandra, seorang bidadari cantik yang menarik minatku jutaan kali, dan menyeretku ke pusaran kuat, membuatku timbul tenggelam dalam pesonanya.

Dan malam itu aku sangat beruntung,

Saat aku hampir jatuh pingsan karena mabuk berat, Reandra memapahku menuju mobil dan membawaku kembali ke apartemennya. Dan saat sadar keesokan harinya, aku dan Reandra sudah telanjang bulat, tidur dengan berpelukan di ranjang apartemennya yang luas.

Dan sejak itu hubungan kami semakin menghangat, aku melupakan statusku sebagai orang yang akan segera melepas lajang, dengan wanita pilihan orang tuaku, dan aku juga pernah nekad membawa Reandra ke rumah orang tuaku untuk memperkenalkannya sebagai kekasihku kepada mereka, tapi mereka hanya menatapku tajam, dan selanjutnya yang aku dapat hanya kemarahan Mamih yang ditumpahkan kepadaku, juga ancaman akan mencoretku dari daftar penerima warisan keluarga.

Save The Marriage (Sudah Ada Di Play Store)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang