Mudah membuatnya memberikan senyum yang sesungguhnya...
Mudah membuatnya tertawa polos seperti yang lainnya...
Mudah melakukan itu semua...
Tapi kalian tidak mau melakukannya, kan?
_______________
"Kau akan menginap dimana, (Name)?" tanya Kuroo setelah mereka keluar dari Fukurodani.
Sama seperti di Nekoma, (Name) memberikan jadwal untuk pelatihan musim panas dan tersisa 1 tugas lagi.
Melihat mereka bermain.
"Ah, pihak sekolah sudah memesankan hotel." ucap (Name) lalu ia berhenti tiba-tiba, "Tapi aku lupa dimana."
Akaashi, Bokuto, Kuroo dan Kenma ikut berhenti lalu menatap (Name) dengan tatapan WTF.
"Ya ampun, (Name)." gumam Kuroo menepuk keningnya.
"Apa kau ingat nama hotelnya, (Surname)-senpai?" tanya Akaashi.
(Name) mengangguk lalu memberitahu nama hotel tempat ia menginap. Tampak Akaashi berpikir sejenak.
"Hmm... Itu berada di dekat sini."
Tiba-tiba muncul senyuman khas Kuroo, "Kalau berada di dekat sini, berarti kita punya waktu~"
(Name) menatap heran Kuroo, "Waktu? Waktu untuk apa?"
Kuroo memainkan kedua alisnya, "Bersenang-senang." jawabnya.
Belum sempat (Name) merespon, Kuroo sudah menarik tangannya dan mulai berlari menjauhi ketiga temannya.
"Hoi!" teriak Bokuto sadar (Name) telah 'diculik' oleh Kuroo.
"Kenma! Pulanglah dulu!"
"Baiklah." ucap Kenma langsung berjalan pulang ke rumahnya.
_______________
(Name) mengigit bagian bawah bibirnya, dan wajahnya sedikit memerah.
"T-tapi aku datang ke Tokyo bukan untuk ini, Kuroo-kun."
Jantung (Name) berdetak lebih cepat dari biasanya. Kuroo yang melihat (Name) hanya bisa tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke telinga (Name).
"Ayolah, (Name). Kita berdua tau kau juga menyukai ini, kan? Dan panggil aku Tetsurou~"
Kuroo lalu memainkan rambut (Name) dan sesekali menciumnya. (Name) menelan ludahnya dengan perlahan, lalu mengangguk pelan.
"Y-ya, aku memang menyukainya. T-tapi—"
"Bagus, kalau begitu berposelah and say cheese~"
Dan terdengar suara kamera beroperasi. Kuro melepas rangkulan tangannya dari (Name) lalu menggeleng.
"Ya ampun, (Name). Hanya berfoto di photo booth saja kau sudah panik? Sesekali bersenang-senanglah, kau tampak stress mengerjakan tugasmu! Dan juga, barusan kita itu terdengar seperti melakukan se—"
"Jangan dilanjutkan! Aku juga tau lanjutannya!!" ucap (Name) menggeleng dengan wajah masih memerah.
Kuroo hanya tertawa lalu menepuk kepala (Name).
"Kita saling tau saja, ok?" ucapnya lalu menghadap ke layar, "Oh, sepertinya hasilnya sudah keluar." ucap Kuroo, "Ayo keluar."
(Name) mengangguk dan mereka berdua pun keluar dari ruangan untuk berfoto tersebut. Kuroo lalu mengambil hasil mereka dipotret dan tersenyum khasnya melihat hasilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Called They Miracles
FanfictionHaikyuu!Character × Reader __________________________ (Name) (Surname). Gadis pendiam yang selalu dibanding-bandingkan. Gadis pendiam yang selalu menyimpan semuanya sendiri. Hidup ini terlalu kejam untuknya. Apakah para pemain voli ini dapat menolon...