"Lo bilang apa aja ke kak Algen?" Tanya Dara.
"Gak bilang apa-apa."
"Bohong. Buktinya dia tau kalo gue suka manggil dia Oksigen."
"Ya abis waktu itu dia bawel banget nanyain lo yang mana, ya udah gue bilangin aja pokonya yang suka manggil dia Oksigen."
"Ih Rendi nyebelin." Gadis itu kini memberenggut.
"Seenggaknya gue gak ngasih tau nama lo."
"Dia udah tau nama gue."
"Iya gue tau."
"Naya yang ngasih tau. Kan kurang ajar."
"Harusnya gue yang ngasih tau ke si Algen," Rendi berdecak. "Gue telat."
"Najis." Ucap Dara seraya menimpuk Rendi dengan buku yang ia pegang.
"Dia ngechat lo lagi?"
"Enggak. Gak tau deh ngilang gitu aja." Sudah sekitar seminggu Dara tidak menerima chat dari Ryo maupun Algen yang tentunya lewat akun line Ryo. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia memang mengharapkan chat dari lelaki itu.
"Bentar lagi bel. Gue balik ke kelas ya." Setelah mengacak asal pucuk rambut Dara, Rendi beranjak pergi. Namun baru lima langkah ia beranjak, lelaki itu berhenti lalu membalikkan badannya menghadap Dara. "Lo bakal ikut kemping, kan?"
"Ya iyalah, kan wajib."
"Fyi, si Algen bakal ikut. Dia panitia."
"Hah? Kok bisa?"
"Dia kan anak pramuka." Jawab Rendi sambil melengang keluar kelas. Dara hanya menggumamkan kata 'oh'. Ia baru tahu kalau Algen mengikuti ekstrakulikuler pramuka.
***
Pulang sekolah, seluruh siswa kelas sepuluh yang akan mengikuti kegiatan perkemahan dikumpulkan di lapang. Perkemahan tersebut akan dilaksanakan besok di sekolah. Dara, Meta, dan Salsa tengah berjalan santai di koridor menuju ke lapang.
"Terus gimana?" Tanya Meta dan Salsa antusias.
"Ya gitu, si Kak Ryo ngecie-ciein gue mulu di chat."
"Kak Ryo tau lo?" Tanya Meta.
Dara hanya mengedikkan bahunya tak tahu.
"Pasti tau lah dari foto profil line lo." Salsa menjawab. "Eh itu kan Kak Ryo." Lanjutnya.
"Hayo loh, Ra. Dia kesini." Sekarang giliran Meta.
Ketika Mereka berpapasan dengan Ryo, Meta langsung menyahut sedikit keras, "Ih Dara!" Bermaksud memberi kode pada Ryo.
Seakan peka, lelaki itu langsung menyahut sedikit keras pula sambil terus berjalan, "Gen... Algen... "
Mampus! Dara langsung mempercepat langkah kakinya. Sementara kedua sahabatnya yang biadab itu tengah cekikikan di belakangnya. Sepertinya mereka puas.
Sesampainya di lapang, semua kelas sepuluh berbaris rapi lalu dipersilahkan untuk duduk oleh panitia karena mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mengumumkan pembagian kelompok serta barang apa saja yang harus dibawa--untuk besok--tidak akan sedikit.
"Loh kok ada Oksigen sama Kak Ryo di sana?" Salsa mengernyit bingung melihat kedua lelaki itu sedang berdiri di depan sana dengan beberapa panitia yang lainnya juga hendak memberitahukan sebuah pengumuman untuk acara perkemahan besok.
"Mereka panitia juga?" Tanya Meta yang dibalas anggukan oleh Dara.
Dan setelahnya mereka semua mendengarkan apa yang diumumkan oleh panitia di depan sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Udara dan Oksigen
Novela JuvenilUdara dan Oksigen. Mereka sama. Namun, mereka ragu.