Star 5

26 4 0
                                    

Hi readers maaf author baru update lagi, maklum anak sibuk, tugas menumpuk setinggi harga  album VIXX, hehehee
dan maaf jika typo bertebaran, karna author masih pemula
happy reading gusy ><

Hana pov

Aku berusah melangkahkan kakiku untuk menuju lantai empat, bukan karna aku harus turun dua lantai dari tempatku menggunakan tangga darurat, akan tetapi hatiku ini yang sangat berat untuk menuju ke tempat yang sangat tidak ku inginkan. Sebenarnya dengan menggunakan lift aku bisa dengan cepat menuju ke sana, namun aku tak ingin terlalu cepat untuk tiba di tempat itu. Disetiap anak tangga aku membuat pilihan "pergi , tidak, pergi, tidak, pergi".

Author pov

"Hana? ada apa ke departemenku? kangen aku ya?" tanya seorarang namja dengan senyuman lebar.
"aiis, siapa yang kangen sama kamu? Males banget" Hana memutar bola matanya.
"trus seorang kim Hana yang cantik dan yang paling sibuk di departemen saraf kenapa ada sini kalo bukan kangen sama aku? Eoh?" canda Sungjae kemudian,
"dih, geer banget sih, aku ke sini cuma mau kasih ini, nih" jawab Hana dan memberikan selebaran kertas kepada Sungjae.
"ini apa? Surat cinta?" Sungjae masih menghujam pertanyaan yang tidak begitu penting kepada Hana, bukannya menjawab Hana malahan melewati Sungjae yang menghalanginya.
"mwo? kenapa Hana bisa pindah derpartemen ini? Apa ini....?" batin Sungjae Heran, kenapa wanita seperti Hana bisa pindah kedepartemen gizi, kemudian sungjae kembali ketempat dia semula sambil senyum-senyum sendiri.

Flasback on

"apaaaaaa?" Hana masih tidak percaya dengan hukumuman yang diberikan dr.Park.
"kamu bisa pilih, meninggalkan rumah sakit ini atau kamu memilih buat pindah ke departemen gizi?" dr. Park memberikan pilihan kepada Hana, namun bagi Hana dua-duanya sama saja, jika ia memilih untuk pindah ke departemen gizi sama dengan dia masuk ke dalam lumpur dan jika dia memilih untuk keluar sama saja dengan hukuman mati.
"tapi dok apa tidak ada pilihan lain dari departemen gizi?, ini benar-benar tidak adil" rengek Hana.
"mwo? Tidak adil? Menurut mu adil jika kau yang berbuat salah dan saya yang kena ceramah dari orang tua pasien tadi?"
dan Hana hanya mematung lagi.
"jadi kamu pilih untuk mengundurkan diri atau pindah ke departemen gizi?" tanya dr.Park

Flashback off

"jadi kamu Kim Hana?" tanya seorang yang duduk dibalik meja dan diatas meja tersebut tepampang nama Seo in guk. Seo in guk sangat di kagumi oleh pegawai dirumah sakit ini, selain park hyoshin, Seo In guk juga merupakan dokter yang terkenal akan ketampannannya akan tetapi Seo In guk lebih muda dari Park Hyosyin, dan juga lebih ramah dan bagi Hana disini ia bisa bernafas sedikit dari tekanan dr.Park walaupun nantinya dia harus sabar menerima cibiran dari pegawai yang berada di departemen ini.
"iya dok saya Kim Hana, saya di.." sebelum Hana menyelesaikan perkataanya dr. Seo sudah memotonggnya
"di pindahkan dari departemen saraf oleh dr.Park? yah, kau tidak udah menjelaskannya lagi, karna saya telah diberi tahu oleh dr.Park. oh iya selamat bergabung di departemen Gizi semoga kau betah di tempat ini" mendenger penjelasan dari dr. Seo Hana menelan salivanya dengan kasar.

-skip-

Sesampai dirumah Hana mencari adikny, karna ia mendapat berita dari walikelasnya bahwa adik satu satunya itu tidak masuk sekolah hari ini, namun hasilnya nihil, setalah dicari di setiap sudut rumah ia tidak menemukan adiknya itu.
"Hyeyeona kemana kamu? Awas saja kalau ketemu, dasar anak nakal" gerutu Hana, kemudian Hana mengambil handphonenya, dan mencari no. kontak Haeyeon .
"tuuut... tuuuut... tuuut.." tidak ada jawaban, dan hana mengulang untung menghubungin adiknya lagi
"tuuut.. tuuuut.. tuu .. maaf nomor yang anda tidak dapat menjawab" saut dari suara operator
"demi apa? teleponnya di matiin?" hana naik pitam
"YAAAAAAAK!!! HYEYEOOOOONAAA"

                ☆☆☆☆☆☆

"V.... I....X.....X.." suara bergema selama koser berjalan
"waaaa OPPAAAAAA!!!! SARANGHAEEEEE!!! OPAAAAAA,, WAAAAAA" pita suara Hyeyeon serasa akan putus akan tetapi Hyeyeon tidak memperdulikannya, Haeyeon tetap berteriak histeris sambail memegang bander dan lightstik yang iya bawa.
"CHA HAKYEON, JUNG TAEKWOON, LEE JAEHWAN, KIM WONSIK, LEE HONGBIN, HAN SANGHYUK V. I. X.X WAAAAAA" Hyeyeon pun larut dalam suasana konser
"trut.. truut.. truut" hp Hyeyeon bergetar namun ia tidak meperdulikannya, yang ia pedulikan hanya memandang dan menikmati 6 karya Tuhan yang begitu tampan yang berada di atas panggung
"truut.. truuut." hpnya bergetar lagi kemudian dia meihat siapa yang meneleponnya.
"eonni?" batin Hyeyeon dan ia langsung mematikan handponenya.
"kenapa eonni bisa nelpon diwaktu yang tidak tepat"
tapi Hyeyeon tidak mepedulikannya lagi.
"KEEEN OPPAAAA!!!" teriak para fans ketika lagu Don't want to be an idol dinyanyiakan
" uljima!!uljima!! uljima!! Uljima!!" teriak mereka bersaaan ,
"bukankah itu Nayoung ssaem?" Hyeyeon melirik kearah Nayeoung, tapi ia masih bingung kenapa wali kelas dia ada disini? Apa dia mencari dia dan Mina, namun Haeyeon melihat ada keanehan dari walikelasnya itu
"Kenapa Nayeoung ssaem menagis etika mendengar lagu ini?" ada rasa penasaran yang timbul dalam diri Hyeyeon.

nah Nayoung  kenpa nangis? 
ayo siapa yang bikin guru cantik ini nangis, ayo tanggug jawab /?

My StarWhere stories live. Discover now