Beberapa hari kemudian_
Dera terdiam duduk didepan televisi yang tak menyala. Ia duduk seorang diri dengan menatap layar televisi yang kosong, wajahnya sungguh kusut dan rambut terurai tanpa disisir. Sungguh hari-harinya berubah semenjak ditinggal pergi Dokter Tristan. Pagi ini begitu cerah, namun hati dan perasaan Dera tak cerah, rasanya hampa tak terkira. Disela-sela Dera melamun, Ratna yang berada didapur rumah Dera melihatnya. Ratna berdeham, lalu ia melangkah menuju kearah Dera duduk. Ketika sudah sampai, Ratna memegang pundak sahabatnya itu dan berkata.
"Kau kenapa"
"Aku tidak apa-apa. Duduklah disampingku" jawab Dera.
Ratna duduk disampingnya, lalu ia mengambil remot televisi dimeja, dan akan menghidupkannya. Ketika akan menghidupkannya, Dera menghentikan aksi Ratna.
"Jangan Ratna. Aku tak mau ada suara televisi, kau mengerti kan aku tak sanggup melihat berita itu" Dera menatap wajah Ratna lekat-lekat.
"Ya." Ucap Ratna, lalu ia meletakan kembali remot televisi dimeja.
"Kau ingat Raihan" tanya Dera.
Ratna gugup "ya. Diteman SMA ku dulu" Ratna mendesus, lalu mengalihkan pandangan kearah televisi yang kosong.
"Kalian bukan teman, tapi kalian pacaran kan" Ungkap Dera yang membuat wajah Ratna berubah.
"Hmmm" Ratna menoleh kearah Dera dengan seksama.
"Kau tak bisa menjawabnya, berarti benar" Senyum Dera pada Ratna dengan penuh kemenangan.
"Ya, kamu benar. Aku dan Raihan pacaran. Tapi kami sudah lama tak berjumpa"
"Kau sebentar lagi akan bertemu dengannya lagi. Sebentar lagi Raihan akan sampai kerumah ini" Senyum Dera.
Senyuman Dera membuat malu Ratna. Ratna hanya bisa diam dan tak bisa berkutik dihadapan Dera.
Saat mereka bercanda, saling tertawa satu sama lain. Dan saat itulah Dera dan Ratna mendengar suara bel, Dera dan Ratna berdiri dari duduknya dan lekas menuju ke pintu ruang tamu. Saat sudah sampai dipintu rumah sakit, Dera membuka pintu dan melihat Raihan dengan seorang polisi yang membawa lukisan misterius. Dera lalu mempersilahkan Raihan dan Polisi itu masuk kerumah dan duduk diruang tamu.
Disisi lain Raihan merasa senang bertemu dengan Ratna, begitupun dengan Ratna yang penuh malu kucing bertemu dengan cinta pertamanya.Kini mereka semua duduk diruang tamu, sang polisi lalu membuka percakapan.
"Anda Dera" Tanya Polisi itu.
"Ia pak" jawab Dera.
"Saya menemukan lukisan ini didalam mobil Saudara Tristan. Saya disini hanya mengantarkan Lukisan ini" Polisi itu menyodorkan lukisan misterius pada Dera.
Dera menerimanya, ia tak bisa berucap apa-apa.Polisi itu setelah memberikan Lukisan misterius, ia lalu pamit pada Dera untuk kembali ke kantor polisi. Ketika sudah pamit, polisi itu berdiri dari duduknya dan lekas meninggalkan rumah ini.
Dera menatap lekat-lekat lukisan misterius yang dipangkunya, ia melihat bercak Darah yang mengering dikaca lukisan itu. Rasa penasaran hinggap dipikirannya, Dera lekas bertanya pada Ratna.
"Ini bercak darah Tristan. Lihatlah Ratna" ungkap Dera.
Ratna melihat lukisan itu, begitupun dengan Raihan.
"Aku akan membantumu memecahkan kematian Dokter Tristan. Biarkan aku memegang lukisan misterius ini." Ratna memegang lukisan itu. Lalu sekelebat Kejadian datang dipikirannya beberapa menit.
Ketika sudah mendapatkan kejadian kecelakaan yang menimpa Dokter Tristan, Ratna lalu mulai menceritakan pada Dera.
