Part 5: Persiapan

1.2K 65 6
                                    

Hari berganti hari, kondisi Juna yang sempat memburuk kini perlahan-lahan mulai membaik. Saat ini Juna sudah mampu untuk kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang 304. Para mentor dan teman-teman yang lain juga tampak senang dengan perubahan kondisi Juna yang kini sudah bisa diajak bercanda kembali. Keceriaan yang sempat hilang di ruang belajar tersebut kini kembali lagi berkat kehadiran Juna.

"Wahh, seneng banget akhirnya Kak Juna udah sembuh, jadi nggak sepi lagi deh ni ruangan." kata Reihan setelah sesi belajar mereka berakhir hari itu dan laoshi yang mengajar telah keluar dari ruangan.

"Iyaa, besok-besok jangan sakit lagi ya, kak." kata Desyca sambil tersenyum pada Juna yang duduk disebelahnya. Juna yang sempat menatap Desyca sekilas kemudian cepat-cepat memalingkan wajahnya karena mendadak mulai memerah.

"Iyaaaaa, Dirga juga kangen sama Kak Juna, kangen banget sama omelan dan marah-marahnya." kata Dirga dengan centil sambil mengedipkan sebelah matanya pada Juna.

"Kalian semua apa-apaan sih, gue jadi merinding dengernya.. Biasain aja, nggak usah lebay kaya gitu." ujar Juna sambil membereskan alat tulisnya di atas meja.

"Hahaha... Mereka semua itu kangen sama Mas Juna loh, kamaren waktu Mas Juna sakit mereka terus-terusan dateng ke kamar buat nengokin Mas Juna, cuma sayangnya Mas Juna tidur terus pas mereka dateng nengokin." terang Bejo panjang lebar pada Juna. Mendengar hal tersebut mau tak mau membuat Juna bereaksi dan mengucapkan terima kasih pada semua teman-temannya yang sangat mengkhawatirkan keadaannya.

"Makasi ya, semuanya,.." kata Juna dengan tulus.

"Sama-sama Kak Juna, tapi btw emang beneran ya kakak sakit gara-gara dikencingin bocah di mall?.." tanya Dirga polos. Pertanyaan dari Dirga itu pun sontak diiringi gelak tawa dari teman-temannya yang lain.

"Ahhh,.. Apa-apaan sih, pasti Bejo atau kalau nggak si gondrong duta shampoo ini yang nyebar aib gue kan?!.. Hayoo ngaku!!,.." kata Juna dengan tampangnya yang sok galak.

Mereka semua saling bertatapan satu sama lain dan tertawa bersama-sama melihat tingkah laku Juna yang telah kembali "normal" di mata mereka. Hal seperti ini lah yang sebenarnya mereka rindukan. Keceriaan dan kegembiraan bersama dengan teman-teman satu tim yang tidak bisa digantikan dengan apa pun juga. Perlahan tapi pasti mulai tumbuh rasa kekeluargaan yang kuat di hati mereka masing-masing.

.
.
.
.
.

Sore harinya, di kamar Reihan dan Dirga, keempat orang anggota tim fisika sedang mengadakan rapat dadakan untuk mempersiapkan kejutan kecil bagi Juna yang besok akan berulang tahun.

"Jadi, apa yang mau kita persiapkan untuk besok?.." tanya Reihan mulai membuka percakapan.

"Yaelah, Rei.. Dimana-mana yang namanya ultah pasti harus ada yang namanya kue, kado, balon, dan dekorasi warna-warni." kata Desyca.

"Sebentar. Untuk tempat kejutannya dimana dulu nih?.." tanya Dirga tiba-tiba.

"Kalau menurut mas sih, sebaiknya di kamar Mas Juna aja, besok setelah kelas kita selesai mas akan ajak Mas Juna ke suatu tempat dulu dan akan mas tahan dia disana. Nah, selanjutnya tugas kalian adalah langsung mendekorasi kamarnya. Nggak usah yang ribet-ribet ya. Cukup yang simpel aja biar nggak susah waktu beresinnya nanti, hehe.." kata Bejo dan segera disetujui oleh anggota tim yang lain.

"Nah, sekarang kita harus bagi-bagi tugas nih untuk besok. Karena besok Mas Bejo yang akan nahan Kak Juna untuk sementara waktu, berarti untuk persiapan kue, kado, balon, dan dekorasinya harus kita yang ngerjain." kata Dirga mengambil alih.

"Oke, gue setuju." kata Reihan singkat.

"Karena dekorasi butuh waktu lama jadi paling nggak kita butuh 2-3 orang buat ngerjain." kata Dirga menambahkan.

Ada Apa dengan Juna?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang