Part 5 - Perasaan apa ini?

10.6K 281 3
                                    

Grace POV

Kriiiinnggggg suara alarm nyaring inipun berdering dengan kencang sehingga membangunkanku dalam tidurku yang sangat lelap.
Aku mematikan alarmku.

"Ah sudah pagi... tapii.. JAM 10!!!! gw lupa gw harus menuhin janji Alvin!" kataku lalu aku bergegas ke kamar mandi dan mandi secepat kilat dan aku langsung berpakaian dengan cepat namun rapih.

Kini aku sedang menuruni anak tangga dengan terburu-buru tibatiba

BRUK!!

TIDAK!

Aku menabrak seseorang , dan kejadian itu membuat jarak antara gw dengannya sangat dekat. Tapi?! APA? ngapain dia dirumah gw? ALVIN?

"NNN-NGAPAAAAIN LO DISINIII?!!!" teriakku dan aku langsung mendorongnya

"tenanglah nona manis, mau kemana kau pagi-pagi begini? oh kau mau cepet-cepet ketemu saya ya?" jawab Alvin

"gg-gguu-e  mau ada janji ya sama temen gue dan sama sekali bukan urusan lo!" jawabku

"ohh gitu ya, gausah gugup juga kali" jawab Alvin

"siapa yang gugup?! hah? DAN.... Eh tunggu dulu, kan gue yang nanya deluan kenapa gue yang jawab?. sekarang lo ada inisiatif buat jawab pertanyaan gue?" jawabku

"hahaha.. kamu lucu yaa. kalo saya gamau jawab pertanyaan kamu gimana?"jawab Alvin

"kenapa lo gamau? aneh lo" balasku

"karna saya maunya inisiatif cium kamu aja"

"hahaha, gausah blushing gitu grace. saya kesini buat jemput kamu, kamu udah telat 30 menit, ayo berangkat!" 

Belum sempat gw mengucapkan sepatah kata pun Alvin sudah menarikku berlari ke arah mobilnya. Kenapa sih dia beda? kenapa dia jadi gombal gini sih? dan kenapa diiming-iming nyium gue sih? ett dah kenapa gue jadi ribet mikirin dia ya? yaudah sih ya  anggap saja kejadian beberapa detik lalu gue mikirin dia ga pernah terjadi.

***

*DIKANTOR*

Sesampainya dikantor, tentunya gw langsung turun dan melihat kesekeliling dan berusaha untuk tidak peduli dengan hujatan orang sekitar.

"Kamu kenapa?" tanya Alvin.
"Ehe. Engga kok vin gapapa, gaenak aja" jawabku
"Gaenak?" timpalnya
"Ehe. Gapapa kok. Bukannya kita udah terlambat ya? Aku harus wawancara bukan?" jawabku mengalihkan.
"Ayahku bilang tidak usah. Kamu kan calon istri ku" jawabnya menggelikan
"Hah? Gausah wawancara? Aku harap sih ya kamu nepatin janji kamu untuk pernikahan kita" jawabku
"Tidak akan,grace. Ayo kita udah telat!" katanya lalu menarikku masuk

Jujur gw gangerti sama Alvin ,sebenernya mau dia apasih? Gamau nepatin janjinya? Tandanya gue udah terikat dong sama dia? Dan kemungkinan buat lepas sangat kecil. Tapi ...
Kalo gw liat dari tatapannya, dia Tulus sih..  dan dia menginginkan pernikahan ini. Aduh gimana ya? Tapi prinsip gw daridulu gitu sih kalo ada yang emang tulus sama gw , tunggu apalagi? Terima saja.
Arrggh gw ngomong apaan sih.

"Grace ini meja kamu. Hari ini ada jadwal wawancara untuk karyawan baru dan karena kamu bebas test, kamu yang mengetest tapi dari sisi psikologi" kata Alvin

"Oke bos haha" ucapku
"Oiya bos inget ya cuman 3 hari" lanjutku

"Ya Grace" jawabnya
Tunggu dulu? Kenapa dia menjawab dengan tatapan sedih? Apa gw menyakitinya?
Oh tunggu dulu. Dia benar benar menginginkan pernikahan ini? Apa dia serius? Dia menginginkan gw? Entahlah.

***
Penyeleksian karyawan akhirnya beres juga dan jujur itu sangat melelahkan. Alvin bilang, tidak jadi untuk melakukan seleksi sampai 3 hari dikarenakan masih ada rapat penting dan karyawan yang dibutuhkan sudah memenuhi.
Dan sekarang saatnya makan malam. Sangat lapar dan aku belum memakan apapun dari pagi.

Be With You, AlvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang