Take my hand for the last time.
Genggam tanganku untuk yang terakhir kali.
Izinkan aku menggenggam hatimu juga kalau bisa.
Oh, aku lupa. Maaf.
Hatimu bahkan sudah dipatenkan untuk si dia.
Haha. Sudahlah lupakan, aku hanya sosok samar yang mengagumimu dari jauh.
Seperti pecundang.
Sekali lagi aku tekankan.
Aku pecundang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
PoetrySekumpulan kata-kata yang tumbuh dari keterdiaman duniawi. Ia berada di ruang di mana semesta tak mengetahui kehadirannya. Ia diam dan semu.