"Njun liat lami gak?"
"Tadi sama haechan coba lo tanya yang lain"
...
"Gue suka sama lo, ah bukan yg bener gue sayang sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?"
".."
Mark yang mendengar percakapan haechan dan lami pun langsung membalikkan badan karena tidak ingin mengganggu. Mark pikir lami akan langsung menerima cinta haechan, oleh karena itu dia juga ingin langsung mengutarakan perasaannya seperti yang haechan lakukan
"Koeun!" panggil mark
"Eh! Kenapa mark?"
"Kayaknya ini waktu yang tepat deh" mark ngomong dengan volume cukup pelan tapi bisa didengar karena koeun tidak budeg
"Iya, kamu mau ngomong apa?" koeun yang paham akan arah pembicaraannya pun langsung to the point
"Akuudahlamasukasamakamu" ucap mark cepat
Koeun mengernyit bingung.
"Kamu bilang apa tadi?" dia cukup terkejut, disatu sisi ada lami tapi disisi lain dia juga senang karena perasaannya terbalaskan"Aku bilang aku udah lama suka sama kamu" ulang mark
"..."
"Koeun?"
"Iya mark?"
"Kamu mau gak jadi pacar aku?" pinta mark
Koeun bingung tapi ia berpikir jika menerima cinta mark bukanlah suatu kesalahan karena mereka berdua saling menyukai satu sama lain meskipun harus ada satu temannya yang tersakiti. Lami
Koeun menganggukkan kepalanya. "Aku mau mark"
...
2 hari kemudian...
Tok tok tok!
"Eh nak Mark ada apa?" tanya ibu Lami pada Mark. Iya. Mark main kerumahnya Lami karena sejak kegiatan kemarin dia belum ketemu lagi sama Lami
"Tante Lami nya ada?" tanya Mark
"Ada kok, kamu masuk aja ke kamarnya" ibu Lami mempersilahkan Mark masuk
"Tapi tante-"
"Gapapa Mark kamu kayak main kerumah siapa aja" ibu Lami terkekeh. Mark pun masuk ke kamarnya Lami
Kriett
"Lam?"
Tidak ada sahutan.
"Dia tidur ya?" gumam Mark
Mark memilih turun dan datang lagi nanti, dia berpapasan sama ibunya Lami yang sudah membawa minuman ditangannya
"Loh kok turun lagi?"
"Laminya tidur tante"
"Dibangunin aja, dia dari kemarin tidur mulu mungkin kecapekan" suruh ibu Lami.
"Ini kamu bawa masuk sekalian kalo Lami bangun kamu kasih dia minumannya juga ya" lanjutnyaMark cuma mengangguk menerima nampan berisi dua minuman dan juga snack
Mark udah ada dikamarnya Lami lagi dan sedang membangunkannya. Mark melihat wajah Lami yang tertidur dengan tenang. Mark menepuk lengan lami sehingga Lami terusik dan membuka matanya perlahan
"Bahkan dimimpi gue kehadiran lo kaya nyata Mark" gumam Lami pelan
"Ngigo lo? Ini gue emang nyata"
Mata Lami langsung terbuka sepenuhnya dan duduk karena terkejut
"Lo kok ada dikamar gue?" tanya Lami
"Iya nih" Mark senyum
"Kenapa senyum-senyum gitu? Bahagia?"
"Gue mau bilang gue udah jadian" kata Mark masih senyum. Berbeda dengan ekpresi Lami saat ini.
"J-jadian?" Lami tergagap. "Sama siapa?" lanjutnya
"Ya sama Koeun lah kan gue sukanya sama dia" papar Mark. "Gue seneng deh kita udah gak jomblo"
"Kita?" tanya Lami bingung
"Kok lo jadi bloon gini sih"
Lami masih blank jadi dia tidak merespon Mark, saat ini yang ada diotaknya adalah temannya. Koeun
'Katanya gak bakalan suka sama Mark, tapi diterima juga' batin Lami
"Kok malah bengong sih, lo sendiri gimana? Si Haechan pasti manjain lo kan?"
"Haechan?" tanya Lami lagi
"Lo kan pacarnya" jelas Mark
'Jadi dia ngira gue udah jadian sama Haechan ya' batin Lami lagi
"Oh, itu" Lami ngangguk. "Oh iya Haechan bilang gue gak boleh deket-deket sama cowok, jadi lo pulang aja sana nanti Haechan mau kesini juga soalnya" dusta Lami
"Masa gue juga gak boleh?" tanya Mark
"Kan lo juga cowok. Udah sana keluar lo dari kamar gue!" usir Lami
***
Haechan : gue mau jadi pacar lo chan.
***
Koeun : selamat ya atas hubungan baru lo
'Anda memblokir Koeun'
°tbc
Adakah yang menunggu cerita gaje ini?
Jika ada saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena saya tahu menunggu itu tydack enak. Sekian. Dan terimakasihSalam sayang untuk para readers semua
Vote jangan ketinggalan yaa 😘Ada yang suka MIXNINE?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bingung || Mark Or Haechan
FanficOrang yg mencintaimu atau orang yg kau cintai? Lami dihadapkan pada pilihan yg membuatnya BINGUNG.. Siapa yg akan dipilih lami? Orang yg mencintai dirinya atau orang yg dicintainya? Simak yya.. Baca yya, insyaallah gak jelek-jelek amat Ceritanya...