Sooyoung POV
Aku menatapnya lekat - lekat
Oh aku tau kalau dia sudah setengah mati menahan amarahnya, wajahnya memerah tapi keringat dingin tetap mengalir melalui pelipisnya.
"Ayolah Taeyong kamu bisa acting kan?" Aku berbisik. Ok sekarang aku sudah berbicara senyaman nyamannya.
Ia hanya mengangguk pasrah karena sekarang giliran kita menaiki roller coaster.
Aku merasakan genggamannya mengerat
Aww imutnyaa Taeyoong
"Awas kalau kamu pingsan, aku tidak mau menggendongmu!" Aku melotot kearah Taeyong.
"Tenang aku masih bisa jaga diri" jawabnya enteng.
Ha! Liat saja nanti Taeyong
Cittttt!!!!!!
Rollercoaster sudah mulai berjalan, aku kegirangan dan terus menerus menggoyangkan badanku.
Taeyong tiba tiba mendorong badanku agar bersandar.
"Jangan banyak bergerak! Ini bisa jatuh nona!" Aku tertawa mendengar teriakan Tae.
Selama diatas wahana itu Taeyong sama sekali tidak bicara.
Wajahnya semakin pucat ketika turun dari RollerCoaster.
"Bisakah kita ke mobil?" Aish akhirnya pulang!
Tapi aku tidak yakin dengan keadaannya, Taeyong terlihat sangat pucat seperti orang kehilangan nyawa.
"Em kamu masih bisa menyetir?" Lagi lagi ia mengangguk pasrah.
Astaga memaksakan sekaliii
"Udah aku saja, kamu tidur oke?" Aku mengarahkannya menuju tempat duduk penumpang dan langsung tancap gas ke rumah Lee Taeyong.
Aku sudah beberapa kali melewati rumah Taeyong karena penasaran. Alhasil aku paham betul jalan ke rumahnya.
Aku memandangi wajah perfect milik prince yang ada di hadapanku.
Memang benar sih kata orang, Seorang Taeyong sangat tampan juga dapat dengan mudah menarik perhatian.
Aku menyukai wajahnya saat ini,terlihat damai dan bukan seperi playboy cap international.
Aku menggotongnya turun dari mobil, pelayan pelayan segera membantuku dengan tatapan bingung.
Mungkin aku sekarang diperhatikan oleh semua pegawai.
Astaga jangan anggap aku yeoja murahan please...
"Oh anyeong, kau pasti yeoja chingu Taeyong" Aku berbalik mendapati namja cantik menatapku aneh berdiri di depan pintu.
"Kenapa dia tertidur? Apa yang kalian lakukan seharian?" Pertanyaan yang bertubi - tubi membuatku tidak nyaman, ingin rasanya aku pulang secepat mungkin.
"Ah..maaf kalau buat anda bingung, aku saudara Taeyong, Aku juga sudah di beri tahu oleh para pegawai toko bahwa hyung datang bersama yeoja cantik bernama Park Sooyoung" Bagaimana namja ini tau nama lengkapku? Bahkan aku tidak menyebutnya sama sekali di toko tadi.
Sudah kukira pasti aku sudah lama dimata matai oleh nya.
"Eh..emm iya anyeong ... saya yeoja chingu Taeyong, senang bisa berkenalan dengan anda" aku memaksakan senyum seramah mungkin sampai saudara Taeyong hilang dari pandanganku.
Agar tidak membuat curiga aku bertingkah layaknya seorang yeoja chingu. Aku jamin jika ada yang melihatku akan langsung terpesona!
Aku mengompres Taeyong dengan air hangat juga mengganti jaket yang penuh keringat tadi dengan selimut tebal agar badannya tetap hangat.
"Nona, kau di minta Tuan ke lantai bawah biar saya yang merawat tuan muda saat Nona di bawah" Namja yang cukup tampan berpakaian jas lengkap dengan sepatu hitam itu mengawalku sampai ke ruangan Kakek Taeyong kemudian ia kembali.
"Nona Park Sooyoung, yeoja broken home yang tinggal bersama sahabatnya di apartemen hasil kerja keras kalian. Bekerja di dua tempat dengan gaji yang pas pasan. Sedang mengumpulkan uang untuk berkuliah, benar begitu nona Sooyoung?" Aku tersentak Kakek Taeyong bisa mengetahui informasi sebanyak itu dalam waktu tidak sampai 1 bulan. Aku hanya memandangnya kosong.
"Kau tau betapa beruntungnya kau sampai cucukku bisa memilihmu?" Lagi, aku tidak bisa menjawab apapun.
"Aku cukup takjub melihat Taeyong berani naik Roller coaster padahal ia memiliki trauma dengan permainan itu" Benar kata Taeyong, orang yang selama hari ini mengikuti kita adalah mata - mata Kakeknya.
"Bagaimana jika kau tinggal disini mengurus para cucuk, karena pegawai setiaku baru saja mengundurkan diri akibat keributan mereka ah iya panggil saja Kakek Lee"
"Emm.. kakek Lee saya.. say- saya sepertinya harus pulang" aku melirik jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan aku khawatir dengan Wendy.
"Yaa aku tahu kau butuh waktu untuk memikirkan ini, silakan pulang" Aku segera berpamitan dan keluar dari ruangan.
"Em nona Tuan Muda ingin bertemu denganmu ia sudah bangun" Namja berjas tadi menghampiriku tergesa gesa.
"Untuk apa?"
"Saya tidak terlalu paham tapi sepertinya serius nona" Aku tertawa karena gaya bahasanya yang sangat formal padahal terlihat jelas bahwa ia lebih tua dari padaku.
"Oke, tidak perlu seformal itu kita pasti seumuran bukan?" Ia mengulum senyum dan mengantarku sampai ke atas.
Aku masuk ke ruangan, melihat Taeyong duduk di tempat tidur empuk ber merk terkenal. Melihat keatas menatapku saat aku sepenuhnya di dalam kamar modern nan indah ini.
"Ada apa lagi? Aku harus pulang Tae" Ia berusaha berdiri menghampiriku tapi hampir terjatuh.
Beruntung aku bergerak dengan cepat menangkapnya. Ia kembali duduk sambil menatapku.
"Aigoo hati - hati, kau masih harus istirahat. Aku tau ini kesalahanku sudah mengajakmu naik roller coaster jadi.. mau memaafkanku?" Aku merentangkan tangan kedepan wajahnya.
"Maaf tapi aku tidak akan semudah itu menerima perminta maafan seseorang. Kau harus malakukan sesuatu agar aku memaafkanmu" Astaga Lee Taeyong sedang sakit pun masih sempat bernegosiasi.
"Kau mau apa?" Aku melihat ia menunjuk bibirnya.
aaaakkhh aku tau apa yang dia pikirkan...
"Tidak dan jangan harap!" Aku menoyor kepalanya hingga terjungkal kebelakang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and comment
Yaaaa guyssss
Thanks
Your compliments and comments are welcomed :3Apaseh thorr 😂
.
.
.
Baca juga yaa
PMS - NCT {Johnny}by kimsoojoyv
And
Complete - Johnny
Pedes - Renjun
by yrxpieLove youuu💕💕👍👍

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella And The Prince
FanfictionAku tak menginginkannya -Sooyoung- Setidaknya aku dapat menghindari .. -Taeyong-