Prolog

8.1K 255 46
                                    

                             *****

Tin...Tin.....
Bunyi klakson mobil Alice terdengar dari dalam rumah Selina yang membuat ia bangun dari tidur nyenyaknya diakhir pekan.

Alice adalah salah satu sahabat Selina yang masih dekat dengannya bahkan sampai sekarang umur Selina yang ingin menginjak 22 tahun.

"Sel?" Teriak Alice dari ruang tamu.

"Iyaa, sini Lice gue dikamar" sahut Selina yang masih menutup matanya dan bermalas dikasur.

Alice pun langsung segera pergi menuju kamar Selina di lantai atas. Saat Alice membuka pintu kamarnya, Selina masih asyik tertidur diatas kasur miliknya yang bernuansa putih. Ia langsung menghampiri Selina dan mengguncang-guncangkan badannya hingga Selina terjatuh dari tempat tidur.

"Ouch, Alice!" Selina meringis kesakitan memegangi bokongnya yang lebih dulu terjatuh ke lantai.

"Rasain! Semalem lu yang ngajakin buat jogging, tapi lu nya aja masih molor, udah buruan siap-siap, gue tungguin disini." Selina pun langsung beranjak dari lantai dan pergi ke kamar mandi dan tangannya yang masih terus memegangi bokongnya yang terasa sakit itu.

***

Sesampainya di taman mereka berdua pun akhirnya berlari kecil di Jogging Track. Sudah hampir setengah jam mereka memutari tempat itu dan akhirnya Selina kelelahan.

"Lice gue capek istirahat dulu yuk," Kata Selina dengan badan yang membungkuk dengan nafasnya yang sudah tidak karuan.

"Yaudah gue beli minuman dulu ya, lu tunggu sini." Selina kemudian mengangguk dan memberikan acungan jempol.

Sudah dua puluh menit Selina menunggu Alice tetapi orang itu belum datang-datang juga, ia pun mengecek ponselnya yang ternyata Lowbat.

"Selina?"... Panggil seseorang dari arah kejauhan, kontan Selina mencari suara yang memanggil namanya itu.

"Ben? Yaampun apa kabar lo? Gue kangen banget sama lo Ben," Selina mencubit pipi Ben dengan gemas dan menyunggingkan senyumannya hingga membuat gigi kelincinya terlihat.

Ben adalah sahabat Selina selain Alice saat ia masih disekolahnya dulu, ia juga pria yang sangat peduli dengannya dan menomor satukan Selina dibanding pelajaran disekolah mereka dulu.

"Hahaaa gue baik-baik aja kok Sel, lu apa kabar juga sekarang?" jawab Ben sambil mengacak rambut Selina.

"Seperti apa yang lu liat sekarang. Im fine Bennedict! Eh iya lu ngapain disini?"

"Lu pikir gue ngapain kalo bukan lagi Jogging, lu sendiri ngapain disini sendirian?" Ben berbalik bertanya pada Selina yang terlihat sendirian di taman.

"Tadi gue lagi Jogging sama Alice terus dia bilang mau beli minuman tapi sampe sekarang belum balik-balik juga tuh anak." Jawab Selina dengan mengedikkan bahunya.

"Alice siapa?"

"Alice Marilyn Janet, temen kita dulu yang paling bawel and Cerewet!" Ledek Selina dengan sangat ingat betul kelakuan temannya dulu, Ben yang mendengarnya langsung tertawa hingga membuat wajah putihnya menjadi memerah.

"Tapi dibalik kecerewetannya itu hatinya selembut hello kitty loh..."

"Hahahaaa, Hello kitty, ada-ada aja lu Sel," mereka berdua pun mengobrol sampai tidak menyadari kedatangan orang yang mereka maksud ada di belakangnya.

"Lagi pada ngomongin gue ya?!"


To Be Continue

Masih amatiran banget, dibaca juga next chapternyaa dan jangan lupa Vote+Feedbacknya

Sehabis membaca tolong tinggalkan jejak🐾🐾

Merci.❤❤❤

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang