Andai mata bisa bicara. Mungkin semua yang tak bisa kulisankan dapat tersampaikan. Andai mata bisa bicara. Dia akan menyampaikan semua suara hati ini. Karena sejak tatapan sore itu mataku mengisyaratkan sesuatu dan menjatuhkannya kehati.
Andai aku bunga yang kau tanam. Kau siram aku setiap hari. Ketika aku mekar menjadi bunga yang cantik, aku rela jika tak kau petik. Setidaknya keindahanku ini dapat membuat kau hanyut dan kagum. Seperti rasa ini. Aku rawat ia sebegitu baiknya. Rasa yang tak kutahu dapatkah ia menyatu dalam rasamu atau tidak. Tapi aku terima jika rasa ini hanya singgah pada hatiku saja--- meskipun engkau penyebabnya, ini ulahku juga. Membiarkan rasa ini tumbuh seiring berjalannya waktu.
***
Pada malam dengan pekat langit hitam. Aku berada pada ruangan gelap, jauh darimu. Sesekali angin dingin menyapa tubuhku lewat ventilasi kamarku. Terkadang tubuhku merasa gigil. Aku bertanya, "Kapan kau menyapaku? Membuat hangat dengan suaramu". Kau tahu tidak? Perasaanku ini sudah hanyut jauh sekali dibawa derasnya aliran dirimu. Dia tak peduli ada ranting-ranting pohon yang tumbang atau bahkan batu-batu besar yang menghadang. Dia tetap mengalir menelusuri derasnya dorongan kekuatan hati. Otakku ini sepertinya agak konslet, sel-selnya terkontaminasi oleh dirimu. Jadi, salahkah aku jika aku terus memikirkanmu? Belum lagi napasku yang terkadang sesak. Ternyata, disela-sela rongga paru-paruku ada kamu yang menjelma menjadi sebongkah rasa yang menyelinap.
Matahari pagi menyambutku dengan hangat sinarnya. Seperti biasanya, aku sapa udara segar dengan menghirupnya dalam-dalam sambil berkata, "Selamat pagi dunia". Dia menjawab, "Jangan lupa bahagia". Aku punya permintaan, oh Tuhan , "Tidak mudah bagiku untuk jatuh hati. Tapi kali ini, kali pertamaku jatuh hati kepada hamba-Mu yang sudah membuatku terpikat. Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu cemburu, tapi- bolehkah aku menciptakan bahagia dengannya?-
***
Jika ini terlalu cepat, aku mohon Tuhan beri aku jalan supaya aku tidak salah arah. Supaya aku tidak berjalan terlalu jauh sebab kuatnya rasaku untuknya. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segalanya. Bersembunyi dalam perasaan sungguh menyiksaku, Tuhan. Aku terlalu lemah untuk membawa rasa ini seorang diri. Jika pada akhirnya kami tidak dapat bersatu, berilah aku kelapangan hati untuk menerima takdir dari-Mu. Berilah aku kekuatan bahwa ternyata dia adalah kebahagiaan yang belum bisa ku raih; ku miliki. Aku berserah diri.
Kau tahu tidak? Sejak kita bertemu lagi pagi itu, aku merasa kamu seseorang yang berbeda. Kamu seseorang yang memiliki daya tarik tersendiri. Kau tahu tidak? Sejak aku memberanikan diri untuk menyapamu melalui pesan singkat, aku merasa takut kamu tidak membalasnya. Tapi-- ternyata- kau membalasnya! Dan saat itu jantungku bergedup dengan cepat. Aku merasa senang kita bisa bercakap-cakap, meski hanya melalui pesan singkat. Seiring berjalannya waktu, kita lebih sering bertukar pesan. Kamu mulai memberikan perhatianmu padaku. Hingga akhirnya-- semakin lama-- dan lama lagi-- kau- menghilang. Memang sakit rasanya. Jika aku mengharapkan kamu, jika aku menginginkan kamu, tapi kamu- mengharapkan orang lain.
Sebenarnya aku hanya suka yang indah-indah saja. Kalau mereka bilang aku sedang 'jatuh cinta' aku tidak terima, karena jatuh itu sakit. Sedangkan saat ini aku sedang bahagia. Aku kasih tahu ya, aku ini sedang cinta, tapi tidak jatuh.
***
Ku ingatkan lagi ya, part selanjutnya ada di akun iKonicBomi, nanti selanjutnya ada di aku, terus di dia lagi, ya. Gitu terus~

KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Historia CortaLaguku sangat indah, sama seperti kamu. Laguku hanya dapat kurasa, tanpa dapat kumiliki, sama seperti kamu. Cepen ini terbuat dari rangkaian kata-kata yang disusun oleh Aku dan tiga temanku; Dania, Via, Fanis. Enjoy it guys~