Mentari pagi kini tengah menganggu dunia mimpi sang pemilik ruangan. Dan lagipula, hari ini adalah hari minggu. Tidak bisakah diisi dengan tidur seharian?
"Bangun, nak. Ada yang sudah menunggumu dibawah,"
Mata Wonwoo langsung terbuka dan menyingkirkan selimut yang baru saja ditarik-tarik oleh Ibunya. Saat dia bertanya siapa yang datang, Nyonya Jeon hanya mengangkat kedua bahu dan tersenyum untuk jawabannya.
Penasaran, Wonwoo langsung turun dari ranjang dan keluar kamar untuk melihat siapa yang datang.
Tak henti-hentinya Wonwoo tersenyum jika membayangkan bahwa yang sedang menunggunya kali ini adalah seseorang yang selama ini dia tunggu-tunggu.
Senyum lebar tadi seketika hilang saat tahu bahwa kenyataan memang tidak sesuai dengan apa yang sudah diharapkan.
Dia, seseorang yang ternyata menunggu Wonwoo itu bukanlah seorang Kim Mingyu.
"Wonwoo, temani Chanyeol jalan-jalan ya? Kau mau kan?"
"Tapi, Ayah-"
"Bagaimanapun, dulu kalian teman dekat, kan?"
Terpaksa, Wonwoo menemani Chanyeol hari ini.
Rasanya aneh ketika bertemu kembali dengan teman masa kecil yang bahkan begitu-sangat- akrab. Dulu, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama seharian sampai rasanya lupa jika mereka juga mempunyai keluarga masing-masing. Namun sekarang, situasinya sudah lain. Dimana keduanya sudah sama-sama dewasa dengan pikiran yang berbeda.
Kalau sudah seperti ini, mau apa?
"Aduh!"
"Wonwoo? Kau tidak apa-apa?"
Saat sedang berjalan-jalan melewati kompleks perumahan, tidak sengaja ada bola yang menghuyung kepala Wonwoo dan itu membuat kepalanya terasa pening sesaat. Chanyeol yang melihatnya langsung mengusap-usap kepala Wonwoo berkali-kali karena merasa khawatir.
Saat Chanyeol mencari tahu darimana asal bola itu, tiba-tiba saja datang seorang anak kecil menghampiri mereka dan langsung meminta maaf.
Sebenarnya Canyeol merasa kesal akan sikap anak tersebut, tapi tiba-tiba Wonwoo menahannya untuk tidak melakukan sesuatu.
"Jangan dimarahi. Kau bukan lagi seumuran mereka, Chanyeol,"
Seperti mengingat kejadian dulu, Chanyeol dan Wonwoo tersenyum kala anak kecil yang menghampiri mereka tadi sudah pergi lagi. Chanyeol meminta Wonwoo duduk dibangku taman untuk beristirahat sejenak; sudah setengah jam lamanya ini mereka berjalan.
"Kau masih ingat?" Chanyeol mulai membuka mulut. Wonwoo yang terkejut langsung menoleh kearah pria disampingnya bingung. "Tentang kita saat kecil dulu,"
Mendengarnya, Wonwoo langsung mengangguk.
"Tentu. Mana mungkin aku melupakan semuanya? Dan, sekarang, aku benar-benar ingin memanggilmu Park Chanyeol,"
"Hahaha, kau meledekku?" kali ini, Chanyeol yang memandang Wonwoo lebih dulu.
"Menurutmu?"
Chanyeol dan Wonwoo terlihat saling menertawakan satu sama lain saat membayangkan kembali betapa konyolnya pertemanan mereka kala itu. Rasa-rasanya baru kemarin mereka kecil dan sekarang sudah tumbuh besar bahkan sudah menginjak umur dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
nothing like us; meanie ✔
FanficI wish that I could give you what you deserve, because nothing can ever replace you. Nothing can make me feel like you do. - Meanie, Nothing Like Us