Part 11 - Because Of You

1.7K 94 5
                                    


Jangan lupa abis baca vote ya!!

•Hope u like it Guysss•

Kini mereka telah kembali setelah berkeliling dari area persawahan milik Radit. Tak ada perbincangan apapun setelah kejadian tadi, Selina kini benar-benar bingung dengan perasaannya, padahal di dalam hatinya, ini adalah kesempatan emas untuk nya bisa memiliki Radit. Tapi diluar itu semua, ia tidak berhak menerima calon tunangan orang lain, walau semua itu hanya paksaan orang tuanya.

"Sel, kamu mandi aja dulu, kita pulang jam lima, nanti saya tunggu kamu di bawah," ia kemudian berjalan mendahului Selina yang masih di belakangnya.


***

Kini mereka sudah dalam perjalanan pulang. Tak ada perbincangan dan suasana disini juga jadi terasa canggung diantara mereka berdua, diluar juga sudah sangat gelap hanya ada beberapa penerangan dan kendaraan lain.

"Selina, maaf ya, kita jadi pulang malam begini, padahal tadi saya bilangnya jam lima," kata Radit dengan pandangan yang tetap fokus kedepan.

"Gak masalah Dit, saya juga ngertiin urusan kamu tadi kok."

"Makasih ya Selina. Dan satu lagi, kamu gak usah mikirin omongan saya yang tadi siang itu," Selina tidak menjawab ucapan Radit itu, merasa tidak ada jawaban darinya ia pun langsung menengok ke arah Selina yang ternyata sudah tertidur pulas. Ia tersenyum melihat wajah mungil Selina yang sedang tertidur, tangannya langsung membelai lembut rambut Selina dan mengecup singkat tangan kanannya.

Mereka pun sudah sampai di depan rumah Selina, Radit langsung membangunkan Selina yang masih tertidur.

"Sel, kita udah sampai nih" kata Radit dengan menepuk pundak Selina pelan, ia pun langsung bangun dan segera turun. Di saat ia ingin turun dari mobil, Radit menahan tangannya dan langsung mencium kening Selina. Ia sangat terkejut dengan perlakuan Radit padanya jantungnya kini benar-benar berdetak sangat cepat.

"Selina, makasih atas semuanya kamu udah mau nemenin saya dari kemarin, dan besok saya jemput kamu,"

"Sama-sama Dit, yaudah saya masuk duluan yaa, kamu hati-hati di jalan." Jawabnya dan langsung turun dari mobil kemudian masuk ke dalam rumahnya.


***

Alarm diatas nakas kamar Selina berbunyi, ia pun segera bangun dari tempat tidurnya dan langsung bersiap-siap. Setelah selesai semua ia menunggu Radit di teras rumahnya, tiga puluh menit ia sudah menunggu tapi Radit tak kunjung datang dan ia masih juga menunggu, jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 06.40 yang masih tersisa dua puluh menit lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk naik bus yang ada di halte seberang.

Sesampainya di kantor ia juga tak melihat keberadaan Radit. Sampai jam pulang pun tiba Radit juga tak menunjukkan batang hidungnya. Ia juga sudah mencoba menghubunginya tapi tak ada jawaban darinya, kini ia benar-benar bingung sebenarnya Radit sedang dimana.

Melihat karyawan yang lainnya sudah pergi meninggalkan kantor akhirnya ia juga memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang ia mampir dulu ke kafe di sebelah kantornya. Saat ia sedang ingin duduk di kursinya ada orang yang memanggil namanya dari meja belakang.

"Selina!" Teriak orang itu kontan ia langsung melihat ke arah tersebut dan ternyata orang yang memanggilnya itu Alice.

"Lo kemana aja? Dari kemarin gue cari-cari, sampe gue ke rumah lu tapi gak ada lu nya," kata Alice dengan membawa Matcha Latte di tangannya menuju meja Selina.

"Kemarin gue di culik."

"Di culik? Sama siapa? Ada yang luka gak? Gak ada yang lecet kan? Siapa yang udah berani-beraninya nyulik lo?" Tanya Alice dengan memeriksa seluruh tubuh Selina untuk memastikan tidak ada yang lecet pada tubuhnya.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang