Kita bisa serupa senja,
menghamburkan jingga di kelamnya langit tua,
menghabiskan biru yang terus mengabu
menyorong jauh mentari jenuh
menyisakan rindu yang belum patut.Kita pun bisa semanis puisi
berlarik-larik tak mau berhenti
mengawan, merambang serampangan,
Siapa hendak melawan?Tapi, kita tak akan mampu menyamai waktu
Si Perkasa tak mau kalah,
yang menendang jauh perkara iba.Karena yang tak bermula adalah waktu.
Di mana ia akan terus merambat.
Entah di kolong kasur atau lipatan ketiak.
Dan manusia akan menyesal ketika waktu merambat jauh.Mereka akan menyampah tentang waktu.
Menyalahkan tentang waktu.
Tanpa menyadari merekalah yang membiarkan waktu merambat sia-sia.Merangkai bersama teman dengan meja yang berbeda sudibyoayu