Malam pun tiba. Rose dan jimin sedari tadi hanya tidur dengan posisi jimin tidur tengkurap dan Rose menjadikan punggung jimin sebagai bantal kepala.
Orang tua Rose tak mencarinya. Karna mereka tau kalau jimin sudah ada diseoul.
"BANGUUUUNNNNNNNNNNN" teriak jungkook di depan pintu kamar dan melompat di samping tubuh jimin dan Rose , membuat kedua orang yang sedang mimpi Indah itu terbangun.
Rose mendengus kesal. Jimin bangun dan duduk menyilang di atas ranjang. Jimin kemudian mengangkat kepala Rose agar tidur di pangkuannya.
"Kau dari mana saja? " tanya jimin mengusap wajahnya.
"Iya, kau dari mana? " tambah Rose , masih tidur di pangkuan jimin.
Jungkook hanya tersenyum lebar.
"Aku menunggu Hana selesai mengikuti kuliah dan menemaninya berbelanja. Mian aku tak ikut menemani kalian tadi" ucap jungkook.
Jimin hanya mendengus kesal. Ia tak ingin mencampuri urusan pribadi jungkook, karna mungkin jungkook yang lebih tau.
"Kau sudah makan? " tanya Rose .
Jungkook menggeleng.
"Kau tak makan bersama pacarmu? " tanya jimin. Tapi, Rose mencolek kaki jimin. Bertanda kalau seharusnya jimin tak bertanya seperti itu.
"Aku-aku makan. Tapi tak banyak" jawab jungkook.
"Yasudah. Mmm, kita keluar cari makan? Atau delivery saja? " tanya jimin.
"DELIVERY... PIZZA" teriak Rose dan jungkook bersamaan.
"Jangan pizza, yang lain saja" bantah jimin.
Sepertinya, di antara mereka, hanya jimin yang betul-betul tumbuh dewasa (fisik dan otaknya).
"Burger? " jimin menggeleng.
"Jajjangmyeon? " jimin terlihat berfikir dan kemudian mengangguk.
"Assa" Rose bangun dan berjalan keluar kamar. Jimin menelpon, dan jungkook mengikuti Rose .
Rose duduk di Taman depan rumah sekalian menunggu pesanan mereka.
Jungkook yang mengikuti Rose , duduk di samping Rose .
"Kapan terakhir kau makan? " tanya Rose melihat wajah jungkook yang ada di sampingnya.
"Kalau tak salah, tadi pagi. Di rumahmu. Ah tidak. Saat kita di cafe?" ucap jungkook tersenyum.
Rose memukul paha jungkook.
"Aw"
"Pabo. Memangnya minum itu termaksud makan?. Kenapa kau tak memperhatikan dirimu. Sudah berapa kali aku bilang, jangan ikuti maunya Hana. Biarkan dia mati kelaparan hanya untuk menjaga tubuhnya. Tapi kau, apa kau pengawalnya. Aish" omel Rose .
Jungkook tersenyum dan merangkul Rose .
"Kan ada kau, yang setiap saat selalu memperhatikanku. Ternyata memang ada gunanya, punya sahabat perempuan" kata jungkook tersenyum.
Rose menyikut perut jungkook, membuat jungkook meringis kesakitan.
"Kalian berdua berantem lagi? Ku pikir kebiasaan kalian ini sudah menghilang dengan tidak adanya aku. " ucap jimin yang ikut duduk di samping Rose , membuat yeoja itu diampit dua lelaki.
"Tak akan pernah hilang. Mungkin saja Ini penyebabnya, sehingga dia tak punya pacar" ejek jungkook.
Rose langsung memukul dada jungkook. Membuat jungkook memegang dadanya kesakitan.
![](https://img.wattpad.com/cover/87913901-288-k820516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionJungkook, rose dan jimin bersahabat sejak lama. Jimin kemudian pergi ke busan saat mereka akan masuk kuliah. Setelah berapa tahun, jimin balik ke seoul dan mereka bertiga berkumpul kembali. Tapi ada yang berbeda saat jimin datang ke seoul. Jungk...