PROLOG

179 30 2
                                    


Dia disana, duduk dengan mata yang tenang.

Menunggu sang bintang yang entah kemana.

Sama halnya dengan yang ia lakukan dulu.

Bukan salah menunggu.

Bukan masalah kenangannya.

Ada banyak kejadian yang begitu tiba - tiba.

Seakan Tuhan pun ikut campur tangan.

Dia berbeda,

Ada ketenangan dalam dirinya.

Hanya aku yang merasakannya.

Dengan sentuhan nada - nada petikan gitar nya,

Hanya dia....


Keep voted and comment yaw!

Jangan lupaa kasih saran dan kritik.

Terimakasihh

Sincerely, Dita.

Rain dropsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang