#11 Angel Romance

5K 287 16
                                    

Dera dan Rosa sudah berada didalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dera dan Rosa sudah berada didalam mobil. Saat itu mobil masih terparkir didepan sekolahan. Dera yang duduk disebelah kanan Rosa, matanya menatap kearah Rosa yang sibuk membuka arsip data Raihan dan terlihat mulut Rosa mulai bergeming membaca. Saat itulah Dera menunggu Rosa sampai selesai membaca biodata penting Raihan.

Beberapa detik telah berlalu, akhir dari rasa menunggu telah hilang. Kini Rosa mengkerutkan dahi setelah membaca arsip biodata raihan yang membuahkan hasil, hasil yang didapat Rosa yaitu nomor telepon dan alamat rumah Raihan. Rosa yang merasa ada harapan, ia mulai berkata pada Dera yang berada disampingnya.

"Aku sudah menemukan alamat dan nomor telepon Raihan. Lihatlah ini" Rosa mengulurkan biodata Raihan pada Dera.
Dera menerimanya. Lalu membacanya dengan seksama.

"Sebaiknya kita menghubungi nomor Raihan" Ungkap Rosa yang mendapatkan inisiatif.

"Ya. Hubungilah" Jawab Pendek Dera.

Rosa lekas mengambil ponsel ditasnya, lalu menekan nomor Raihan yang tertera di indentitas. Dan ketika dihibungi, yang ada hanya suara operator yang mengatakan bahwa nomor yang dituju tidak aktif. Rosa lalu berkata pada Dera.

"Nomor ponselnya tidak aktif. Sebaiknya kita menghampiri alamat Raihan sekarang." Ucap Rosa.

"Ya" jawab Dera.

Dera yang sebagai sopir, lekas menghidupkan mesin, melaju meninggalkan area parkir sekolahan dan kini mobil mereka melaju kencang menuju kealamat Raihan.

Beberapa jam dalam perjalanan telah dilewati mereka, kini akhirnya sampai ditempat tujuan, dimana tempat tujuan itu adalah rumah Raihan. Rumah raihan berarsitektur rumah jawa pada umumnya, memiliki ciri khas dinding batu bata merah, dan mempunyai halaman yang lebar. Saat mobil yang ditumpangi Rosa dan Dera sudah berhenti dihalaman rumah, Rosa lekas membuka pintu mobil untuk keluar, disusul oleh Dera. Kini terpampang nyata, rumah Raihan sudah berada dihadapan mereka berdua.

Rosa yang merasa sedikit canggung, mulai menolehkan kepalanya kearah Dera, ia lalu memberi kode Dera untuk melangkah duluan. Dan tanpa ucapan apapun, dera setuju dengan tatapan Rosa. Dera lekas melangkahkan kakinya untuk memasuki area rumah Raihan, disusul oleh Rosa dibelakangnya.

Didepan pintu rumah Raihan, Dera mengetuk pintu beberapa kali. Hingga suara dahak seorang lelaki paru baya datang membuka pintu rumahnya. Saat lelaki parubaya itu membuka pintu, ia terkaget dan mengucapkan kata.

"Maaf kalian siapa. Ada perlu apa datang kerumah ini"

"Saya Dera dan disamping saya Rosa. Apa benar ini rumah saudara Raihan" Tanya Dera dihadapan Lelaki Parubaya itu.

"Ya Benar. Raihan adalah anak saya. Kenapa kalian mencari anak saya"

"Saya teman Sma Raihan. Saya ingin bertemu dengannya karena ungin berbagi cerita sewaktu Sma dulu. Saya sudah lama tidak bertemu denganya" ungkap Dera. Ia lalu tersenyum.

"Oh. Baiklah, kalian masuklah kerumah, saya akan panggilkan Raihan" Lelaki parubaya itu kini mempersilahkan Dera dan Rosa untuk masuk kedalam rumah.

Dera dan Rosa melangkah masuk kedalam rumah.

Ruang tamu terlihat sederhana, dinding-dinding foto terpajang rapi. Kursi tua ala jawa juga terlihat kokoh, Dera dan Rosa kini duduk dikursi ruang tamu. Sembari menunggu kedatangan raihan dan ayahnya, Dera kini melihat-lihat perabotan diruang tamu dengan mata tajam. Begitupun dengan Rosa yang sedari tadi memandangi foto raihan masa sma.
Disaat Dera dan Rosa sedang sibuk memandangi disekitar ruang tamu. Tiba-tiba datanglah seorang pria tampan, nampaknya ia adalah Raihan. Raihan yang berada didekat pintu mulai mendekati Dera dan Rosa. Kami berdua lekas berdiri, dan disaat Rosa dan Dera sudah berdiri, Raihan lalu berkata pada kami.

"Siapa kalian" Ucap Raihan dengan tatapan tajam, matanya nanar melihat orang yang tak dikenal.

"Aku adik Kak Ratna. Kakak dulu pacar kak Ratna kan" ungkap Rosa yang tiba-tiba tanpa komando.

"Benarkah. Dimana Ratna berada" Raihan sepertinya sangat rindu dengan ratna, hingga dirinya terlihat begitu haus dengan pertemuan.

"Kau akan kami ajak menemui Ratna, tapi ada satu hal yang harus kau ceritakana pada kami berdua" Ucap Dera.

"Apa" Jawab Pendek Raihan.

"Ceritakan masa lalu Ratna yang kau tahu" Dera melontarkan syarat itu.

"Ok. Kalian duduklah" Nampak Raihan sudah berada dalam dekapan. Saatnya intograsi.

Kini kami bertiga duduk bersama diruang tamu. Kami mulai membuka percakapan soal masa lalu Ratna.

*******
"Tolong ceritakan sesuatu hal yang kau ketahui tentang Ratna" Ucap Dera yang duduk dihadapan Raihan.

"Ratna adalah gadis pendiam. Ia tak pernah melakukan kesalahan. Namun disaat diamnya itu banyak siswi lain iri padanya, lantaran ia lebih terkenal dan sangat disukai para cowok disekolah. Tak henti-hentinya masalah mulai hinggap dalam hidupnya, bullyan mulai datang. Dan aku yang mengetahui kesesaraan Ratna, diriku mulai mendekatinya. Aku mendekati Ratna bukan karena kasihan, melainkan rasa cintaku padanya sangat tulus.

Aku benar-benar mencintainya. Setiap hari aku mencoba melindunginya dari cengkraman bully siswi lain. Aku yang merasa miris, rasanya tak sanggup melihat Ratna dibully setiap hari." Raihan terhenti sejenak, ia mengembuskan nafas, lalu kembali bercerita.

"Ada saatnya rasa sedih hinggap dalam dirinya. Rasa putus asa dan merasa tak berdaya. Disuatu sore yang senja, Ratna berjalan menuju ke lantai atas gedung sekolahan. Disana ia berdiri merenung menatap langit, kadang ia berdiri ditepi gedung. Saat orang yang tak tahu akan Ratna, pasti mengira bahwa gadis cantik itu akan bunuh diri. Begitupun denganku yang pertama kali melihatnya, aku mengira ia akan bunuh diri. Aku yang panik lekas berteriak dan nampaknya Ratna kaget mendengar teriakanku. Saat itulah ia sadar bahwa aku selama ini menjaganya dan melindunginya dengan sepenuh hati.
Hari-hari Ratna mulai ceria, sudah tidak ada yang membully Ratna. Namun ada suatu kejadian yang tak ku sangka..." Raihan terhenti. Ia nampak mencari ingatan suatu kejadian yang dialami Ratna.

"Kejadian apa?" Tanya Dera dengan wajah penasaran.

Begitupun dengan Rosa yang juga sangat penasaran akan kelanjutan cerita.

Raihan berdeham, ia lalu melanjutkan ceritanya. "Kejadian kecelakaan yang membuat benturan kepala Ratna. Disaat kami pulang sekolah, kami berdua pulang dengan jalan kaki. Saat diperjalanan pulang, ditepi jalanan yang sepi. Aku melihat sebuah mobil yang mencurigakan, mobil itu mendekati kami berdua seperti mengejar dan akan menabrak. Sontak aku dan Ratna berlari secepat mungkin. Namun lari secepat mungkin tak membuat nyawa diantara kami berdua tak terancam, sungguh tak ada pilihab untuk memilih. Akhirnya mobil itu dengan kecepatan tinggi menabrak Ratna, tubuh ratna terhempas jauh hingga darah segar mengucur deras dari kepalanya. Aku mulai panik dan segeralah aku berteriak minta tolong. Dan saat itu juga aku tak ingat apa yang terjadi selanjutnya." Raihan terdiam sesaat, ia mulai menginggat lagi kenangan kelam itu.

"Ada sesuatu hal yang terjadi pada Ratna, mungkin semacan lupa ingatan atau_" perkataan Dera dipotong oleh Raihan.

Rosa saat itu hanya menjadi pendengar. Ia dengan seksama mendengar masa laku kakaknya yang tak ia ketahui.

"Ratna tidak lupa ingatan. Ia mengalami semacam penglihatan yang kasap mata." Ungkap Raihan.

"Semacam trebulensi akut yang membuat otak menjadi  gejala indigo" Saut Dera.
"Ya betul" jawab Raihan.

Kini semakin jelas tentang masa lalu Ratna. Namun masih ada lagi cerita yang belum di ceritakan oleh Raihan.[]
 

Dera 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang