Bab 5 : mate !?

1K 99 0
                                    

sebelumnya..

Tepat saat itu derit di kepala kembali. Tanpa diduga wujudnya kembali menjadi manusia dengan cepat. Dirinya kini bertelanjang dada dengan celana jins yang di ambil di sebuah pohon besar yang sudah di mantrai sebagai tempat menyimpan pakaian para werewolf dari packnya. Zaviero mengernyit saat dia merasa mindlink dengan Nick terputus. Tapi, dia sama sekali tak peduli. Dan saat langkahnya berbelok menuju arah kemana seharusnya packnya berada, perutnya seperti terbakar dan menggumpal di dalam. Saat itulah dia merasa bahwa jiwanya ditarik di setiap ujung tubuhnya dan bau semerbak wewangian bunga musim panas dan manis di belakang punggungnya.

"oh MoonGoddness, my mate !"

sekarang..

Zaviero mengikuti kebiasaan dan insting werewolfnya berlari menembus apapun yang ada di hadapannya. Dia hanya ingin berjalan lurus dan menghirup aroma  memabukan itu sedalam dan selama mungkin. Wanginya makin menusuk hidung dengan tergesa ia singkirkan semak menjulang tinggi di depannya. Moment yang begitu epic dan penuh akan keajaiban. Awan besar yang menutupi sinar bulan menyikir dan menyinari keduanya. Seorang wanita yang bertubuh kecil tengah menatapnya penuh. Dan lagi angin cukup kencang menghembuskan wangi tubuh wanita itu ke arahnya.

Satu kali lompatan, Zaviero dapat memeluk tubuh wanita yang masih terpaku. Senang hati Zaviero mulai mengendus aroma segar dari rambutnya merambat hingga ia menunduk untuk mencium leher kecil yang berbau manis dengan jilatan gemas.

"Mate." Gumamnya terlena. Dan getaran di leher kecil itu di ikuti teriakan keras dan dorongan untuknya mundur. Dorongan yang cukup pelan menurutnya namun membuatnya mundur dua langkahkarena begitu mabuk.

Zaviero kini benar-benar dapat melihat matenya. Di liriknya atas sampai bawah penampilan ganjil matenya. Celana jins longgar sebetis dengan sepatu kets tinggi, atasnya memakai kaos putih lengan panjang dengan motif merk pembuatnya, di belakan tubuhnya menggendong ransel besar, rambutnya panjang sepunggung lepek basah. BASAH. SELURUH TUBUHNYA BASAH !

"kau basah." Suaranya mendesis, dan yang di tanya mengangguk kaku. lagi dia melihat penampilannya Bukan hanya basah, bibir kecilnya membiru dan sedikit sobek di ujung, pelipisnya berdarah kering, wajahnya pucat dengan selimut lumpur basah di beberapa sisi. Kaos putihnya sobek di sanan-sini dengan warna yang mencoklat, goresan luka menghias di leher yang tadi di jilat dan di bagian tubuhnya yang tak terlindungi.

"KAU TERLUKA !" luapan marahnya keluar.

"BAGAIMANA BISA KAU MENJADI SEPERTI INI ?" di tariknya manita yang mulai menampakkan keterkejutan karena bentakannya. Ketika itulah Zaviero bisa mendengar geraman Nick di kepalanya lagi.

Bagaimana dia bisa terluka, Za ? suara nick terdengar begitu dalam dalam geramannya sendiri.

"AKU TIDAK TAHU !" tanpa ia sadari Zaviero malah menjawab dengan bentak yang menjelaskan begitu marahnya dia sekali lagi.

***

Teta berjengit kaget saat pria ini membentaknya dan seperti berbicara dengan entah siapa. Dia orang gila ? pemerkosa ? pikiran buruk melayang layang di dlam kepalanya. Anehnya dia tak merasa sebuah ketakutan yang menjijikan seperti saat Johan menyentuhnya. Hati kecilnya bilang pria peneriak ini bukan orang jahat. Teta meringis saat genggaman pada tangannya yang sakit di cengkaram keras olehnya.

"Stop, it's hurts.." Teta merintih kesakitan, sudut matanya berair lagi.

Indra pendengaran Zaviero berkedut mendengarnya. melihat perbuatannya di sedikit melonggarkan tangannya. Dia menggenggam tempat yang salah, saat matanya menangkap goresan-goresan kasar dengan darah yang kembali menitik tempat temapt itu. "I am sorry." Zaviero mengangkat tangan kecil putih itu ke depan mulutnya untuk ia jilat semua darah itu. Dia tersentak saat kecapan darah di lidahnya di rasa aneh.

HONEY TRAP : The Real !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang