일곱

9K 840 55
                                    

Hening.

Suasana di apartemen Jimin mendadak hening.

Yoongi yang menunggu jawaban dari Jimin, dan Jimin yang bingung harus menjawab apa.

Jimin itu, sebenarnya juga memendam perasaan pada Yoongi. Namun, dengan otak sempit dan self-hatred nya yang tinggi.

Park Jimin selalu berpikir bahwa Ia tidak worth it untuk seseorang seperti Min Yoongi.

Ia selalu berpikir bahwa dirinya itu jelek, jauh dari kata layak untuk dijadikan pacar.

Ia berkaca pada masa lalu, masa dimana Ia selalu dikejar oleh para seme dengan tujuan dijadikan mainan.

Karena, dahulu Ia adalah pemuda manis yang polos, yang dengan mudahnya dibodoh-bodohi.

Park Jimin tersenyum getir pada kenangannya terdahulu, cukup menyimpan luka yang amat dalam di hatinya.

"Jimin? Kau melamun." Saat sedang asik melamun, suara Yoongi mengejutkannya. Ditambah dengan tangan hangatnya yang mengelus lengan Jimin, membuat Jimin agak terperanjat.

"Oh? Maaf hyung" Jimin segera tersenyum kaku, lalu suasana kembali hening lagi.

"Kenapa? Pertanyaanku susah sekali untuk dijawab ya?" Yoongi menatap Jimin, senyuman hangat terpatri di wajah tampannya.

"Kalau tidak bisa dijawab, lebih baik tidak usah dijawab dahulu. Simpan jawabanmu nanti, sampai kau sudah yakin dengan jawabanmu" Yoongi tersenyum tulus, terlihat sangat manis dimata Jimin.

"Sebenarnya hyung, aku memiliki perasaan yang sama. Sejak lama, sejak pertama kali bertemu denganmu. Namun, aku takut. Aku takut bahwa diriku tidak seperti yang engkau harapkan. Aku hanyalah pemuda biasa dengan selera pakaian aneh dan terobsesi pada buah strawberry. Sedangkan, kau adalah pemuda tampan dengan otak jenius. Kau juga sangat menyayangi orang tuamu, terbukti dengan kau yang selalu menjaga toko padahal kalau dilihat-lihat kau tidak terlalu menyukai pekerjaan itu. Aku takut kau menyesal ketika memiliki kekasih yang bodoh dan tidak worth it sepertiku hyung" Jimin menundukkan kepalanya, memainkan jari-jarinya karena gugup.

Yoongi yang melihat itu menahan gelak tawanya, berdeham sebentar lalu mengangkat dagu Jimin dengan ibu jari dan jari telunjuknya, membuat wajah Jimin sejajar dengan wajahnya.

"Kau berlebihan, kau tidak seburuk itu dan aku tidak sebaik itu" Yoongi berucap dengan tenang, telapak tangannya yang hangat mengelus pipi chubby Jimin, membuat pemuda itu tersenyum merasakan kulit halus Jimin di permukaan telapak tangannya.

"Hyung, aku selalu gagal dalam hubungan seperti ini sebelumnya. Karena aku ini tidak seperti yang mereka bayangkan. Aku takut kau berpikir seperti itu juga" Jimin menatap Yoongi di mata pemuda itu, membuat Yoongi tersenyum tenang lalu mengusap pipi chubby Jimin.

"Jimin, bukankah waktu itu aku sudah memberitahu dirimu? Kalau kau lupa biar aku tegaskan lagi." Yoongi berdeham sebentar, menegakkan duduknya dan menggenggam kedua tangan Jimin lalu melanjutkan ucapannya

"Aku. Min Yoongi. Adalah seorang pria dewasa, dan tak pernah main-main dengan ucapanku. Aku tidak peduli dengan semua kekuranganmu dan semua alasan yang kau lemparkan kepadaku, karena aku menyukaimu tulus dari hatiku dan aku juga sudah mengetahui dari dirimu jika kita memiliki perasaan yang sama. Jadi, aku bertanya sekali lagi. Park Jimin, maukah kau menjadi kekasihku?" Yoongi menggenggam tangan mungil Jimin makin erat, menatap Park Jimin di matanya.

"Uhm. Aku mau menerimamu. Yoongi hyung" Jimin tersenyum, sangat manis dimata Yoongi. Apalagi saat pipi chubby itu naik membuat kedua mata sipit Jimin membentuk lengkungan yang indah.

Dan di hari itu, Min Yoongi adalah laki-laki paling bahagia di seluruh dunia.

Hanya dunia Yoongi saja.

Dunia kalian belum tentu seperti itu.

________________________________
END???

Hai Athena balik lagi YIHAAAA
Jadi? Gimana?
Lanjut? Atau udahan?
Akusih maunya.....
Maunya kamu ♥
Hehehehe

VOTE DAN COMMENT YA GUYS JANGAN LUPA.

VOTE+COMMENT = (YANG PACARAN DIDOAIN LANGGENG)
(YANG PDKT SEMOGA LANCAR)
(YANG SINGLE/JOMBLO SELALU BAHAGIA)

AMIN.

Strawberry Love ↔ Yoon.MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang