Emily's POV"bbukkkkk!!!!" mukaku sudah sukses mencium lantai yang kini tepat di hadapanku.
Pandanganku berputar mencari sosok seseorang yang telah menghempaskan tubuhku ke lantai. Namun, aku hanya memandang punggung seseorang yang berlari dengan kencang ke arah yang berlawanan denganku.
"Hmm, sudahlah" ujarku dalam hati.
Aku berjalan melewati lorong demi lorong di toko buku. Ya, aku sangat sering kesini. Tanganku saat ini sudah meraih beberapa buku dan siap untuk di bayar lalu tentu saja di baca. Aku melihat sekeliling dan mencari buku lainnya. Tiba - tiba tangan seseorang telah berhasil menutup pandanganku. Semuanya terlihat gelap. Tetapi, ada yang aneh. Aroma itu Vanilla. Ya, aku kenal sekali. Kali ini aku tidak akan tertipu!
"Hentikan permainanmu yang konyol itu Ghally Illarion Ramiro!" bentakku dengan nada yang sedikit tinggi.
"Hey Emily Stewart Patterson! Nice to meet you here. Ayolah Em, I'm just kidding! Don't be mad." ucap Ghally dengan terus berbicara.
Aku hanya membesarkan kedua mata ku atau melototinya dengan tatapan yang kesal dan sedikit mendesis.
" Wait a second. What happened Em? Tell me." cap Ghally dengan memegang kedua bahu Emily.
"Nothing Happened Mr. Ramiro. Be quiet and get off of my way!!" Teriakku.
"Em, Tutup mulutmu!!!. Orang - orang sudah melihat kita secara bergantian!" ujar Ghally dengan menutup mulutku dengan tangannya.
Ghally langsung mambawa buku - buku ku dan segera membayarnya. Ia memang selalu seperti ini tiap kali bertemu. Baik di Café maupun dimana pun ia selalu membayar semua apa yang aku beli dari dulu. Terkadang aku geli sekaligus tidak enak hati padanya. Setelah keluar dari toko buku aku berjalan dengan Ghally.
"Ly, kok bisa disini?" tanyaku.
"I just walking around Em. And i found you!" ucap Ghally dengan mengedipkan matanya.
aku mendecih melihat perilaku nya. Tiba - tiba saja kepalaku terasa sedikit sakit. Ah, aku baru ingat. Aku terjatuh di toko buku tadi. Aku memegang kepalaku sesaat dan melihat sekeliling.
"What's wrong Em? Pusing lagi ?" Tanyanya.
"Gak si, dikit kok." jawabku dengan sekilas.
"Oh. Yaudah. Em, aku balik duluan ya ? Aku ada janji sama pasien jam 3." Tanya Ghally dengan menaikkan kacamata nya.
"Pergilah Ly! urusi saja pasien yang tergila - gila dengan mu itu!" celetukku.
"Ya, ya , ya . Aku tau pasienku menganggumi kecerdasan dan ketampanan ku ini." Jawab Ghally sambil berjalan memunggungi Emily.
Aku menatapnya sesaat dengan tajam dan kembali berjalan. Saat - saat seperti ini membuat hatiku terasa tenang. Tak jauh dari tempatku berdiri aku melihat sebuah Café disana. Aku ingin kesana. Tapi apakah aku siap?. Ah sudahlah aku coba saja. Aku memantapkan kakiku sesaat dan langsung berjalan dengan pasti ke Café itu. Sesampainya disana, aroma kopi yang di seduh sang barista sangat merasuki hidungku. Aroma yang menyengat sekaligus terasa nikmat. Aku segera memesan kopi kebiasaan lama ku.
"Caramel Macchiato, Grande size please. Emily." Kataku dan membayarnya.
Aku memilih tempat duduk yang berada di sudut dan hanya ada dua tempat duduk.
Keep voted and comment yaw!
Jangan lupaa kasih saran dan kritik.
Terimakasihh
Sincerely, Dita.CAST
LILY JAMES AS EMILY STEWART PATTERSONDaniel Radcliffe as Ghally Illarion Ramiro
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain drops
Teen FictionDia disana, duduk dengan mata yang tenang. Menunggu sang bintang yang entah kemana. Sama halnya dengan yang ia lakukan dulu. Bukan salah menunggu. Bukan masalah kenangannya. Ada banyak kejadian yang begitu tiba - tiba. Seakan Tuhan pun ikut...