Story by AliceSeph_—
.
"Kenapa harus sakit disaat hari penting begini..?" Kamu mendesah kesal lalu menatap keluar jendela.
'Selagi ada waktu, aku harus melanjutkan nonton anime yang sudah ku download! Lalu besok aku bisa berlatih membunuh Koro-sensei lagi.' Pikirmu lalu beranjak turun dari ranjang untuk mengambil laptopmu.
Saat laptop sudah hidup, kamu melihat kearah ikon wifi. 'Wifinya masih hidup..', dengan memanfaatkan wi-fi kamu iseng membuka skype-mu dan melihat apa ada yang online atau tidak.
Belum selesai melihat. Sudah ada yang menghubungimu duluan, Kataoka Megu. Kamu pun segera mengangkatnya.
"Ah, (y/n)-chan. Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya yang tampak dari layar. Tidak hanya Megu, terdapat Isogai, Kayano, dan Kurahashi.
"Hmm, panasku meningkat. Bagaimana ulang tahun koro-senseinya? Apa berjalan lancar?" setelah kau bertanya begitu, Kurahashi mendengar suaramu tentang 'Koro-sensei' dan mulai menangis. Kau hanya berpikir jika ia sedang sedih atau apalah.
"Eh, ehm.. y-ya.. lancar kok." Ucap Megu dengan senyum yang dipaksakan. Lalu ekspresi mereka semua seketika berubah.
"Ah kalau begitu kalian masih di sekolah kan? Dimana Koro-sensei? Aku ingin bertemu dengannya." semangatmu mulai membara.
"E-etto.. di-dia sedang ke Pari--"
"Dia sudah tidak a-ada (y/n)-san." Ucap Nagisa yang tiba-tiba muncul dari layar seraya menunduk sedih.
Deg
"A-haha, Nagisa-kun.. Bercanda nggak boleh kelewatan loh~ Dia lagi ke Paris kan, ya?" Kau tertawa hambar namun dilihat dengan tatapan bingung oleh teman-temanmu.
"Dia benar (y/n), kami sudah membunuhnya kemarin malam, ini buktinya." Megu mengarahkan kamera nya pada dasi hitam yang tertusuk pisau serta sudah dipenuhi debu.
"E-eh tunggu.. k-kalian tidak mengatakannya padaku kemarin?! Apa kalian setega itu padaku?! Aku kan juga ingin bilang kata terakhir padanya!" Kau sedikit terisak sedikit membentak.
"Ah mungkin Koro-sensei lebih suka jika aku tidak ikut ya makanya dipercepat.. Hmm aku mengerti.." Kata-katamu kau akhiri dengan tawa hambar (lagi) serta air yang menghiasi pipimu.
"B-bukan begitu (l/n)-san, itu karena Koro-sensei sudah tidak kuat lagi.. Jadi itu adalah kesempatan emas untuk membunuhnya. Dan tentu saja dia sedih saat satu orang muridnya tidak ikut membunuhnya." Ucap Isogai yang berusaha menenangkanmu.
"Aku tak butuh kebohongan kalian. Tak ada bukti yang membuat omongan kalian itu benar." Seketika ekspresimu berubah menjadi super serius sehingga orang-orang disisi lain merinding.
"Ah iya! Kau tahu (y/n)-chan? Koro-sensei menitipkan ini padaku, katanya untukmu." Sambar Kayano lalu memperlihatkan secarik kertas yang ia arahkan kekamera. Kamu berusaha membaca Isi tulisan itu.
"Dear, (l/n) (y/n)
(l/n)-san, Sensei minta maaf sepertinya sensei akan pergi lebih cepat..
Padahal, sensei ingin dibunuh oleh semua murid sensei.. Tapi apa boleh buat, kau sedang sakit.
Dan (l/n)-san, Kau anak yang kuat! Jangan menangis kalau sensei pergi.. TERSENYUMLAH! Sensei akan selalu ada di hati kecilmu dan semua murid sensei..
Jaga dirimu baik-baik karena sensei sudah tak bisa lagi melindungi kalian semua.
Semoga cepat sembuh (l/n)-san dan semangat dalam meraih cita-citamu, Nurufufufufufufu~ Ingat, TERSENYUM lah seperti yang biasa sensei lakukan.
Regards, Koro-Sensei."
"Hiks.. Hikss... G-gomenne.. Huaaaa" Tangismu semakin menjadi, wajahmu semakin merah karena sedih dan panas."(y/n)-chan, jangan menangis.. Koro-sensei kan sudah bilang untuk selalu tersenyum.. walau kami juga menangis kemarin malam sih.." Kata Kayano.
Plushh...
Kamu merasakan sesuatu hangat menempel diatas kepalamu yang membuatmu bergidik ngeri, saat ingin melihat, tak ada apa-apa atau siapapun. Tapi kau tahu pasti siapa yang berulah.
'sensei, Kau disini ya..' gumammu dalam hati lalu tersenyum.
"Iya, Aku mengerti~ Arigatou minna! Ah iya, siapapun tolong bawakan surat itu padaku ya~ jangan sampai hilang." Ucapmu, senyummu kini merekah indah.
"(y/n)-san, kau kuat ya." Kata Nagisa.
"Sudah yaa Jaa ne minna~" Kamu segera memutus jaringan dan segera ketempat tidur,
menutupi diri dengan selimut dan menangis sejadi-jadinya sampai kamu lelah dan akhirnya tertidur.
7 Years Later--
"Sudah lama aku tidak kesini. Sepertinya aku terlalu awal ya?" Kamu menghela nafas lalu mencari tempat untuk duduk.
Sekarang kamu adalah seorang fotografer terkenal yang sangat sibuk sehingga -sangat- susah untuk menghubungi teman-teman lamamu karena banyaknya permintaan pemotretan
"Ohayou~ (l/n)-san, kau tidak sendiri, aku sudah disini dari tadi." Tiba-tiba muncul seorang pria berpucuk, siapa lagi kalau bukan sang Ikemen.
"Ah, Isogai-kun Ohayou~" Sapamu lalu berdiri dan berlari menghampirinya.
"Ohayou minna~" tiba-tiba semua mantan kelas 3-E datang, kecuali Karma, Nagisa, Itona, dan Ritsu.
"Yosh! Ayo kita mulai membersihkan!" Teriak Maehara dengan mengangkat satu tangannya yang mengepal.
"Eits tunggu jangan terburu-buru, ku bagikan bagian dulu.. Okajima, Kimura, dan Sumire bersihkan ruang kelas. Maehara, Megu, dan Yada bersihkan jendela dari luar dalam. Aku, Kayano, dan (l/n) membersihkan ruang staff. Hayami dan Chiba bersihkan lorong, dan sisanya bersihkan halaman ya!" Teriak Isogai.
"Hai'!"
.
Saat sedang membersihkan ruang staff, kau dikejutkan oleh sesuatu berwarna kuning, seperti lendir yang bergerak menggelikan.
"Eh?" Kagetmu, sontak itu membuat Kayano dan Isogai tersentak kaget.
"Ada apa, (y/n)-chan?" Tanya Kayano. Kamu hanya menunjuk kearah lendir itu dan tampaknya itu menarik perhatian Kayano dan Isogai.
"Ohayou Koro-sensei! Kau benar-benar menjaga gedung ini ya..!" Sapa Kayano dan Isogai bersamaan.
Seketika Lendir itu bergerak lagi dan menghilang.
"Biarkan ini menjadi rahasia kita bertiga, oke?" Ucap Isogai memastikan lalu meletakkan telunjuk didepan bibirnya.
Kamu dan Kayano mengangguk.
"Oke!"
.
Gatau ini si alice nulis apaan—
![](https://img.wattpad.com/cover/82048200-288-k249251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ansatsu kyoushitsu; oneshots
Short Story[Discontinued] It's Anime! Not K-Pop Cast : - AnsaKyou Charas - (l/n) (Y/n) #471 in fanfiction on December 2017