Om Ganteng Sam manggung. Eaaa....
Buat kalian yang dapet tampilan repostnya berantakan, kalian buang dulu yah... terus add lagi deh. Okeh?Selamat puasa buat yang menjalankannya..
Sooo...enjoy.....
*****************Seminggu sebelumnya.....
Sore itu cerah, sedikit ramai, dan seperti biasa, Sam bersama dengan beberapa koleganya sedang menghabiskan waktu santai bersama selepas jam kerja. Kali ini mereka menikmati makan siang yang terlambat, sambil berbincang serius tentang seorang mantan pengacara LBH yang selama ini dikenal publik sebagai orang yang bersih dan jujur, namun tertangkap tangan sedang menerima suap dalam jabatannya yang sekarang sebagai kepala sebuah lembaga pemerintah, ketika sebuah keributan terdengar dari luar restoran tempat mereka berada. Keributan itu disusul oleh penampakan seorang pria muda dengan pakaian kerja yang sudah semrawut, dan wajah panik luar biasa, yang berlari secepat yang dia bisa sambil menenteng tas kerjanya. Pria muda itu disusul oleh sesosok ramping dengan gerakan seringan bulu, yang mengejarnya, dan entah bagaimana caranya. Sosok ramping yang ternyata wanita itu berhasil menyusul si pria muda, meraih kerah kemejanya, lalu dengan gerakan sigap, membantingnya hingga terkapar di trotoar
"Wooooooooo....! Itu baru judo!" Hardy, rekan Sam berseru kagum.
"Cewek lho itu!" Benny, rekan Sam yang lain menimpali. Mata sipitnya tampak dipaksanya melebar.
Sam mengamati kejadian itu tanpa komentar, meski dia sama tertariknya dengan dua koleganya. Diperhatikannya bagaimana wanita bertubuh ramping itu menarik si pria muda, lalu memaksanya berdiri, dan mendesaknya hingga punggung pria itu menempel di jendela kaca sebuah toko. Gerakan wanita itu luwes, tapi ada kesan mengancam yang anggun. Sementara si pria terlihat pasrah, dan hanya membiarkan dirinya diintimidasi. Sam langsung mengambil kesimpulan kalau pria itu bisa saja melawan mengingat wanita itu bertubuh kecil, tapi tidak mau. Sementara si wanita berada pada posisi yang benar, jadi membuatnya berada di atas angin.
Untuk beberapa saat dilihatnya wanita berambut panjang itu bicara sambil sesekali mengacungkan telunjuknya. Meski sulit untuk melihat wajahnya, tapi Sam yakin, wanita itu sedang marah-marah, atau malah mengancam si pria. Setelah beberapa saat, si pria mengangkat kedua tangannya, tampak menyerah, dan si wanita melepaskan cekalannya, tapi masih bersikap mengancam. Wanita itu mendorong si pria untuk pergi, sementara dirinya sendiri berdiri selama beberapa detik. Tampak sedang berusaha mengatur emosinya. Tak lama, wanita itu berbalik, lalu berjalan ke atah restoran.
Hampir semua yang sempat melihat kejadian itu mengarahkan pandangan mereka saat wanita itu memasuki restoran, tapi wanita itu terlihat cuek. Dengan bersikap seolah tidak ada yang terjadi, wanita itu melenggang menuju ke pintu khusus karyawan. Saat itulah Sam sempat melihat wajah wanita itu dengan lebih jelas, juga matanya yang sehitam malam. Dan sebuah senyum terulas di bibirnya. Dia tahu siapa wanita itu.
**************
Masa kini...."Bukannya kamu menganggap kalau semua pengacara itu pembohong?" Sam bertanya saat Mika selesai menyampaikan maksud kedatangannya. "Apakah sekarang kamu mau saya berbohong untuk membebaskan ayahmu?"
Mika cemberut. "Enggak nyangka, ternyata Om kesayangan Monik orangnya pendendam," sindirnya. "Itu kan cuma opini, Om. Opini kan subjektif, dan bisa berubah juga....."
Sam mengangkat alisnya. Lucu rasanya mendengar wanita dengan kapasitas yang cukup untuk jadi penghancur hati pria ini memanggilnya om. Apalagi cara Mika bicaranya masih seperti dulu, datar dan menyebalkan.
"Saya bukannya pendendam, tapi memiliki ingatan yang baik. Semua pengacara begitu... kan supaya bisa mengingat kebohongannya sendiri, supaya tidak bentrok dengan kebohongan yang lain," katanya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lawyer Love Story
RomanceDIHAPUS ACAK UNTUK PENERBITAN Samuel Wicaksana, seorang pengacara dengan idealisme tak tergoyahkan. Mikaela Chandrakusumah, jurnalis seksi yang jago bela diri. Saat dua pribadi yang sangat bertolak belakang bertemu, tarik menarik antara mereka membu...