Puan

57 8 9
                                    

Pada mata bulat bola pingpong itu aku terantuk.
Puan, sorot netramu mengusir suntuk.

Pada lengkung sabit di bibirmu itu aku tergelincir.
Puan, aku tergelincir hingga hati terpelintir.

Pada wajah putih yang tak merona itu aku terpana.
Puan, apakah kau sedang dirundung duka?

Surabaya, 25 Januari 2017

IdrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang