Si Iri dan Si Dengki

100 11 14
                                    

Iri tengah hinggap di teras hati.
Memilin-milin dada hingga sakit.
Membuat napas kembang kempis.

Dengki tengah bertandang di pikiran.
Menimbang-nimbang cara untuk menjatuhkan.
Sekalipun itu bertopeng kawan.

Si Iri dan Si Dengki terbahak sampai jungkir balik.
Melihat tontonan wayang yang menarik

Lalu, mereka pun berkata hal yang sama:

Manusia ... manusia ... bahkan udara yang kau hirup pun tidak pernah kau syukuri.




Surabaya, 31 Oktober 2016

IdrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang