1

1.3K 105 7
                                    

"rose-ah.. Ada yang ingin kukenalakan padamu" tarik jungkook sahabat rose. Saat rose berjalan menuju ke kelasnya

"Aish. Tak perlu tarik-tarik juga kali"protes rose masih dalam keadaan di tarik .

"Sudah. Kau ikut saja" kata jungkook.

Sesampainya di Taman campus, terlihat seorang namja yang sedang duduk berjongkok.

"Yak. "Jungkook menendang bokong namja itu.

"Yak. Siapa yang berani menendang bokongku yang seksih ini" ucap namja itu berlebihan.

"Oppa?  OPPAAAAA" teriak Rose dan melompat memeluk sosok yang dimaksud.

"Ya.. Ya.. Ya... Segitu senangnya kah kau melihat jimin di sini? Dan apa juga dengan kata 'oppa' itu! "Protes jungkook sambil membubarkan kedua insan yang sedang berpelukan sambil melompat-lompat.

"Ada apa denganmu? Jangan cemburu gitu dong" goda jimin sambil mencolek dagu jungkook. Rose hanya terkekeh melihat wajah jongkook.

"Oppa jangan pedulikan dia. Ayo kita pergi dari sini" ajak Rose bergelantungan lengan jimin.

"Yak" jungkook memukul kepala kedua orang itu dan masuk tengah, membubarkan kemesraan kedua orang tadi.

Rose dan jimin tertawa melihat tingkah jungkook.

Mereka bertiga pun duduk disebuah cafe dekat campus.

"Jadi oppa, kapan kau ke seoul? Aku pikir kau tak akan balik kesini lagi" tanya Rose sambil menopang dagunya menghadap jimin yang berada di depannya. Sedangkan jungkook hanya menatap jengkel pada Rose .

"Tunggu. Sejak kapan kau memanggilku dengan sebutan oppa?" tanya jimin ikut menopang dagunya melihat Rose .

"Iya, sejak kapan? " tambah jungkook ikut menopang dagunya.

Rose menatap kesal kearah jungkook.

"Hmm... Sejak kau pergi. Aku bertekad akan memanggilmu dengan sebutan oppa jika aku melihatmu lagi. " jelas Rose .

Mereka bertiga pun berbincang-bincang, bernostalgia setelah pertemuan terakhir Rose dan jungkook bersama jimin. Jimin mengikuti keluarganya kembali ke kampung halamannya busan saat tamat dari high school. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak junior high school.  Begitu akrab sampai semua keluarga mereka pun saling mengenal, bahkan bersahabat seperti anak-anak mereka. Bahkan walaupun hanya Rose sendiri yang bergenre yeoja, mereka tak segan-segan untuk tidur, atau menginap bersama di satu kamar.

"Jadi, selama aku tak bersama kalian, jungkook sudah mempunyai pacar dan kau belum? " ucap jimin sambil menunjuk bergantian. Rose mengerucutkan bibirnya tapi tidak dengan jungkook yang sedang tersenyum lebar.

"Apa harus kau memperjelasnya begitu? " gerutu Rose , menyandarkan dirinya dan menyilangkan tangannya di dada. "Memangnya, kau sudah punya pacar? " tanya balik Rose .

"Aku. Tidak sih" jawab jimin.

"Itu. Kau saja tak punya. Sok-sokan menyindir" cibir Rose .

"Ya. Setidaknya aku sudah pernah berpacaran. Tapi kau. Mau jadi perawan tua? " sindir jimin dan di lanjutkan dengan tawa jungkook.

"YAK" bentak Rose dan sontak membuat semua orang yang ada di dalam cafe menatap mereka.

"Aish" gerutu jimin dan menarik Rose keluar dari cafe tersebut.

Jungkook menyusul dengan membawa minuman mereka tadi.

"Kau itu yeoja. Kenapa bisa seorang yeoja punya suara sekeras itu. Pantas saja kau tak punya pacar" omel jimin karna merasa malu.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang