16 - Solution

16.6K 1.7K 214
                                    


Tara Note : Untuk Chapter akhir+epilog akan Tara privat ya.. Biar spesial .. 😳😳

CHAPTER 16

"Pergilah... Sudah tidak ada lagi yang harus kau ketahui."

"Kau pikir aku jauh-kauh mencarimu ke sini hanya untuk menanyakan hal itu? " Tanpa memedulikan ekspresi Naruto yang menegang. Sasuke duduk tepat di samping pemuda manis itu, Begitu dekat. Sehingga lengannya menyentuh lengan Naruto yang tampak kurus dan pucat.

Naruto mencengkeram ujung bed cover di bawahnya.

"Apa...Apa yang kau lakukan? Jangan dekat-dekat denganku"

Naruto merasakan napas Sasuke menerpa rambutnya. "Aku melakukan kesalahan fatal dalam pertemuan terakhir kita. Biarkan aku memperbaikinya. Aku tidak ingin menimbulkan ketakutan baru padamu, Naruto"

"Tidak, Pergilah...!!"

Naruto sama sekali tidak menyadari jika menoleh adalah sebuah kesalahan. Tapi, justru itulah yang ia lakukan. Ia menemukan wajah Sasuke menunduk di hadapannya. Matanya menatap lekat dan mengunci tatapan Naruto. Napas hangat Sasuke terasa hangat menerpa permukaan bibir atasnya. Naruto merasa tubuhnya menjadi lemah. Ia pasti lelah. Ya.. pasti karena itu. Hingga bahkan untuk menggerakkan bibirnya pun Naruto tidak sanggup.

Dengan lembut, Kedua tangan Sasuke menangkup wajah Naruto. Satu ibu jari tangannya membelai lembut bibir bawah Naruto.

"Kesalahan yang kubuat padamu kemarin tidak bisa dimaafkan" bisik Sasuke. "Tapi sekali ini aku ingin melakukan hal yang benar" Sasuke menundukkan wajahnya.

Naruto panik Jantungnya berdetak keras. Ia tahu Sasuke akan menciumnya.

"Tidak..! Jangan" bisik Naruto gugup sambil memejamkan matanya. Ia harus menghentikan Sasuke sebelum pria itu semakin mendekatinya.

Naruto merasa ketegangan pada kedua telapak tangan yang menangkup pipinya. Detik kemudian tangan itu membebaskan dirinya.

Tidak seperti yang disangkanya, melihat Sasuke menuruti kemauannya di sudut hatinya dia merasakan kekecewaan. Perlahan dia membuka matanya dan menemukan sepasang Onyx sasuke masih menatapnya lekat tepat di depannya.

"Aku mencintaimu Naruto..." bisik Sasuke tepat di depan bibirnya.

"Apa?" Naruto terkesiap mundur.

Sasuke mencintainya.

Pria yang nyaris memerkosanya, yang telah mengusirnya dan mengatakan ia sebagai pelacur itu mencintainya. Dia juga orang yang sama yang selama ini membenci dirinya sampai ke tulang sum-sumnya. Ini sungguh tidak mungkin terjadi. Apakah semudah itu orang bisa berubah?

Sasuke melihat pertentangan batin di kedua bola mata shapphire Naruto. Bukan salahnya kalau Naruto tidak mempercayainya. Apa yang dilakukannya benar-benar keji. Ia pantas mendapat gelar bajingan dengan apa yang telah dilakukannya pada Naruto.

Tapi meski apapun yang telah dilakukannya, ia tidak bisa hidup tanpa Naruto. Tidak mungkin baginya kembali ke rumah, kemudian melanjutkan hidupnya seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Sementara Naruto berada jauh darinya. Apalagi, saat ini semua sudut rumahnya selalu mengingatkan dirinya bahwa Naruto pernah berada disana dan menjadi bagian dari rumah itu.

"Kau mendengarnya,Naruto" gumam Sasuke tidak yakin

"Tidak. Itu tidak mungkin"

"Tidak mungkin apa? Aku mencintaimu. Dan itu sudah terjadi"

Naruto menatap Sasuke lama sebelum kemudian berkedip kemudian menundukkan wajahnya. Ia mencintai sasuke. Cinta yang begitu menyiksa dan menyakitkan. Bagaimana mungkin di saat ia ingin membunuh pria itu karena telah mengusirnya dan nyaris memerkosanya, menuduhnya sebagai pelacur, dan sekarang Sasuke merindukannya? Ingin memeluk dan berjalan bersamanya?

MY super Model. NARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang