"Haaah~~" kamu melempar tubuhmu keatas ranjang dan menghela nafas panjang.
'Sampai kapan kami akan terus menjauh seperti ini? Kirim pesan pun tak pernah belakangan ini,' gumammu dalam hati lalu menutup matamu dengan pergelangan tangan, Kemudian kamu tertidur.
.
"Kaa-san, Tou-san. Aku akan ke Cafe tempat Yuuma bekerja boleh, kan?" teriakmu dari kamarmu.
"Tentu, Tou-san titip salam pada Yuuma, ya."
Kamu segera melompat dari ranjangmu lalu ke kamar mandi untuk cuci muka, memakai sepatu lalu mengambil sepeda dan berangkat.
.
"Selamat dat.." pria itu tersentak saat akan menyelesaikan bicaranya.
"Hei, Yuuma."
"Apa?"
"Kenapa kau tidak pernah menghubungiku?" tanyamu ketus.
"Bukankah biasanya kau yang menghubungiku duluan?" balasnya tak kalah ketus.
"Sudahlah kau kesini mau pesan apa?"
Kamu pun mencari tempat duduk dan diikuti Isogai yang membawa menu. Kamu mengambil kasar menu itu dari tangannya.
"(fav/cake) dan (fav/drink)."
"Tunggu 20 Menit." ucapnya lalu berlari kecil ke arah dapur.
.
"Hei Yuuma-kun."
"Ada apa manager?"
"Ada apa dengan pacarmu itu? Kalian marahan lagi? atau pms? hahaha,"
"Lagi. Aku tidak mengerti dia, pak."
"Hmm kau kuberi istirahat setengah jam, berbaikanlah. Toh, dia sudah mau mampir kesini, pasti ingin baikan."
"Te-terima kasih, pak." manajernya hanya melirikmu sekilas dan tersenyum.
20 menit kemudian.
Makanan yang kau pesan datang, dan dibawakan oleh pacarmu, tentunya. Dan kamu sempat bingung karena melihatnya melepas nametagnya lalu duduk dihadapanmu.
"Ngapain?" tanyamu ketus.
"Salahkah aku menemani kekasihku makan?" jawabnya polos.
"Terserah."
Saat kamu akan mengambil sendok untuk memakan kue mu, tanganmu sudah digenggam oleh Isogai.
"Hei, (y/n). Apa salahku?" tanyanya serius. Kamu tersedak mendengarnya suaranya yang menjadi serius itu.
"Nggak tau," jawabmu.
"Katakan (y/n), jika aku ada salah aku akan minta maaf hanya demi melanjutkan hubungan kita." ucapnya.
"U-uhh, Y-Yuuma.. Lepaskan, tolong.. sakit, Aku mau makan."
Kamu menunduk gemetar sehingga wajahmu tidak terlihat akibat poni yang menghalangi.
Isogai menghela napas dan melepaskan cengkramannya bak burung elang itu.
.
"(y/n), besok mau kencan?" tanyanya dengan senyum.
"Dimana?"
"Lihat saja besok" ia mengedipkan sebelah matanya genit.
.
Kalian berada di sebuah pantai yang sangat indah.
Pasirnya putih, airnya membiru bening. Cukup mudah untuk menghilangkan rasa kesalmu pada Isogai.
Kenapa kau kesal padanya? Karena, sudah 27 Kali ia merencanakan kencan dan ia yang menggagalkannya dengan alasan 'Ada Urusan'.
Padahal kau melihatnya di rumah Nagisa, lalu Karma saat itu.
Kalian duduk diatas alas berwarna Biru laut, dan terdapat payung yang menancap ke dalam pasir. Tak lupa juga dengan tangan yang saling berkaitan satu sama lain.
"Hwaaaa sugoii!" Kamu antusias melihat indahnya sunset di pantai itu.
"(y/n), maaf kalau aku sering sekali membatalkan kencan. Sebagai permintaan maaf, apa yang kau inginkan?" Ia melihatmu dengan senyum ikemennya.
"Aku tak memaksa itu Yuuma. Jika memang ada urusan mungkin memang belum waktunya kita--" belum selesai, belum selesai bicara sudah ada jari telunjuk didepan bibirmu.
"Aku sibuk bukan karena tak peduli lagi padamu, aku sibuk karena aku ingin membeli ini,"
Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan membukanya.
Matamu membulat, ditambah dengan wajah yang merah.
"(y/n), aku sibuk karena ingin membeli ini agar bisa kita pakai saat pernikahan nanti."
Ia memperlihatkan isi dari kotak itu, cincin. sepasang cincin yang bertuliskan '(Initial/name) & Y'. Walau bukan cincin mewah, itu tetap terlihat cantik.
"(initial/name) untuk (y/n)?" tanyamu. Isogai mengangguk. Sontak kamu langsung memeluknya bahagia.
"(y/n), Kau mau kan?"
"Ya!"
"Hontou ni arigatou!" Ucap Isogai mencium keningmu. Kamu mengangguk puas.
Dan kalian pun hidup bahagia, selamanya.
Bhay—
KAMU SEDANG MEMBACA
ansatsu kyoushitsu; oneshots
Conto[Discontinued] It's Anime! Not K-Pop Cast : - AnsaKyou Charas - (l/n) (Y/n) #471 in fanfiction on December 2017