Mata Nayoung masih mencari sesuatu diantara lautan manusia yang masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
"kemana mereka sebenarnya? Kenapa mereka suka sekali ketempat seperti ini? Apa manfaatnya? Dasar anak-anak nakal!" walaupun Nayoung merasa marah, akan tetapi dia sangat mengkhwatirkan murid-muridnya itu terutama Haeyeon, Nayoung akhirnya melanjutkan pencarianya kesetiap sudut tempat itu, ketika Nayoung duduk dibawah pepohonan ia melihat poster yang sangat besar
"V.I.X.X ?" Nayoung berusaha mengeja tulisan yang berada di poster tersebut sambil mengetukkan dahinya, karna Nayoung seakan pernah mendengar kata tersebut, Nayoung berusaha mengingatnya, namun Nanyoung melihat target yang ia cari dari tadi, Nayoung pun lekas berdiri ia lekas menuju ketempat Hyeyeon dan Mina, namun sayang mereka telah masuk kearea konser. Saat Nayoung akan masuk ke dalam area konser ada seorang laki laki yang memakai baju kru menahannya.
"maaf, nona tidak boleh masuk sebelum menunjukkan tiket " ucap salah seorang petugas konser, saat itu Nayoung teringat jika dia tidak memiliki tiket. Nayoung pun mencari akal agar bisa masuk ke dalam konser itu.
"hah? Ee..." Nayoung berfikir menacari cara. "disana ada apa ribut ribut?" lanjut Nayoung sambil menunjukkan jarinya ke sebalah kiri. Secara refleks petugas tadi menengok kearah yang di tunjuk Nayoung, dengan cepat Nayong pun segera berlari menuju ke dalam. Petugas itu melihat ke arah tadi dan tidak ada keributan sama sekali.
"mana?tidak ada?" ucap sang petugas, ia pun kaget karna melihat Nayoung berlari kedalam tempat konser. "hei kalian, tangkap perempuan itu!" para petugas keamanan segera mengerjar Nayoung dan pada akhirnya Nayoung di seret ke luar."ya, lepaskan saya, lepaskan! Saya ingin mencari anak murid saya, cepat lepaskan" Nayoung memberontak keras ke pada petugas keamanan namun Nayoung terpaksa harus pasrah dan kembali untuk pulang.
"huh, dasar petugas bayaran, bisanya ngejaga pintu doang, harusnya dia mengerti kalau aku hanya mau mencari anak muridku, lagian siapa yang mau datang ketempat ini, konser apa ini? Adain acara pada saat jam sekolah dan jam kerja? Mereka tidak berfikir bagaimana nasib anak sekolahan apa? Kalau mereka ingin mendapatkan untung seharusnya tidak mengadakan pada saat jam sibuk, sangat tidak berguna dan lagi kenapa mereka harus konser di sini? Siapa sih promotornya? Pasti bukan promotor professional" Dumel Nayoung seperti orang yang berbicara sendiri namun Nayoung tidak memperdulikannya dan ia tidak tersadar bahwa ada seseorang yang merasa tersinggung.
"ehemmmm,"
Nayong pun menoleh kearah suara tersebut. Nayoung terkejut akan seorang namja yang ia lihat, tidak salah lagi dia adalah sahabat lamanya yang sudah lama tidak bertemu. "Sandeul? Kau Sandeul yang perutnya maju itu kan?" spontan Nayoung tanpa berfikir akan perkataannya.
"eets. Asal sebut aja, lihat perutku sekarang ini, aku sudah memiliki roti sobek, mau lihat?"
"uahhh, benarkah?" ucap nayoung tidak percaya. "oiya, ada apa kau kesini? jangan bilang kau mau nonton konser ini? Konser yang sangat tidak berguna ini, hanya membuat anak sekolahan bolos saja" Nayoung melampiaskan kemarahannya kepada sandeul.
"Benarkah? Berarti saya gagal membuat konser yang berguna dong? Dan saya termasuk EO(event organizer) yang tidak professional, dan saya salah agar bisa mendapat untung yang besar dari konser ini? Dan sayaa."
"stop, stop!! Apa tadi? Jangan bilang kau yang menjadi EO di sini? Dan apa kau mendengar semua yang aku katakan?"
"iya, memang aku EO di sini, dan aku juga mendengar semua yang kau katakan, bahkan aku juga melihat saat kau di seret oleh petugasku."
"mwo? Hehe mian Sadeul-ya, aku hanya kesal karna tidak bisa menemui anak muridku yang sedang didalam. Oiya, bisakah kau membantuku untuk masuk ke dalam?" bujuk Nayoung sambil beragyeo kepada Sandeul. Sandeul hanya diam sementara seakan ia memikirkan sesuatu.
"baiklah akan kubantu demi dua sahabatku ini"
"apa? dua?" Nayoung berusaha memahami maksud Sandeul
"kajja" ajak Sandeul. Merka pun masuk ke dalam lokasi konser.
"waaaaah gomawoyo uri chingu"
"ne, aku hanya bisa mengantarkan kau sampai sini, aku masih banyak pekerjaan" dan Nayoung hanya mengangguk, detik kemudian Nayoung meninggalkan Sandeul.
"semoga beruntung Nayoung, semoga kau bisa bertemu lagi dengan dia, dan hanya ini yang bisa aku bantu buat kalian berdua" guman sandeul sambil menatap punggung nayoung yang mulai menghilang dari pandangannyaNayoung POV
Gelap, hening hanya itu yang dapat aku rasakan saat aku memasuki area konser tersebut, saat ini tempat ini bukan seperti konser-konser yang aku lihat di TV, konser yang di penuhi oleh lightstik, dan sorakan para fans, memang disini dipenuhi oleh manusia, tapi kenapa mereka hanya diam? Aku rasa aku sedang dibodohi oleh Sandeul, ketika aku akan meninggalkan tempat ini telingaku menangkap gelombang suara seseorang yang sangat familiar bagiku, suara yang membuat aku tertawa jika ia mengeluarkan lelucon untukku, suara yang mampu membuat aku mejadi lebih tenang ketika aku gelisa, dan suara ini adalah suara yang sangat aku rindukan "apakah itu dia?" batinku sangat terguncang dan juga hancur.
dengan tenaga yang seadanya aku berusah memastikan namja yang yang berada di atas panggung itu, dan benar dia namja yang selama ini aku kagumi, namja yang bisa membuat aku tertawa lepas, ada rasa bahagia juga yang menyelimuti hatiku, karna aku bisa bertemu dengan dirinya lagi akan tetapi aku sadar jika aku tidak bisa berada disisinya lagi.
"lagu ini?'" aku berusaha menahan air mataku, bagi banyak orang ini hanyalah lagu, namun tidak bagiku, lagu ini bukan hanya lagu melainkan sebuah penyataan perasaan dan juga janjinya padaku, namun aku tidak banyak berharap dengannya, kini hujaman pertanyaan keluar dari hatiku.
"tidakkah kau merindukanku? Apa kau pernah memikirkannku walau sedetik? Apa kau tau bagaimana perasaanku saat ini? Kenapa harus kau yang ada disana? Tidak dapatkah kau melihatku dari sana? Tidak bisakah kau menggenggam tanganku walau hanya sesaat?" etah kenapa pertanyaan semacam itu berkutat di pikirannku, aku pun menghapus air mataku, bahkan hidungku sudah mulai basah karna ada cairan yang keluar dari dua lubang hidungku, aku pun membersihkannya dengan tisu
"ssaem!" seseorang menarik lenganku
" Hyeyeon? Mina?"Ken POV
"nan aidorisaseo tto yeonyeiniraso ni seoneuljapgo georeul sun eobjiman deo yumyeonghaejin dwie nae modeun ge jasi isseulttae jigeum motdahan sarang modul jul geoya" aku meneteskan mata karena bayangan yeoja yangaku cintai muncul lagi ketika aku menyanyikan lagu ini, entah kenapabanyangan itu sangat nyata saat ini, ingin aku pergi menuju yeoja itu, tapi akusadar ini hanya banyangan, karna aku saat ini takdapat untuk menggapainya.
"uljima!!uljima!! uljima!! Uljima!!" suara para fans menyadarkanku, dan segera akumenhapus air mata yang mengalir indah dipipiku, dan aku mengubarkan senyuman kepadapara fans mengisyaratkan kalau aku baik-baik saja.
"nan gwaenchana" gumamku didalamhati, entah kenapa aku penasaran apakan yeoja tadi hanya banyangan apa itumemang dia yeoja yang selama ini aku rindukan, mataku terus mencari dia disetiap lautan para fans, namun nihil akutidak menumaknnya.
"Jigum inoraen neol wihan geoya neorul saranghae" kaliini air mataku takdapat lagi di bending, karna pada kenyataanya saat ini akubenar-benar merindukan yeoja itu, danaku sangat kecewa karna yeoja yang aku lihat tadi bukanlah dia.
"uljimayooo oppa" semua orang didalam gedung ini menyemangatiku,dan aku mulai tenang, walaupun hatiku masih perih.annyeong guys ^_^
btw udah pada liat mv milky way blum?
gak nyangka si magnae bisa bikin lagu bagus banget,
emak bangga padamu nak/ eh???
maap author lagi ngefly sama ni lagu
YOU ARE READING
My Star
Randomhana adalah seorang dokter magang di sebuah rumah sakit di korea selatan, akan tetapi hidupnya menjadi berbeda semenjak dia bertemu dengan Hyuk salah satu dari anggota VIXX, dan begitu pula dengan karirnya sebagai dokter yang semakin kacau akibat ul...