Part 9 : Don't You Understand, Idiot?

288 17 17
                                    

Pic : Onodera Hana

Happy reading! ^^

Normal POV

"Tentang pertemanan doang? Hah! Bullshit!"

Henry melangkahkan kakinya dengan tegas keluar aula.

"Eun dia kenapa sih? Lagi PMS?"

"Lo tuh ya lagi gini malah becanda. Gue juga gak tau dia kenapa. Perasaan dia biasa aja deh sebelum lo dateng."

"Jadi maksud lo dia gitu gara-gara gue?"

"Bukan gue yang bilang ya."

"Ck! Dia tuh kenapa sih? Bikin orang khawatir aja! Gue susul dia dulu Eun!"

"Gue juga ikut!"

"Yaudah ayo!"

Hyukjae dan Eunrim berlari keluar aula untuk mengejar sosok yang saat ini tengah marah-marah tanpa sebab itu.

Sementara Henry masih dengan langkah tegas tanpa tujuan kemana ia akan pergi.

"Cuih! Bohong banget! Lo kira gue anak kemaren sore yang gak ngerti apa-apa dan bisa lo boongin? Hah! Gue tau isi otak lo Hyuk!"

Sepanjang jalan Henry hanya mengumpat tidak karuan. Tiba-tiba...

Dukk

"Aduh!"

Seorang cewe berkacamata dan bertubuh kecil tengah berlari dan menabrak Henry.

"Heh! Lo kira ini tempat maraton?! Lo punya mata kan?!"

"Ma-ma-maaf kak."
Cewe itu mendongak dan menatap Henry dengan tatapan bersalah.

"Eh?"
Henry terkejut ketika cewe tersebut memperlihatkan wajahnya.

"Eh? Kakak kan..."
Reaksi yang sama, sepertinya keduanya saling mengenal.

Tak lama sepertinya Henry ingat akan sosok yang saat ini berada dihadapannya itu.

"Jangan sok kenal deh lo!"

"Eh?"
Cewe itu terkejut dengan reaksi Henry yang tiba-tiba membentaknya.

"Heh gue kasih tau ya, senpai tercinta lo itu gak suka sama lo! Dan dia sekarang lagi suka sama orang lain! Jadi mending lo berhenti ngarepin senpai tai lo itu!"
Henry berkata sembari mengarah-arahkan jari telunjuknya tepat di depan wajah si cewe berkacamata itu.

Henry berniat pergi meninggalkan cewe itu namun...

"Tunggu kak!"

Langkah Henry terhenti.

"Aku gak akan pernah nyerah buat senpai. Aku gak akan berhenti berharap."

Henry yang mendengar hal itu kini terkekeh sinis. Masih dengan posisi membelakangi asal suara itu.

"Yakin lo? "

"Aku yakin kak."

"Hahaha! Yakin banget lo. Kok gue gak yakin ya? Haha!"
Henry tertawa sarkastik.

"Yang nentuin semuanya bukan kakak kan?"

Tawa Henry terhenti. Ia membalikkan badannya dan menatap sosok kecil berkacamata itu.

"Lo mau ngarepin senpai tai lo segimana tingginya juga gak bakal pernah bisa lo capai!"

"Kakak tau apa soal senpai sampe-sampe kakak yakin kalo senpai gak akan pernah bisa aku capai?"

"Karena gue orang yang paling tau dia! Ngerti lo?"

Henry membalikkan badannya dan pergi meninggalkan cewe itu.

I Swear, You'll be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang