TETTT.. TETTT..
Dua kali bel berbunyi, dan itu artinya pelajaran siang ini harus segera diakhiri. Seperti biasa, Wonwoo pulang bersama Jisoo dan Soonyoung karena mereka berada dalam satu kelas juga tempat tinggal yang sama. Saat anak SMA tingkat tiga itu baru keluar dari gerbang sekolah bersama kedua temannya, dia melihat sesosok pria-yang hampir tiga bulan ini dikenalinya-berada disebrang jalan sedang berdiri kebingungan seperti halnya mencari seseorang.
Karena sifat Wonwoo yang amat tidak sabaran, dia pun dengan cepat menyebrang jalan menghampiri pria tersebut setelah meminta kedua teman lainnya untuk pulang lebih dulu. Tidak memerlukan waktu lama, akhirnya kini keduanya sudah berdiri saling berhadapan; menatap satu sama lain, layaknya sudah lama tidak saling temu. Ya, itu memang benar. Sekitar satu minggu, keduanya tidak bisa bersama dikarenakan Wonwoo yang tengah sibuk dengan ujian prakteknya kala itu.
"Kau-" terlalu senang, Wonwoo hampir kebingungan mencari kata-kata. "-sedang apa disini?"
"Mencarimu," jawab pria tersebut cepat dan berhasil membuat Wonwoo tersipu malu. "Tidak usah merona seperti itu,"
Sadar akan ucapan barusan, Wonwoo langsung memasang muka sebal karena dia sudah dibuat malu oleh kekasihnya sendiri.
Benar. Siapa yang tidak menyangka bahwa seorang anak rumahan dengan prestasi paling baik disekolah itu memiliki kekasih yang berpenampilan brandal dengan kehidupan yang tidak jelas? Berpakaian sekenanya, rambut dicat orange, dan bertato? Bagaimana tidak dipandang buruk oleh orang sekitar? Sebenarnya, Mingyu, pria yang kini sedang berdiri didepan Wonwoo sudah merasa tidak nyaman mendapat pandangan aneh oleh orang sekitar sejak tadi.
"Berhentilah memandangiku seperti itu. Kau membuat orang-orang berfikir aku telah berbuat jahat padamu," bisik Mingyu saat melihat wajah senang Wonwoo namun kini sudah berubah menjadi masam kembali.
"Memang kau mau mengajakku kemana?"
"Kencan,"
Mata Wonwoo membulat sempurna kala mendengar jawaban yang keluar dari mulut Mingyu barusan. Kencan? Jujur. Ini adalah pengalaman pertamanya diajak kencan oleh sang kekasih. Biasanya, pertemuan mereka hanya sekedar duduk disuatu tempat tanpa adanya orang lain yang tahu.
Iya. Bisa dikatakan bahwa hubungan ini adalah backstreet. Kedua orang tua Wonwoo sama sekali tidak tahu-menahu akan semua ini. Kenapa? Karena, semua itu pasti akan menimbulkan dampak buruk saat tahu bahwa anak mereka satu-satunya sedang menjalin hubungan khusus dengan seorang pria yang lebih tua tiga tahun darinya. Apalagi, jika kehidupan pria itu sama sekali tidak jelas asal usulnya.
Pernah. Wonwoo menanyakan soal keluarga Mingyu, namun itu semua hanya dibalas dengan acuhan. Yang ada, pria yang lebih tinggi darinya itu malah mengalihkan pembicaraan. Seperti halnya mengerti, Wonwoo pun tidak mau menanyakannya hal itu lagi pada Mingyu, kekasihnya.
Lalu, kenapa mereka bisa sampai dalam tahap ini?
Hai? Ketemu lagi sama aku hehehe
Ada yang baru nih
Apa?
Oreo rasa meanie. g
Sebenernya ini cerita udah lama aku buat cuma karena kena wb jadi ga aku terusin eh gatau kenapa pas dibaca ulang tiba tiba mikir,
"Di update bisa tida yha"
"Ini pake bahasa baku masalahnya takut gabanyak yang suka heu"
But finally, this story already update.
And now, can i ask you something?
(ywl sok inggris jir eh bae ah sekali-kali ehe)Mau next ga?
Kalo ngga ya ngga
Kalo iya ya iya
Jangan iya yang ngga-ngga
HEHEHEHEKalo yang minat sedikit, terpaksa aku unpab HAHA
nb:
tolong kasi tau meanie berkat mv check-in, aku hamil anak mereka .G
KAMU SEDANG MEMBACA
nothing like us; meanie ✔
FanfictionI wish that I could give you what you deserve, because nothing can ever replace you. Nothing can make me feel like you do. - Meanie, Nothing Like Us