"Jebal!!" Bujuk seorang dokter dengan nada meminta belas kasihan kepada seorang laki laki yang berusia 30-an yang berdiri dihadapannya. Pakaiannya yang rapi dan berkelas itu, tambah lagi dengan wajahnya yang sangat tampan, yang menggunakan jas dokter dengan dalaman kemeja berwarna hitam itu membuatnya menjadi lebih berwibawa. Jika di lihat dari keseluruhan Park Hyoshin merupakan pria idaman bagi semua wanita akan tetapi semua itu berbanding balik dengan perilakunya, dan selama hidupnya ia belum mempunyai pendamping hidup.
"YA, apa katamu Kim Hana?" Suara dokter Park itu bergema di lorong rumah sakit bahkan suara itu terdengar sampai keluar ruangan rumah sakit, kepala dokter itu pun berusaha menahan dirinya agar darahnya tidak mendidih sampai ke ujung ubun-ubunya, "memangnya waktu jam istirahat tadi kau kemana?" menatap bawahannya dengan tajam yang sedang berdiri santai di hadapannya, seakan-akan ia menggambarkan rawut wajah yang tak percaya pada bawahannya tersebut.
Hana pun berfikir bagaimana cara agar ia dapat di percaya dan di bebas kan untuk beristirahat. "dokter tidak tau bagaimana sulitnya menyelamatkan nyawa seseorang dalam keadaan sekarat, dan sekarang saya sangat lelah, saya butuh istirahat dok" suara lembut dan manja itu ia lakukan agar dapat di percaya oleh Dr. Park.
Usaha dokter Park untuk menahan amarahnya supaya tidak menggangu pasien pun telah sirnah, dan emosinya meledak. "Mwo? Kau fikir saya ini apa? Seorang dokter magang sepertimu? Apa kau sudah lupa siapa saya disini?". Ketika Hana ingin menjawab, ia tidak bisa berkelah karena dr. Park tidak memberi celah untuk membela dirinya.
" saya ini adalah kepal.."kalimat Dr. Park pun terputus ketika ia mencium aroma yang sangat ia kenali, ia pun menoleh kearah sumber aroma tersebut. Teryata ia seperti ibarat anjing pelacak yang dapat menemukan yang ia mau. Seorang wanita paruh baya yang cantik yang sangat ia sukai itu ternyata berjalan menuju kearahnya. Darahnya pun stabil kembali, sampai-sampai ia merasa tidak terjadi apa apa sebelumnya. Dr. park pun menyapa Dr.Yoon dan memberikan senyumannya yang termanis."selamat siang, eunbi-sshi". Dr.Yoon mengerutkan alisnya atas apa yang ia dengar barusan. Dr.Park pun mengerti arti dari wajah wanita yang ia sukai itu, ia pun memperbaiki kalimatnya itu "maksudku selamat siang Yoon eunbi"
"sejak kapan kita mulai dekat sampai-sampai kau memanggialku seperti itu?" ucapan sinis eunbi itu membuat senyum yang sangat lebar dari Park hyoshin menjadi tertutup dengan rapat, Eunbi pun segera meninggalkan Dr. Park. Syok seketika, seperti di sambar kilat di tengah cuaca cerah. Tiba-tiba Hyoshin mendengar suara wanita yang tak asing sedang membicarakannya. "inikah yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan? Kalau benar kasihan sekali kapala dokterku". Park Hyoshin pun melirik ke arah suara itu berasal, ternyata memang benar dokter magang itu sedang membicarakannya. "yak, apa yang kaukatakan? Apa kau tidak salah dengar?"
"ti...ti...dak" suara yang terbata-bata itu memperjelas bahwa ia sedang berusaha untuk berbohong. " siapa yang membicarakan dokter? Aku hanya kasihan pada..." berhenti untuk mencari alasan yang tepat disekitarnya, karna iya khawatir akan menjadi bahan pelampiasan dokter itu nantinya " iya, aku kasihan pada kucing itu" telunjunk Hana secara refleks menunjunk kearah tong sampah. Dr. Park hanya terperanga mendengar alasa Hana yang tidak masuk akal, kemudian ia mempertajamkan tatapannya pada Hana. "iya dok aku kasihan pada kucing disana,apa dokter tau kucing itu sedang patah hati karena cintanya ditolak oleh salah satu kucing cantik disini" bisik Hana seakakan akan cerita itu memang terjadi.
