Ketika diam menjadi pilihan terbaik terhadap situasi yang tak pernah diinginkan.
Untuk kamu yang mempunyai kerangka kuat yang pernah ku temui, sedangkan pagi ini aku tahu satu hal. Hatimu yang sentimentil tak sama dengan kerangka yang melindungi hatimu.
Aku harap mereka sadar akan dirimu yang mulai rapuh akan keadaan yang mereka buat. Keteguhan hatimu yang memanipulasi keadaan bahwa mereka baik-baik saja mulai mengikis dan melemahkan sendi-sendi kekuatan yang dirimu bangun.
Untuk kamu sahabatku, maaf. Satu kata biasa yang tak bisa merubah apapun. Aku sangat sadar akan hal itu, aku pun tak bisa membantu. Sampai kini pun aku sadar, aku bukan sosok sahabat yang baik untuk dirimu.
Lekas sembuh segala luka yang mereka torehkan kepadamu. Air mata yang luruh dari kedua matamu. Kuharap akan terganti esok hari.
Untukmu dengan segala kesakitanmu dan aku dengan segala ketidak berdayaanku.
-Penyesalan menuju akhir Oktober
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
PoetrySekumpulan kata-kata yang tumbuh dari keterdiaman duniawi. Ia berada di ruang di mana semesta tak mengetahui kehadirannya. Ia diam dan semu.