Wonwoo terus saja menoleh kearah belakang; jaga-jaga kalau saja nantinya dia ketahuan oleh seseorang selama ini sudah diutus oleh Ayahnya untuk menjaganya dengan baik; baik dirumah ataupun disekolah.
Siapa lagi jika bukan Chanyeol?
Iya, Wonwoo berhasil kabur dari sikap Chanyeol yang secara tiba-tiba itu saat dimobil tadi. Napasnya masih saja tersengal karena terlalu banyak berlari. Parahnya lagi, Wonwoo belum makan siang dan itu membuat perutnya juga terasa sakit.
Mengingat bahwa daerah ini adalah daerah yang tidak asing lagi bagi Wonwoo, dengan cepat pria yang masih mengenakan seragam sekolah itu berlalu ke suatu tempat yang sering dia datangi sebelumnya.
Dan kini, Wonwoo sudah melihat sebuah rumah yang begitu sederhana. Dimana dulunya dia begitu sering datang kemari dan bersenda gurau bersama Mingyu maupun teman-teman lainnya. Benar. Kediaman yang saat ini Wonwoo lihat adalah kediaman Mingyu. Walaupun tidak semewah seperti yang ia miliki, namun kesederhanaan dan kenyamanan didalamnya amat sangat begitu nyata saat dia bersama mereka.
Wonwoo menghela napas keras. Perlahan tangan kanannya terangkat dan siap mengetuk pintu.
Dengan tiga kali ketukan, pintu tersebut perlahan terbuka dan menampilkan seorang anak laki-laki yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.
"Wonwoo hyung?!"
Dia, Seungkwan. Anggota paling muda diantara yang lain. Melihat betapa terkejutnya Seungkwan membuat Wonwoo sedikit terkekeh. Bahkan Wonwoo pun masih ingat bagaimana sikap Seungkwan saat pertama kali mereka bertemu.
Insiden meminta uang. Masih ingat? Wonwoo juga berfikir bahwa saat itu, Seungkwan lebih tua darinya.
"Aku sangat merindukanmu, hyung! Kenapa baru datang sekarang? Pasti hyung sangat sibuk ya?!"
Ternyata Seungkwan masih sama seperti dulu; banyak bicara. Dan, lagi-lagi Wonwoo tersenyum melihatnya.
"Ayo hyung, duduk dulu," titah Seungkwan tidak sabaran. Anak itu bahkan mendorong pelan punggung Wonwoo untuk cepat duduk di kursi yang sudah disediakan didepan rumah.
"Kau sendirian? Yang lain kemana?" tanya wonwoo kemudian.
"Jihoon hyung dan Jeonghan hyung sedang belanja. Kalau Minghao hyung, dia ada didalam," Seungkwan memberi jeda sebentar. "Tidur," dan kemudian tersenyum manis.
Wonwoo mengusap puncak kepala Seungkwan gemas. Dia begitu rindu adik kecilnya ini.
Tapi, ada seseorang yang lebih dia rindukan.
Dia.
"Mingyu hyung?!"
Wonwoo ikut menoleh.
Matanya langsung bertemu dengan matanya yang menatap kearahnya tajam. Seperti halnya waktu yang tiba-tiba berhenti seketika, keduanya hanya bisa saling tatap dan berdiam diri ditempat masing-masing. Seungkwan yang mengerti akan keadaan ini pun langsung menghindar dengan mengeluarkan beberapa alasan agar bisa memberi mereka berdua waktu untuk membicarakan sesuatu bersama.
Dan sekarang, tersisalah mereka berdua; dengan posisi yang sama sekali tidak berubah.
Sadar akan kecanggungan yang luar biasa, Wonwoo langsung bangkit dari duduknya dan hendak mengatakan sesuatu. Namun, belum juga hal itu tersampaikan, tiba-tiba saja Mingyu membalikan badannya dan berniat meninggalkan pria tak berdaging itu sendirian ditempat tinggalnya sendiri tanpa mengatakan sepatah katapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/88801014-288-k190151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
nothing like us; meanie ✔
Hayran KurguI wish that I could give you what you deserve, because nothing can ever replace you. Nothing can make me feel like you do. - Meanie, Nothing Like Us