* 3 * || Confession || * 3 *

4.8K 616 42
                                    

Iwaizumi × Reader

Asal kau tau...

(Name) menoleh ke kiri dan ke kanan, dengan sebuah surat berwarna (f/c) di tangannya. (Name) menatap surat tersebut lalu menghela napas.

"Kenapa bisa begini, ya...?"

_

"Sebagai penutupan dari pelatihan musim panas kali ini, kita akan merayakannya di tempat karoke!" ucap Pelatih Nekomata, mewakili semua pelatih.

"Maji?" tanya Oikawa.

"WHOOOO, KAROKE!!" teriak Bokuto melompat-lompat, disusul oleh teriakan tim lain.

Kuroo menyeringai, sedangkan Akaashi hanya menepuk keningnya, malu dengan tingkah kapten tim, yang tak lain dan tak bukan adalah Bokuto sendiri.

"Bokuto-san, tenanglah sedikit."

"Karoke, huh?" gumam (Name).

"Ada apa, (Name)?" tanya Iwaizumi.

"Iie, hanya saja, aku—"

"Oh, dan tidak ada minuman alkohol.UNTUK.KALIAN." ucap Pelatih.

"Boo..." sahut hampir semu tim—yang kelas 3.

"Kalian masih dibawah umur untuk meminum alkohol!" tegur Pelatih Ukai.

"Apa salahnya, sekali-kali..." gumam Tendou.

"Bodoh, jangan cari masalah." tegur Semi.

"Jangan kasar begitu padaku, Eita-kun." sahut Tendou me-pout-kan bibirnya.

"Tunggu apa lagi, ayo pergi!" ajak Takeda-sensei.

"OSU!"

Singkat cerita, pada sore harinya mereka sudah sampai di tempat karoke.

"Heh, bentuklah kelompok kalian untuk bernyanyi."

"SEMUA ANAK KELAS 3 SATU RUANGAN!" ucap Bokuto, Kuroo dan Oikawa.

"Yang benar saja..." sahut Iwaizumi menggelengkan kepala.

(Name) hanya tertawa melihat reaksi negatif dari sepupunya itu.

"Baiklah, ruangan kalian yang paling besar, kalau begitu." ucap Pelatih.

Setelah memesan ruangan, semua anak kelas 3 pun memasuki ruangan karoke. Begitu pintu tertutup, para senpai pun mulai berpesta ria.

Sampai (Name) merasakan seseorang memasukkan kertas ke dalam genggaman tangannya.

_

Temui kami di luar gedung karoke, —T

Itulah yang tertulis di kertas berwarna (f/c) yang dipegang oleh (Name).

"T..." gumam (Name), "Kami...?"

'Tsukishima? Tobio?'

Dengan cepat (Name) menggeleng.

"Tidak mungkin mereka berdua... bagaimana mereka bisa masuk ke dalam ruangan yang disewakan untuk kelas 3..." gumam (Name) tersenyum canggung.

'Kalau begitu, berarti—'

"(Name)."

Iris (Name) membesar saat mengenal suara itu, (Name) mengangkat kepalanya dan melihat dua orang yang amat familiar baginya.

I Called They MiraclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang