Chapter One : Pertemuan Pertama

400 82 58
                                    

Maafkan si Typo ya, yang ada dimana-mana😁

♤♤♤

Enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy!

.
.
.
.


"Dia orang aneh, yang pernah gue temui. Ya, ANEH."

-Faneskia Zahwatiaran Ardhana-


Warna langit menampakan gradasi biru terang, matahari tampak malu-malu menyembulkan cahaya nya. Burung saling beradu dengan suara khasnya. Tak kala Semilir angin berhembus dengan kecepatan nya masuk melalui celah jendela kamar serang anak perempuan yang sedang tertidur pulas, menciptakan nada melankolis yang harmonis. Daun, angin, bunga dibuat mabuk olehnya.

"Faneskia! Bangun udah siang, nanti kamu telat!" teriak mama dari lantai bawah.

Fanes merasa seperti ada yang memanggil namanya, tapi terdengar samar-samar karena efek belum sepenuhnya nyawa nya terkumpul dari alam mimpi.

"Faneskia! Sayang, bangun ini udah telat. Apa kamu mau hari pertamamu sekolah mendapat cap buruk." teriak mama lagi.

Sontak mata Fanes terbuka mendengar teriakan mama yang begitu bombastis.

Fanes terdiam sejenak.

"Kok udah pag--" ucap Fanes dengan suara khas bangun tidur. Lalu melirik jam yang bertengger diatas nakas.

"What the hell! Jam 7!" teriak Fanes.

Fanes langsung beranjak bangun dari tempat tidur dan bergegas masuk ke kamar mandi, yang ia lakukan hanya gosok gigi dan cuci muka saja. Lalu langsung memakai seragam dan sepatu converse berwarna hitam dengan cepat. Kemudian mengikat rambut seadanya ala anak telat. Setelah selesai Fanes turun kebawah menemui mama dan papa nya yang sedang duduk manis menikmati sarapan yang dibuat oleh mama tercinta.

"Good Morning! Paa, maa," sapa Fanes sambil menuruni anak tangga.

"Morning sayang," ucap papa dan mama bersamaan.

"Mama kok nggak bangunin Fanes, jadinya kesiangan. Bisa-bisa Fanes dihukum."

"Salah kamu sendiri dari tadi mama sudah membangunkan tetap saja kamu diam!" jawab mama santai sedang memasukan sepotong roti, kedalam mulutnya.

"Paa, maa. Hari ini aku ga sarapan bareng ya, soalnya aku udah telat 15 menit nih," ucap Fanes sambil mencium kening papa dan mama.

"Kalau kamu telat lagi, gimana kamu sendiri nanti yang repot!" ujar mama.

DECEMBER RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang