fall in love

316 45 0
                                    


5 januari 2017




Di pesta Hina..





"Semua sedang asik dengan pasangan mereka, sedangkan aku?? Disini sangat ramai tapi aku tetap saja merasa sepi" gerutu Lami.

"Tes Tes 1 2 3 ha ha ha. Hallo semuanya!!" sapaan mc itu membuat suasana menjadi sedikit tenang.

"Haii" sahut semua orang yg ada di pesta kecuali gadis kecil yg sedang sendiri.

"Bersiap-siaplah dengan pasangan kalian karena acara dansa akan segera dimulai" sorakan dan tepuk tangan membuat suasana kembali berisik. 

Aku melihat kekanan dan kekiri tapi Mark belum juga terlihat.
"Aku disini" suara Mark terdengar dari arah belakang yg membuat Lami terkejut karena datangnya tiba-tiba.

"Kau mengagetkanku saja" omel Lami.

"Apa kau mencariku?" kata Mark dengan PDnya.

"Emm, itu sebenarnya dansa akan segera dimulai"

"Lalu, kau ingin aku jadi pasanganmu bukan??" godanya.

"Hei! Itu karena Hina yg meminta" pipi Lami mulai memerah.

"Karena Hina ya lalu kenapa pipimu memerah?" kata Mark sambil terkekeh.

"Itu karena blush on jangan kePDan dehh" elak Lami.



Lampu dibiarkan mati agar suasana menjadi gelap dan tenang. Sebuah lampu sorot tertuju pada pasangan Hina-Jaemin dan Lami-Mark, mereka pun mulai berdansa.



Lami dan Mark saling menatap satu sama lain, karena suasana sangat romantis Lami pun semakin baper pada sosok Mark /eaaa cie cieee/.




Lami pov





Mark tatapan ini, aku ingin terus seperti ini, menatapmu setiap hari dan melihatmu bahagia karenaku.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" pertanyaan Mark membuyarkan lamunanku.

"Memangnya aku menatapmu seperti apa?" aku mencoba mengalihkan perhatian.

"Entah, tapi tatapanmu itu membuatku ingin..."

"Ingin apa??" aku memotong pembicaraan Mark.

"Ingin muntahh" candanya lalu tertawa terbahak-bahak.

"Ahh Dasar!!!" ucapku kesal tapi Mark masih saja tertawa


Author pov


Acara pesta pun berakhir, tamu-tamu pun mulai pulang. Lami sedang menunggu bus kearah rumahnya di, tiba-tiba mobil sport putih berhenti didepan halte itu.


"Haii noona, apakah kau mau pulang bersamaku"

"Tidak!" Lami menggelengkan kepala dan memalingkan wajahnya karena orang yang ada didalam mobil itu adalah Mark, Lami sedang kesal padanya.

"Kau serius?  Ini sudah larut malam bus juga tidak akan datang"

"Biarkan saja" Lami mencoba mengabaikan dan bersikap sok acuh, padahal mah batinnya seneng

"Benar tidak mau?  Baiklah aku juga tidak memaksamu" Mark pun pergi meninggalkan Lami sendirian.

"Bagaimana jika busnya benar tidak akan datang??" Lami bertanya pada angin.


Selang beberapa menit kemudian..


"Naiklah aku akan mengantarmu pulang"

"Kenapa kembali lagi?" tanya Lami.

"Aku tidak bisa membiarkan kenalanku disini sendirian apalagi kau perempuan"

"Memangnya kenapa jika aku sendirian? Aku juga tidak akan hilang"

"Oh ayolah cuaca semakin dingin, baiklah lupakan cuacanya bagaimana jika ada penjahat atau perampok yang akan menyakitimu?" Mark mencoba menakuti Lami.

"Perampok?" tanya Lami polos sepertinya Mark berhasil membuatnya takut.

"Ya perampok, ah sudahlah kau membuang waktuku saja.  aku akan pulang" pamitnya.

"Hei! Lalu bagaimana dengan  nasibku jika perampok benar-benar datang?" Lami benar-benar ketakutan karena ia sering membayangkan hal yg tidak-tidak.

"Pulanglah bersamaku"

Serasa ada kupu-kupu beterbangan di perut Lami.

"Baiklah karena kau yang memaksa" Lami pun masuk kedalam mobil Mark, jantungnya berdetak kencang. Hatinya melonjak kegirangan.

"Hh, sejak kapan aku memaksanya?? -,-"




Sampai dirumah Lami




"Terimakasih Mark, mau mampir dulu tidak?" tawar Lami.

"Lain kali saja. Ini sudah malam, cepatlah masuk dan tidur atau kantung matamu akan semakin membesar" godanya lagi.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati👋"

Mark mengangguk. "Cepatlah masuk".





LINE

23.35
Selamat malam cantik.. :*






°tbc


Maaf baru update✌

Vote Kuy

Thanks..

*happy reading❤

Bingung || Mark Or HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang