"Okaa-san, di sekolah ada festival Halloween, aku akan pulang tengah malam mungkin, boleh kan? kan?" Ucapmu semangat selagi berlari kebawah dari kamarmu yang berada di lantai dua.
"Ah, boleh saja.. tapi, apa kau yakin hanya akan memakai kostum seperti itu? Kuping dan ekor kucing? mana seramnya? Coba kau tambahkan perban di salah satu matamu, pergelangan tangan, dan kaki, mungkin akan sedikit lebih seram." Kata ibumu lalu mendekatkan telunjuknya pada dagunya.
"Aku hanya menghemat uangku kaa-san, lagi pula aku ingin menjadi neko, nanti ku hias saja dengan darah palsu. Perbannya juga ada di sekolah, nanti ku pasang, sudahlah, Ittekimasu~"
"Oke kalau begitu. Ingat, jangan pulang sendiri ya, hubungi ayahmu untuk menjemputmu, kebetulan dia sedang ada shift malam hari ini."
"Hai' hai'" Kamu segera berlari keluar dari rumah dan berlari menuju SMP Kunugigaoka.
.
"Konbanwa (y/n)-chan! Huh? polos sekali kostummu?" Kata sahabatmu yang tiba-tiba muncul entah dari mana dengan kostum penyihirnya."Ini belum apa-apa, aku belum menambahkan perban dan darah palsu.."
". . . Souka ne, kalau begitu cepatlah, saat pukul 22.00 semua murid harus sudah kumpul di aula." Ia pun segera berlari keluar kelas dan entah kemana.
"Hai' hai'.." kamu segera memakai perban dan memasangnya di bagian tubuhmu.
.
"Nee, (bf/n)-chan, apa aku sudah cukup seram?" Tanyamu pada sahabatmu tentang penampilanmu tepat saat dia sudah kembali dari urusannya di luar kelas.
"Karena wajahmu menggemaskan, tidak ada yang membuatnya seram. tapi cukup lah,"
"A-arigatou." Ia hanya mengangguk.
"Whoa, apa benar ini (l/n)-san? kau tampak berbeda? Cantik!" Tak lama kemudian muncul lelaki tinggi yang memakai perban di sekitar kepala dan jubah hitam panjang.
"A-ah, Arigatou Sakakibara-kun." Kamu menunduk hormat selagi mehanan malu.
"Ah iya, aku lupa tujuanku, saat festival selesai nanti, Asano ingin kau menunggunya di ruang osis. Aku tidak tahu untuk apa,"
"Ah? Oke, bilang aku akan datang."
"Hai', Jaa ne (l/n)-san~" Kemudian ia segera berlari kearah seorang perempuan, sementara kamu pergi ke aula.
.
"
Huaah menyenangkan sekali, aku ingin hari ini tidak berakhir~" kata sahabatmu yang berteriak riang disebelahmu.
"Festivalnya lama juga.. hahh.. Kau benar, tahun depan kita sudah lulus, tak bisa melakukan ini lagi.." Kamu tersenyum tipis dan kembali ke kelas dengan tampang lesu yang terukir jelas diwajahmu.
"Aku tidak akan melupakan hari ini.." katanya lagi dan kamu mengangguk setuju.
"Angg Ungg.."
"Ada apa (b/n)-kun?" Tanyamu yang sebenarnya kesal dengar 'ang ung ang ungg' itu.
"Ngg.. M-maukah kau jalan-jalan bersamaku sebentar (y/n)-chan? Aku bingung harus dengan siapa.. aku ingin mencari udara segar.." Tanyanya gugup.
"Oh, tentu."
Wajah laki-laki disampingmu ini memerah dan kau hanya tertawa melihat wajahnya dan memukul punggung nya sehingga membuat sahabatmu ini meringis pelan.
Kalian berjalan di taman sekolah dengan tawa dan candaan yang mengiringi perjalanan kalian.
Dan tanpa kau sadari ada seseorang yang marah membara dengan api cemburu saat melihatmu bersamanya.
'Beruntung kau adalah sahabatnya, jika tidak sudah kutebas kepalamu.'
.
"(Y/n)-chan? Mau pulang bersama? Sudah hampir pukul dua, nggak baik loh perempuan pulang sendiri malam-malam begini," tanya kedua sahabatmu."Nggak usah, aku telpon Tou-san saja nanti, juga aku masih ada urusan, kalian duluan saja.. Jaa ne~"
"Yasudah, jaa~" ucap kedua sahabatmu lalu pergi meninggalkanmu.
Kamu teringat dengan yang dikatakan Ren, untuk menemui Asano di ruang osis. Kamu pun segera berlari ke tempat tujuanmu.
.
"Asano-kun maaf aku terlam--Eh? Gelap?" Kamu membuka pintu dan tersentak saat melihat sekelilingmu yang gelap sekali.
"Oh, hei (l/n)-san, tidak perlu terkejut seperti itu," Suara yang familiar bagimu, namun di kegelapan ini kau tidak bisa melihat sosoknya jelas.
Srekk
"Agh!"
Kamu melihat kearah kakimu yang terasa jika sedang menginjak sesuatu, lalu kamu melihat kebawah, betapa kagetnya kamu saat melihat salah seorang siswa tergeletak didepanmu.
Kamu pun menyalakan senter di hpmu dan melihat sekelilingmu.
"Tentu saja aku kaget! Dan, ada apa ini!? Kenapa banyak sekali orang tertidur disini?!" Kamu menunjuk kearah murid-murid yang berserakan di lantai.
"Mungkin mereka terlalu lelah, dan malas pulang ke rumah. Ngomong-ngomong, kostum yang bagus." Suara berat nan dingin itu mendekat. Semakin dekat kearahmu.
"E-Eekkh?! Ja-jangan mendekat! Apa mau mu?!" Kamu mencoba melindungi dirimu dengan bersandar dipojok atap dan menutupi tubuh dengan tasmu.
"Apa mau ku?
kau.
. . . dan darahmu."
"A-Aku?! Da-Darah? Tu-tunggu, A-A-Asano-kun? Apa m-maksudmu?" Wajahmu memerah saat mendengar itu, namun mencoba untuk tetap bersikap normal seperti biasa didepannya.
Dalam beberapa detik, dia sudah ada tepat didepanmu. Kau dapat merasakan nafasnya, merasakan aroma tubuhnya,
'aroma.. darah.'
"Apa kurang jelas? Padahal aku sudah bicara keras loh, ku bilang aku ingin dirimu, dan juga darahmu." Dia tersenyum sinis sambil menekankan kata 'darah'.
Matamu membesar saat melihatnya berpakaian seperti vampir.
"Ah ayolah, Asano-kun. Kau bercanda kan hanya karena kau memakai kostum vampir hahaha, kukira tadi ini serius." Kamu tertawa hambar, lalu berhenti dan melihat wajah Asano yang masih tersenyum sinis.
"Siapa bilang aku bercanda? Aku tidak pernah bercanda soal ini (y/n)." Ia memanggil nama depanmu untuk pertama kalinya, lalu meletakkan tangannya dipundakmu.
Dingin, itu yang kau rasakan. Padahal kostum kucing ini cukup tebal untuk melindungimu dari dingin, tapi dingin ini serasa menusuk kedalam kulit.
Kemudian ia mendekatkan bibirnya pada telingamu.
Telinga asli, bukan kucing.
Lalu segera membuka bibirnya, dan muncul lah taring yang entah bagaimana bisa.
Kamu? Kamu hanya dapat menutup mata dan berkali-kali menelan ludah yang berarti ketakutan.
Dan ia berbisik,
"Seluruh tubuhmu sekarang adalah milikku.
. . . Ittadakimasu~"
.
Gatau deh ini gue nulis apan—
KAMU SEDANG MEMBACA
ansatsu kyoushitsu; oneshots
Short Story[Discontinued] It's Anime! Not K-Pop Cast : - AnsaKyou Charas - (l/n) (Y/n) #471 in fanfiction on December 2017