"ohh, jadi kau merasa kasihan pada kucing itu?" tanya Dr. Park dengan senyuman dan nada yang lembut. Hana hanya mengangguk namun Hana merasa curiga dengan apa yang dilakukan Dr. Park. Tiba tiba Dr. Park mendekati Hana dan berkata "Jika kucing itu tau kau merasa kasihan padanya kira kira apa yang akan dilakukan kucing itu padamu ya? Menurutmu dia akan marah atau berterima kasih padamu? Atau mungkin dia akan mencakarmu?". Mendengar perkaataan itu Hana merasa bahwa Dr. Park mengetahui kalau dia sedang membohonginya. Pertanyaannya itu seakan akan dia bertanya apa yang harus dia lakukan padanya.
"Aku rasa dia akan mencakarku sekarang, kalau begitu saya permisi jika tidak,,,," Hana pun melakukan jurus wajibnya yaitu lari dari tempat tersebut sebelum menyelesaikan kalimatnya dan berteriak " Dr. Park mianhaeyo."
Saat melihat kelakuan Hana yang seperti itu dr. Park langsung mengelus-elus dadanya dan menarik nafas dalam-dalam.
☆☆☆☆☆☆
Ketika alunan musik berhenti semua juga ikut berhenti hanya terdengar suara desah yang kelelahan dari beberapa orang, karena semua tenaga mereka telah terkuras akibat tubuh mereka ikut berirama dengan alunan musik tersebut.
" a......." keluh seorang pria di antara mereka. "apakah kita harus melanjutkan latihannya?"
"aku mau keluar untuk menghirup udara segar, dan melihat-lihat pemandangan di kota ini, jika hyung masih mau melanjutkan, lanjutkan saja tanpa aku". Seorang pria yang memakai baju kaos polos dan bawahan celana jeans, yang termasuk paling muda di antara 6 pria disana.
"yasudah keluar saja" ucap N yang tidak terlalu memperdulikan Hyuk
"hati-hati saja, semoga kau tidak membuat masalah lagi anak kecil." Ejek Leo tanpa ekspresi dan langsung mengalihkan pandangannya ke Handphone yang ia genggam.
Hyuk menggambil jaket yang terduduki oleh Ken. Ken terkejut sampai terjatuh dari sofa dan ia meringis kesakitan karena tidak bisa bangkit, sedangkan N, Ravi, dan Hongbin hanya tertawa melihat tingkah Ken yang kekanak-kanakanitu, namun Leo hanya sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak memperlihatkan ekspersi apapun. Hyuk langsung meninggalkan tempat latihannya dan member VIXX lainnya. Ia berjalan dengan sangat santai dengan ditemani oleh alunan musik yang keluar dari headphone yang menggatung di telinganya, dan tanpa ia sadari member VIXX lainnya menguntitnya dari belakang .
Saat dijalan ia juga tidak menyadari kehadiran beberapa fansnya yang mengikutinya bagaikan logam yang ditarik oleh magnet, dan ketika logam telah bertambah banyak, magnet baru menyadari kalau ia telah menarik mereka semua. Hyuk melepas headphone dan ia membalikkan badannya, dalam hitungan 0.46 detik ia telah di kerumunin oleh lautan fansnya, dan ketika itu ia berusaha untuk lari, dan saat itu ia seakan-akan jatuh dalam dunia yang lambat seperti dalam adegan slow motion apa boleh buat Hyuk yang malang hanya bisa menanggapi fansnya. Karena awalnya Hyuk ingin melihat pemandangan dan menghirup uadara segar, ia memutuskan untuk mencari cara agar bisa bebas dari segerombolan fansnya.
YOU ARE READING
My Star
Randomhana adalah seorang dokter magang di sebuah rumah sakit di korea selatan, akan tetapi hidupnya menjadi berbeda semenjak dia bertemu dengan Hyuk salah satu dari anggota VIXX, dan begitu pula dengan karirnya sebagai dokter yang semakin kacau akibat ul...