"Dera. Ada yang belum selesai dengan kejadian dirumah Nyonya diana. Kau masih ingat tentang 12 botol itu jin" tanya Ratna pada dera."Ya. Aku ingat"
"Botol itu jumlahnya bukan 12 tapi botol itu jumlahnya 13. Dokter Tristan melakukan kesalahan yang fatal hingga nyawanya terancam. Dokter Tristan mengambil 1 botol jin yang terkuat, botol jin itu pecah saat hari dimana ia akan mengantarkan lukisan ini ke pameranku. Saat botol itu pecah, maka jin itu akan membunuh jiwa orang yang mengambilnya. Itulah tragedi kematian kekasihmu" ungkap panjang lebar Ratna pada Dera.
Raihan hanya terdiam mendengar percakapan dua wanita itu.
Dera meneteskan air mata, ia lalu berdiri dan berkata pada Ratna "Lukisan ini akan aku pasang didinding rumahku." Tatap Dera lada Ratna.
"Ya. Ide bagus. Raihan tolong pasang lukisan itu didinding" ungkap Ratna.
Raihan berdiri dan ia mengambil lukisan dari tangan Ratna. Ia lekas pergi dari hadapan Dera dan Ratna.
Dera duduk kembali disamping Ratna.
*******
"Semenjak kau koma, aku sering bersama Rosa adikmu. Adikmu sangat sayang denganmu, ia baik sekali" Ungkap Dera."Tidak" Ratna menjawab dengan nada besar, ia nampak tak suka dengan Rosa.
"Kenapa?" Tanya Dera."Ok. Aku akan ceritakan siapa Rosa sebenarnya" Desah Ratna.
Lalu Ratna mulai menceritakan hidup adik tirinya.
"Orang tuaku sangat kaya raya, aku adalah anak tunggalnya. Hidup menjadi anak tunggal serasa menjadi cinderella, begitu menyenangkan. Hingga pada suatu hari, orang tuaku mengadopsi seorang anak yang dibawa oleh bibi mirna, anak itu sudah berumur 17 tahun. Namun nampaknya anak itu tak suka denganku. Anak gadis itu bernama Rosa, dia begitu pandai mencari muka didepan orang tuaku, hingga aku yang seorang anaknya sendiri tak digubris dan selalu disalahkan. Lambat laun kebusukan hati Rosa terbongkar olehku, ternyata Rosa adalah titisan dari Bibi Mirna yang mencoba membunuh kedua orang tuaku.
Aku tak berdaya, sungguh aku tak bisa melakukan apa-apa ketika Rosa dan bibi Mirna merencanakan aksi untuk meracuni kedua orang tuaku, namun usaha mereka gagal. Dan mereka terus berusaha menghancurkan silsilah keluargaku, pada akhirnya mereka berhasil membunuh kedua orang tuaku dengan menyrempet mobil mereka hingga menabra pohon.
Ketika kedua orangtuaku meninggal, semua harta jatuh pada tanganku. Rosa yang merasa tak adil, ia berusaha membenciku dan menyakitiku. Apapun akan dia lakukan demi harta yang kupegang ini. Dan dia saat ini mungkin punya rencana dengan Bibi Mirna.
Percayalah padaku Dera, Rosa adalah manusia yang busuk hatinya. Maka dari itu, Nyi Dara atau yang kau sebut kuntilanak itu selalu menganggumu saat sedang bersama Rosa." Ratna berhenti dari ceritanya.
Ketika cerita sudah berhenti, datanglah Raihan. "Aku sudah memasang Lukisan itu dikamarmu Dera" ucap Raihan, ia lalu gabung dengan Dera dan Ratna.
"Terimakasih Raihan" senyum Dera pada Raihan.
"Ada satu hal yang tak kau ketahui Dera" Ratna mendesah kecil, lalu ia menatap wajah Dera.
"Apa" tanya Dera.
"Rosa dan Bibi Mirna bersaing untuk mendapatkan harta warisan orang tuaku." Ungkap Ratna.
Dera hanya diam, ia tak bersua sama sekali. Heran bahwa manusia gila harta masih merajala dimuka bumi ini. Inilah dunia, masih banyak manusia yang busuk hatinya hanya demi kebahagiaan duniawi.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera 3
Horror(UPDATE COMPLETE) Perjalanan Dera masih panjang, kisah sebelumnya adalah sebuah jalan untuk memasuki cerita baru. Cerita baru yang akan lebih mengenal siapa Ratna. Tahukah, Dera memang sahabat terbaik Ratna, namun Ratna masih menyembunyikan sesuatu...