Bagian ketiga

18 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irie mengedarkan indra penglihatannya ke seluruh sudut kelas. Manik matanya tak juga menangkap sosok yang dicarinya. Tanpa merasa terganggu ia pun melanjutkan proses mengajarnya. Tak lama berselang sebuah suara sedikit mengalihkan perhatiannya. Suara itu berasal dari pengeras suara yang tidak jauh dari kelas ia mengajar.

"Kepada mentor yang bernama Irie Naoki-ssi segera datang ke ruang manajer."

"Sekali lagi...Kepada mentor.."

Sedetik kemudian ponsel Irie bergetar,

Tertera sebuah nama yang tak asing baginya.

Bagas

Irie langsung menjawab panggilan itu seiring dengan langkah kakinya menuju keruang atasannya.

-

Bagas terduduk diruang tunggu depan UGD dengan kedua tangan yang bertumpu pada kepalanya seraya mengacak-ngacak asal rambutnya yang tadinya sangat rapi kini mulai berantakan.

"Argh.. Kenapa ini bisa terjadi." Desahnya frustasi.

Tampak dari jauh seorang pria datang menghapiri Bagas.

"Bagas-ssi, how's she?"

Pintu UGD terbuka , Bagas langsung berdiri menghampiri dokter beserta beberapa perawat. Diikuti seorang lelaki dibelakangnya.

"Doctor, how's my sister?!" Bagas sedikit meninggikan volume suaranya, lelaki dibelakangnya yang tak lain adalah Irie hanya bisa mengusap punggung Bagas seraya menenangkan.

Doktor yang ditanya hanya bisa mengulas senyum yang bisa dipastikan tidak akan membuat Bagas lega.

"Adik anda sudah melewati masa gawat, namun kondisinya masih tak sadarkan diri." Jawab dokter itu dalam bahasa korea. Bagas paham sekali maksud ucapan sang dokter. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga kuku-kukunya yang tidak panjang bisa meninggalkan bekas pada telapak tangannya. "Aku akan mencari tahu , dan bersumpah akan menghabisi mereka dengan tanganku sendiri."

-

Bagas mendapatkan informasi dari orang suruhannya. Bahwa segerombolan geng yang mencelakai Erika adalah para mahasiswa UNS , mereka tidak sengaja bertemu adiknya saat dalam perjalanan pulang sehabis pesta miras disebuah club tak jauh dari apartemen Erika. Kala itu Erika tidak focus dengan langkah kakinya tak sengaja menyenggol salah seorang dari gerombolan itu dan mengira Erika lelaki. Mereka yang dikuasi minuman keras dengan brutal memukuli Erika hingga gadis itu babak belur dan pingsan. Seorang pejalan kaki tidak sengaja melintas di area itu lalu meneriaki mereka , kemudian mereka melarikan diri.

Bagas yang tersulut emosi langsung memerintahkan bawahannya untuk mencari keberadaan mereka dan berencana menemuinya.


STUCK IN SEOUL [ Editing progres - Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang