4 - Uchiha Kiba

20K 1.8K 222
                                    


Chapter 4

30 menit usai kejadian pertengkaran Naruto dan Sasuke di meja makan tadi, Naruto langsung pamit untuk istirahat. Ia ingin segera membaringkan dirinya si atas tempat tidur. Bukan hanya untuk menyembuhkan kelelahan akibat perjalanan tadi. Melainkan juga mengistirahatkan ketegangan syarafnya akibat berdekatan dengan Sasuke.

Ada apa sebenarnya dengan pria itu? Dia hanyalah seorang pria biasa yang memiliki masalah sosial. Lalu kenapa Naruto begitu terintimidasi oleh Sasuke...? Naruto harus begitu keras hanya untuk menjaga agar cara bicara ataupun gerakannya tidak gemetar dibawah tatapan Sasuke.

Letak kamar Naruto adalah dilantai dua, di sebelah kamar Naruto adalah ruang baca dan di sampingnya lagi merupakan kamar utama rumah ini yang merupakan kamar sang tuan rumah. Uchiha Sasuke.

Ketika berjalan menuju kamarnya, Naruto harus melewati kamar Sasuke dan ruang baca, dan yang membuat Naruto terkejut adalah sang tuan rumah yang berada di ruang tersebut sedang memandangnya dengan pandangan dinginnya 'Lagi'.

'Kenapa aku harus bertemu dengan makhluk ini lagi' gerutu Naruto dalam hati.

"Ngomong-ngomong siapa teman kencanmu sekarang...? Apakah masih bersama anak perdana mentri itu...?"

Naruto menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga malas. Naruto sangat memahami apa maksud pertanyaan Sasuke. Sasuke pasti menganggap bahwa dia sering bergonta-ganti pasangan hanya untuk mengambil sebuah keuntungan dan finansial mereka. Persetan. Batin Naruto lagi. Sekalian saja dia menantangnya.

Naruto tertaw sinis. "Kau tidak perlu bersikap seperti PERJAKA yang takut kehilangan kesuciannya seperti itu"

Sasuke menelengkap kepalanya. Sesuatu di matanya tampak berbinar. "Menurutmu begitu?"

"Apa lagi..? Kau menghindariku seolah aku ini laki-laki yang akan memikat siapa saja dalam radius kurang dari seratus meter dariku. Sudahlah jangan memujiku lagi Teme. Aku berjanji tidak akan dekat-dekat denganmu, tidak akan senyum-senyum padamu dan- aku tidak akan merayumu. Meskipun kau berpikir aku memiliki IQ yang rendah, tapi aku tidak cukup bodoh untuk memahami isyarat kebencianmu itu. Jadi kau tidak perlu khawatir"

Di luar dugaan. Sasuke malah tertawa. Naruto bahkan berani bertaruh jika Tawa laki-laki di depannya ini tulus. "Mungkin kau salah" Ucap Sasuke. Mata onyx itu berbinar ketika mengucapkan kalimatnya, dan hal itu tidak luput dari pandangan iris biru Naruto. "Aku bisa berubah sewaktu-waktu"

Naruto langsung bengong ditempat. Kekaguman nya pada sepasang Onyx Sasuke, secepat itu kemunculannya secepat itu pula langsung kekagumannya menghilang.

"Tunggu saja sampai kiamat, Dasar Bre****k " Maki Naruto sambil meraih knop dan membanting pintu kamarnya yang mewah.

Naruto kemudian bersandar di pintu berukir indah itu dan baru menyadari dia telah menahan napas sejak tadi. Samar-samar dia bisa mendengar tawa Sasuke yang terdengar dalam dan mmm... menggetarkan. Kemudian Naruto menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan bayangan pria itu di dalam fikirannya.

~♥ Mrs Tara Fujitatsu ♥~

"Apakah ada masalah...?" Mikoto masuk kedalam ruang kerja Sasuke sambil membawakan segelas kopi untuk Sasuke, kemudian mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Sejauh ini semua baik-baik saja Kaasan. Apakah Kaasan menemukan kesalahan pada laporan keuangan perusahaan bulan ini...?" Sasuke mendongak memperhatikan sang Kaasan dengan sungguh-sungguh.

"Kaasan tidak membicarakan entang bisnis, Sasuke"

"Kita semua tau bahwa bisnis keluarga kita berjalan sukses di tanganmu Sasuke. Tidak ada yang meragukannya. Tapi memang bukan itu yang akan Kaasan bicarakan"

MY super Model. NARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang